Senin, 13 Januari 2014

RSUD DIPASOK DUA AMBULANCE


IRDESS, INDRALAYA, OI – Meskipun belum berjalan dengan optimal, karena masih menunggu beberapa peralatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Ogan Ilir (OI), akan dipasok dua unit mobil ambulance yang memang saat ini belum memiliki, karena baru beberapa bulan mulai ditunggu.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten OI, H Kosasi melalui Sekertarisnya, Eriyadi mengatakan, dua unit mobil ambulance yang terparkir di depan kantor Kesehatan Kabupaten OI untuk RSUD OI. ”Memang belum diserahterimakan, karena mobil ambulance ini baru datang. Mungkin serah terimanya akan langsung dilakukan Bupati ke RSUD OI,” ujarnya pada Irdess Sumsel, kemarin (12/1).
Dikatakannya, dua ambulance ini didapat dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) OI, dimana untuk sebuah mobil ambulance merk Izuzu ini seharga Rp350 juta.
”Itu sudah lengkap mobiler didalam mobil tersebut, ada tempat tidur, inpus, dan lain sebagainya termasuk sensor,” ungkapnya seraya mengaku dua ambulance ini sendiri ajuan anggaran tahun 2012 masuk tahun 2013 lalu.
Dua ambulance ini, lanjutnya, baru tahap awal, karena memang sudah dinilai mendesak untuk rumah sakit. ”Kalau memang butuh lagi, bisa kita ajukan lagi. Tapi, kita nilai saat ini bisa dibilang cukuplah,” imbuhnya.
Terpisah, Direktur RSUD OI, Dr Siska mengaku, memang masalah ambulance sangat dibutuhkan pihaknya, mengingat sejak beberapa bulan lalu RSUD OI mulai beroperasi dan RSUD OI belum memiliki ambulance.
”Selama ini dan hingga saat ini, kita masih pinjam ambulance di Puskesmas Indralaya. Dengan ada bantuan ambulance untuk Rumah Sakit, sebanyak dua unit ini, tentunya sangat membantu operasional rumah sakit,” singkatnya.










MILIKI JEMBATAN RANGKA BAJA


IRDESS, INDRALAYA, OI – Secara langsung, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kementrans), Selasa (21/1) mendatang dijadwalkan akan meresmikan jembatan rangka baja Desa Tanabang yang menghubungkan desa tersebut dengan Kelurahan Muara Kuang, Kabupaten Ogan Ilir (OI).
Menurut Kepala Dinas Transmigran, Kabupaten OI, Wilson melalui Kabid Pembinaan Disnakertrans, Saili, bahwa akan diresmikannya jembatan tersebut oleh Kementrans buah dari rapat terakhir persiapan peresmian jembatan tersebut yang dilakukan pihaknya dengan pihak terkait lainnya.
”Rapat yang kita gelar beberapa waktu lalu, dalam membahas persiapan peresmian jembatan transmigrasi yang menghubungkan antara Kelurahan Muara Kuang dengan Desa Tanabang Ulu di Kantor Camat Kecamatan Muara Kuang,” ujarnya.
Hadir dalam rapat tersebut, katanya, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi OI, H Wilson, SSos, MM, Camat Muara Kuang, Erwin Sani SSos, Kapolsek, Danramil, Pimpinan Puskesmas, KUA, Kacabdin Diknas, Kepala Desa se-Kecamatan Muara Kuang, sesepuh Muara Kuang dan Desa Tanabang Ilir dan Tanabang Ulu dan tokoh masyarakat lainnya.
”Hasil rapat, peresmian jembatan direncanakan Selasa mendatang pada tanggal 21 Januari oleh Kementrans RI yang diwakili oleh Direktur Jenderal Pembinaan Pengembangan Kawasan Transmigrasi, Ir H Jamaluddien Malik, MM,” tuturnya.
Dibeberkannya, dibangunnya jembatan tersebut tidak lain untuk memperlancar roda perekonomian di daerah tersebut, dimana memang sebelumnya dua desa tersebut terisolir, karena kalau mau ke kedua desa tersebut harus naik ketek dan perahu untuk menyeberang.
”Sebagai Informasi bahwa di Desa Tanabang terdapat warga transmigrasi sebanyak 250 Kepala Keluarga yang terdomisili di UPT1 dan UPT2,” bebernya.
Lebih jauh katanya, jembatan rangka baja ini berasal dari dana bantuan Kementrans, dan tidak terlepas dari usaha pengajuan pihaknya terutama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OI yang proaktif dalam permintaan pembangunan jembatan ini.
”Awal pembangunan ini pada 2011 lalu dengan menggunakan dana APBD saat pemancangan. Selanjutnya untuk rangka baja dan dana pembangunannya dibantu penuh pihak Kementrans,” terangnya.
Lebih jauh tambahnya, untuk panjang jembatan baja ini sendiri 105, dengan lebar sembilan meter. ”Ini bantuan pertama se-Indonesia yang dilakukan pihak Kementrans. Kita sangat bersyukur sekali dan sangat berterima kasih banyak,” imbuhnya.
Ditambahkannya, untuk peresmian yang dilakukan pekan depan ini, selain dihadiri pihak Kementrans juga dihadiri pihak Provinsi Sumsel, Bupati, Kapolres, seluruh pejabat lingkungan Pemkab OI, tokoh masyarakat, dan undangan lainnya.










DUA INSTANSI SALING LEMPAR TANGGUNG JAWAB (Terkait Insentif Perangkat Desa)


IRDESS, KAYUAGUNG, OKI – Terkait belum dibayarkannya insentif seluruh perangkat desa di Kabupaten OKI tahun 2013, hingga memasuki 2014 yang disebabkan kosongnya kas daerah, membuat dua instansi yakni Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) dan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) OKI saling lempar tanggungjawab.
Kepala BPMD OKI, Ali Amir, melalui Kabid PMD, H Zulfikri menjelaskan, belum dibayarkannya insentif perangkat desa lantaran permasalahan kekosongan kas daerah, sehingga tidak ada dananya untuk membayar insentif perangkat desa dengan total dana mencapai Rp16 miliar.
Dalam hal ini pihak BPMD tidak tahu mengapa kas daerah bisa kosong, padahal diketahui dana insentif perangkat desa merupakan dana rutin yang dianggarkan setiap tahun.
”Kami tidak tahu apa penyebabnya, coba tanyakan langsung ke bidang teknisnya ke DPPKAD mengapa kas bisa kosong,” kata Zulfikri seraya mengatakan, pihaknya hanya sebatas membayarkan saja.
Sementara Kepala DPPKAD OKI, H Muslim SE saat dikonfirmasi terkait kosongnya kas daerah hingga menghambat pembayaran insentif perangkat desa, justru mengarahkan menayangkan hal tersebut ke BPMD. ”Tanyakan langsung ke BPMD, tanyakan mereka karena lebih paham,” ujar Muslim.
Muslim juga tak menapik, sampai saat ini insentif perangkat desa belum cair. Kendati demikian, tunjangan tersebut tetap akan dibayarkan dengan cara dirapelkan di tahun 2014 ini. ”Sebenarnya pembayarannya nanti akan bisa dirapelkan tanpa harus melupakan kewajiban untuk membayar insentif tahun 2014,” terangnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, terhitung sejak April 2013 – Januari 2014 ini, insentif para perangkat desa se-Kabupaten OKI tak kunjung dicairkan.
Akibatnya, sejumlah perangkat desa di Bumi Bende Seguguk ini mengeluh dan bertanya-tanya apa yang terjadi dibalik keterlambatan pembayaran insentif mereka tersebut. Yang menjadi pertanyaan, kemana alokasi dana anggaran APBD OKI tahun 2013 yang totalnya berjumlah Rp16 miliar milik para perangkat desa tersebut.
Salah seorang perangkat di Desa Pedamaran I Kecamatan Pedamaran yang menjabat sebagai Kadus, Feri (40) mengatakan, sesuai dengan persyaratan pecairan insentif pihaknya telah lama menyerahkan berkas pencairan ke BPMD OKI, namun hingga saat ini belum ada kejelasan terkait pencairan dana tersebut.
”Sudah lama kami tunggu-tunggu pencairannya, namun tak kunjung ada kejelasan, padahal sudah masuk tahun 2014,” keluh Feri kepada Irdess Sumsel.
Senada, Kepala Desa Tapus Kecamatan Pampangan, Hamid (40) juga mengeluhkan hal serupa. Hingga saat ini pihaknya terus bertanya-tanya kapan anggaran bagi perangkat desa, khususnya untuk perangkat Desa Tapus, bisa dicairkan.
Padahal sudah lama perangkat menantikan dibayarnya insentif bagi Kades, Kadus, Kaur, BPD, RT, RW dan lain sebagainya. ”Kami terus bertanya tapi tak kunjung ada jawaban yang pasti. Entah kemana alokasi anggaran bagi perangkat desa itu,” ungkapnya.