Kamis, 13 Maret 2014

TOL KAYUAGUNG-JAKABARING DILANJUTKAN


IRDESS, KAYUAGUNG, OKI – Setelah beberapa waktu terkesan terhenti, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKI berkomitmen akan melanjutkan pembangunan jalan tol Kayuagung-Jakabaring. Demikian dikatakan Bupati OKI, Iskandar SE didampingi Kepala Dinas PU Bina Marga Syamsul Bahri, kemarin (12/3).
Menurut Iskandar, pembangunan jalan tol Kayuagung-Jakabaring Palembang ini sangat penting. Tidak hanya bagi masyarakat Kabupaten OKI, namun juga bagi kawasan Sumatera.
”Tidak kurang dari Rp50 miliar dana pemerintah baik dana sharing kabupaten, provinsi maupun pemerintah pusat dikucurkan untuk program pembangunan jalan tol ini. Untuk pembebasan lahan kita sudah siap. 27 km lebih lahan sudah dibebaskan untuk jalan tol ini,” ujar Iskandar.
Namun demikian, dikatakan Iskandar, perlu ada kajian Detail Engineering Design (DED) ulang terhadap program pembangunan tol Kayuagung-Jakabaring karena harus disesuaikan dengan nilai inflasi pada saat ini.
Dijelaskannya, terhambatnya pembangunan jalan tol Kayuagung-Jakabaring itu karena adanya pergantian investor. ”Pembangunan jalan tol itu tinggal kesiapan investor saja. Sebelumnya investor dari Malaysia menyatakan sudah siap, ternyata belakangan mundur karena terkendala keuangan, terpaksa investor lokal mencari investor baru,” katanya.
Ditambahkannya, pihaknya sudah bekerja keras untuk proses pembangunan jalan tol Kayuagung-Jakabaring dan Kayuagung-Lampung.
Untuk diketahui bahwa jalan tol Kayuagung-Jakabaring dibangun sepanjang 34 km, akan dibangun dalam empat jalur, selain panjang 33 km, lebar 50 meter, juga akan dibangun pintu tol di Simpang Susun (SS) SP Padang STA 13-300, SS Jejawi STA 23+950 dan SS Jakabaring STA 35+300 dan barier gate di Kayuagung.
Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Hatta Rajasa, saat berkunjung ke OKI mengatakan, pembangunan tol ini harus dimulai tahun ini juga. Seharusnya jalan tol itu sudah bisa dimulai pembangunannya di tahun 2013 yang lalu, tetapi karena masih ada masalah administrasi maka pembangunan ditunda.
”Sebenarnya kita pemerintah pusat sudah menganggarkan Rp5 triliun untuk tol Kayuagung hingga Banyuasin, Rp2 triliun dianggarkan di 2013 dan Rp3 triliun di tahun 2014, tapi sayangnya di tahun 2013 dana itu tidak terserap karena permasalahan administrative,” kata Hatta Rajasa.
Dikatakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini, pembangunan tol harus dimulai di tahun 2014, karena permasalahan administrative ini sudah selesai. ”Saya kira di 2014 ini harus berjalan, prioritasnya Kayuagung-Palembang duluan dilanjutkan ke Palembang-Betung Banyuasin,” tukasnya.




TARGETKAN 10 RIBU PELANGGAN


IRDESS, INDRALAYA, OI – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Ogan Kabupaten Ogan Ilir (OI) menargetkan dalam satu tahun kedepan menyandang predikat terbaik atau Sehat dari Badan Pendukung Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (BPP-SPAM) dengan jumlah sambungan 10 ribu pelanggan yang tersebar di 16 kecamatan dalam Kabupaten OI pada 2015 mendatang.
Untuk saat ini,sejak tahun 2011 lalu, jumlah pelanggan PDAM Tirta Ogan sudah mencapai 6000 pelanggan belum lagi ditambah dengan target pada tahun ini mencapai dua ribu pelanggan termasuk di Kecamatan Rantau Alai dan Rantau Panjang yang sudah mulai terhubung dengan jembatan Kertabayang.
Tentu saja, dengan semakin banyaknya jembatan penghubung di desa yang berada di wilayah perairan Bumi Caram Seguguk, maka akan mempermudah pihak PDAM Tirta Ogan untuk membangun jaringan pipa konsumen melalui jalur pipa yang terhubung di jembatan.
”Kendati cukup berat. Tapi, kita tetap merasa optimis bisa tercapai,” ujar Dirut PDAM Tirta Ogan, Zulkarnain saat di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.
Menurutnya, perlu ditambah lagi setidaknya tiga Booster pengolahan air bersih dari sungai ke rumah-rumah penduduk di Kecamatan Kandis serta Rantau Alai. Lanjutnya, PDAM Tirta Ogan telah mengusulkan ke pihak Provinsi untuk dibangun Booster di dua kecamatan tersebut. ”InsyaAllah pada tahun ini, masyarakat yang tinggal di dua Kecamatan itu, sudah bisa menikmati air bersih,” paparnya.
Disinggung mengenai belum adanya jaringan pipa PDAM di Kecamatan Pemulutan Barat. Mengingat masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut sudah sejak lama membutuhkan pelayanan air bersih.
Menurut Zulkarnain, pada tahun ini pihaknya juga telah mengusulkan untuk pembangunan jaringan pipa PDAM di Kecamatan Pemulutan Barat. Pihaknya cukup kesulitan untuk membangun jaringan pipa PDAM ke desa-desa, dikarenakan wilayah Kabupaten OI mayoritas merupakan perairan.