IRDESS, KAYUAGUNG, OKI – Setelah
beberapa waktu terkesan terhenti, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKI berkomitmen
akan melanjutkan pembangunan jalan tol Kayuagung-Jakabaring. Demikian dikatakan
Bupati OKI, Iskandar SE didampingi Kepala Dinas PU Bina Marga Syamsul Bahri,
kemarin (12/3).
Menurut Iskandar, pembangunan jalan tol Kayuagung-Jakabaring Palembang ini
sangat penting. Tidak hanya bagi masyarakat Kabupaten OKI, namun juga bagi
kawasan Sumatera.
”Tidak kurang dari Rp50 miliar dana pemerintah baik dana sharing kabupaten,
provinsi maupun pemerintah pusat dikucurkan untuk program pembangunan jalan tol
ini. Untuk pembebasan lahan kita sudah siap. 27 km lebih lahan sudah dibebaskan
untuk jalan tol ini,” ujar Iskandar.
Namun demikian, dikatakan Iskandar, perlu ada kajian Detail Engineering Design (DED) ulang terhadap program pembangunan
tol Kayuagung-Jakabaring karena harus disesuaikan dengan nilai inflasi pada
saat ini.
Dijelaskannya, terhambatnya pembangunan jalan tol Kayuagung-Jakabaring itu
karena adanya pergantian investor. ”Pembangunan jalan tol itu tinggal kesiapan
investor saja. Sebelumnya investor dari Malaysia menyatakan sudah siap,
ternyata belakangan mundur karena terkendala keuangan, terpaksa investor lokal
mencari investor baru,” katanya.
Ditambahkannya, pihaknya sudah bekerja keras untuk proses pembangunan jalan
tol Kayuagung-Jakabaring dan Kayuagung-Lampung.
Untuk diketahui bahwa jalan tol Kayuagung-Jakabaring dibangun sepanjang 34
km, akan dibangun dalam empat jalur, selain panjang 33 km, lebar 50 meter, juga
akan dibangun pintu tol di Simpang Susun (SS) SP Padang STA 13-300, SS Jejawi
STA 23+950 dan SS Jakabaring STA 35+300 dan barier gate di Kayuagung.
Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Hatta Rajasa, saat
berkunjung ke OKI mengatakan, pembangunan tol ini harus dimulai tahun ini juga.
Seharusnya jalan tol itu sudah bisa dimulai pembangunannya di tahun 2013 yang
lalu, tetapi karena masih ada masalah administrasi maka pembangunan ditunda.
”Sebenarnya kita pemerintah pusat sudah menganggarkan Rp5 triliun untuk tol
Kayuagung hingga Banyuasin, Rp2 triliun dianggarkan di 2013 dan Rp3 triliun di
tahun 2014, tapi sayangnya di tahun 2013 dana itu tidak terserap karena permasalahan
administrative,” kata Hatta Rajasa.
Dikatakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini, pembangunan tol
harus dimulai di tahun 2014, karena permasalahan administrative ini sudah
selesai. ”Saya kira di 2014 ini harus berjalan, prioritasnya Kayuagung-Palembang
duluan dilanjutkan ke Palembang-Betung Banyuasin,” tukasnya.