IRDESS, KAYUAGUNG, Palpos, OKI – Penerimaan Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dari jalur Honorer Kategori 2 (K-2), sebelumnya
dijadwalkan 4 September, resmi diundur. Belum ada waktu pasti kapan test
dilaksanakan. Pemerintah Pusat mewacanakan seleksi diperkirakan paling lambat
29 September 2013.
Pengunduran jadwal karena hingga kini, Badan Kepegawaian Negara
(BKN) Pusat, belum selesai merampungkan tugasnya melakukan verifikasi dan
validasi data tenaga honorer yang diajukan BKD kabupaten kota se-Indonesia.
Kepala BKD OKI, Zaid Kamal MSi menjelaskan, dari 1.658 Tenaga
Honorer Kategori Dua (K2) dilingkungan Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir
(OKI), baru 1.308 honorer yang sudah divalidasi, sisanya masih dikerjakan.
“Kita baru pulang dari Jakarta. Informasinya, seperti itu, waktu tes diundur.
Kita terus memperjuangkan agar semua honorer sebanyak 1.658, bisa ikut serta
dalam tes CPNS,” ujar Zaid Kamal via ponselnya, Minggu (25/8).
Dijelaskannya, para honorer akan menjalani tes tertulis, persis
tes untuk rekrutmen penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dari jalur
umum.
Honorer itu, akan merebutkan 30% kursi CPNS dari jumlah 452 ribu
secara Nasional. Artinya, sebanyak 30% dari kuota Nasional, akan diterima
sesuai rangking 30% tertinggi. “Jadi 30% kuota yang diterima itu bukan kuota
daerah. Melainkan kuota Nasional, jadi kalau rangking honorer kita masuk dalam
30% tertinggi secara nasional. Nah bisa diterima CPNS. Tes tertulis
dilaksanakan dua kali, yakni Tes Kemampuan Dasar (TKD) dan Tes Kemampuan Bidang
(TKB),” terangnya.
Tenaga honorer yang akan mengikuti tes sudah dilakukan pendataan
tempat tugas dan kode jabatan. Sementara lokasi ujian tetap berlokasi di Kota
Kayuagung. Pihaknya berharap para honorer mempersiapkan diri menjelang tes tertulis.
Selain seleksi dari jalur Kategori 2, Pemkab OKI berupaya
mencukupi kebutuhan pegawai yang tidak terakomodir dari honorer melalui
rekruitmen jalur umum. Sesuai petunjuk teknis Pusat, tahun ini Pemkab OKI
mendapat kuota penerimaan CPNS dari jalur umum sebanyak 168 orang. “Kita juga
berupaya agar ada tambahan kuota. Sebab kebutuhan kita sebenarnya 2.400. Namun
jumlah kuota itu sudah banyak dibandingkan beberapa daerah lain yang mendapat
kuota kurang dari 100 orang,” ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar