Rabu, 23 Oktober 2013

11 DESA BELUM DIALIRI LISTRIK


IRDESS, INDRALAYA, OI – Sedikit demi sedikit, desa di Kabupaten Ogan Ilir (OI) yang tidak memiliki listrik berkurang. Dari sebelumnya 25 desa gelap gulita, kini hanya tinggal 11 desa yang belum dialiri listrik.
Ke 11 Desa tersebut, yakni Desa Ulak Segelung Kecamatan Indralaya, lalu Desa Kedukan Bujang, dan Desa Aurstanding Kecamatan Pemulutan. Kemudian Desa Maju Jaya, Harimau Tandang, Sungai Keli dan Desa Sungai Ondok Kecamatan Pemulutan Selatan.
Selanjutnya Desa Pinang Mas, Desa Sungai Pinang Nibung dan Desa Pinang Jaya Kecamatan Sungai Pinang. Lalu Desa Ibul Dalam Kecamatan Rambang Kuang.
”Kalau dibandingkan sebelumnya berkurang, tadinya 25 desa, sekarang tinggal 11 desa lagi. Ini hasil data yang kita lakukan di lima Kecamatan dalam wilayah Kabupaten OI,” ujar Kepala Dinas Pertambangan Energi dan Lingkungan Hidup OI, M Thahir R melalui Kepala Bidang SDE dan Listrik, Nashrul Awany.
Bahkan, kata Nashrul, pihaknya juga melakukan pendataan secara rinci masing-masing desa yang belum teraliri listrik tersebut, seperti Desa Ulak Segelum ada 321 rumah, Desa Kedukan Bujang 307 rumah, Desa Aurstanding 534 rumah, Desa Maju Jaya 247 rumah, Harimau Tandang 347 rumah, Sungai Keli 270 rumah dan Desa Sungai Ondok 220 rumah.
Selanjutnya Desa Pinang Mas 549 rumah dan Desa Sungai Pinang Nibung 366 rumah dan Desa Pinang Jaya 511 rumah. Lalu Desa Ibul Dalam 180 rumah.
”Kita belum tahu kapan target seluruh desa di Kabupaten OI ini bisa teraliri listrik. Tapi, setiap kali kesempatan Bupati OI menargetkan sebelum mengakhiri masa jabatannya, semua desa di Kabupaten OI sudah teraliri listrik,” bebernya.
Menurut Nashrul, untuk program tahun 2013 ini, ada empat desa yang sudah selesai teraliri listrik, yakni Tanjung Pasir, Lebung Jangkar, Rawa Jaya dan Mekar Jaya.
Begitu juga dengan program Listrik Masuk Desa (Lisdes) yang dianggarkan pusat juga ada beberapa desa yang sudah ditingkatkan, semisal jaringan yang dibangun baru satu kilometer, maka dilanjutkan lagi hingga selesai. Desa yang menjadi sasaran Lisdes tersebut yakni Desa Suka Maju, Sanding Marga, Suka Marga Kecamatan Rantau Alai.
Dikatakan Nashrul, ada beberapa kendala yang menjadi penyebab utama terhambatnya pemasangan jaringan listrik pada setiap desa, yakni mengenai tanam tumbuh.
”Kalau pada program Lisdes, warga meminta tanam tumbuh diganti rugi, maka program, Lisdes dibatalkan, inilah yang menjadi kendala dalam pelaksanaan pembangunan jaringan listrik kita. Padahal listrik itu peruntukkan untuk kepentingan masyarakat itu juga,” tukasnya.





JALAN PEMULUTAN BARAT RUSAK BERAT


IRDESS, INDRALAYA, OI – Ruas jalan Kabupaten di Kecamatan Pemulutan Barat, Kabupaten Ogan Ilir (OI) mengalami rusak berat. Titik kerusakan jalan sudah tidak terhitung lagi jumlahnya.
Informasi yang dihimpun Irdess Sumsel, kerusakan jalan di Kecamatan Pemulutan Barat, dimulai terjadi diujung perbatasan Kecamatan Indralaya yakni di Desa Talang Aur, lalu memasuki pintu gerbang Kecamatan Pemulutan Barat, kerusakan jalan mulai sangat terasa sekali.
Lubang-lubang besar tidak bisa dihitung dengan jari, bahkan aspal jalan sudah banyak yang terkelupas, menyisakan tanah merah. Bila hujan turun lubang-lubang besar seperti sumur galian, sedangkan ketika musim kemarau, lubang-lubang jalan terlihat jelas kedalaman kerusakan jalan.
Akibatnya kendaraan yang melintas, harus ekstra hati-hati. Khusus untuk kendaraan roda dua harus memilih jalan yang bisa dilalui, sedangkan untuk kendaraan roda empat terpaksa harus melintasinya karena tidak ada pilihan, semua jalan yang dilalui nyaris rusak semuanya.
Namun ironisnya, mulai dari perbatasan Kecamatan Pemulutan Barat memasuki wilayah kecamatan Indralaya hingga tembus ke jalan negara (Jalintim) Indralaya-Kayuagung kondisi jalan bagus dan mulus.
”Sepertinya perbaikan jalan ini tidak tuntas, masa hanya sebatas Kecamatan Indralaya, sedangkan mamasuki pintu gerbang Kecamatan Pemulutan Barat, jalan rusak berat,” ujar Rohman warga Desa Talang Aur.
Meski tidak semulus jalan di Indralaya, kata Rohman, seharusnya pemerintah melakukan penimbunan sementara terhadap kondisi di jalan Pemulutan Barat ini.
”Jangan lubang-lubang dibiarkan seperti ini, kendaraan kami sering patah as ketika mengangkut hasil bumi, akibat jalan rusak dan berlubang,” imbuhnya.
Terpisah, Kepala Dinas PU Bina Marga (BM) Pemkab OI, H Muhsin mengakui kalau jalan memasuki perbatasan Kecamatan Pemulutan Barat kondisinya mulai rusak.
”Untuk saat ini perbaikan jalan baru diwilayah Kecamatan Indralaya, nanti pada tahun depan akan diteruskan perbaikannya memasuki wilayah Kecamatan Pemulutan Barat,” ujar pria berkacamata ini.
Untuk itu, pihaknya meminta kepada warga untuk bersabar, karena katanya, anggaran Pemkab untuk perbaikan jalan sangat terbatas, sehingga pelaksanaan dilapangan dilakukan secara bertahap.
”Mudah-mudahan pada tahun depan kita akan lanjutkan perbaikannya diwilayah Kecamatan Pemulutan Barat dan seterusnya,” tukas mantan Kepala Bidang Jembatan PU BM ini.






KANTOR KPU SENILAI RP2,2 M BATAL DIBANGUN


IRDESS, INDRALAYA, OI – Gara-gara sempitnya waktu pembangunan, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Ogan Ilir (OI) membatalkan pembangunan gedung perkantoran senilai Rp2,2 miliar. Dana dari APBN tersebut bakal dikembalikan ke KPU Pusat. ”Kita memang membatalkannya karena mepet waktu, tidak dimungkinkan untuk pengerjaan,” ujar Ketua KPUD Ogan Ilir, Amrah Muslimin di ruang kerjanya, Selasa (22/10).
Menurut Amrah, dalam acuannya, 27 September dimulai penjadwalan tender proyek selama satu bulan. Kemudian pada 5 Oktober mulai perhitungan pembangunan gedung perkantoran yang sketsa gambarnya langsung berdasarkan acuan dari KPU Pusat.
”Serah terima kunci 13 Desember, sementara sekarang sudah tanggal berapa. Jadi, hemat kami, susah dilaksanakannya. Dikhawatirkan terburu-buru sehingga bangunannya jelek, jadi kita kembalikanlah,” terang Amrah.
Dikatakan Amrah, pihaknya sudah mengonsultasikan persoalan tersebut ke Bagian Teknis Dinas PUBM, namun lantaran sempitnya waktu pengerjaan dikhawatirkan tidak bakal rampung sesuai tenggat waktu. ”Disamping itu kita juga takutkan pembangunan gedung ini bakal asal-asalan. Kita juga mempertanyakan mengapa KPU Pusat menggelontorkan dana APBN menjelang akhir tahun, bahkan Ogan Ilir hanya satu-satunya daerah di Sumsel tahun 2013 mendapatkan dana pembangunan gedung,” imbuhnya.
Sekadar informasi, hingga saat ini, pihak KPUD Ogan Ilir masih menumpang di gedung perkantoran Pemkab OI. ”Tapi tahun depan kami akan mengajukan lagi untuk pembangunan gedung,” katanya.
Disinggung apakah optimis KPU Pusat bakal kembali mengucurkan dana pembangunan kantor, Amrah mengaku optimis. Andaipun meleset, ia berkeyakinan KPU Ogan Ilir tahun 2015 akan mendapatkan dana pembangunan gedung kembali.
Lebih jauh Amrah mengaku, nantinya pembangunan gedung kantor tersebut akan dilakukan di lahan hibah dari Pemkab Ogan Ilir, seluas 3.200 meter persegi di sebelah SMA Unggulan Indralaya, Desa Tanjung Pering, Kecamatan Indralaya Utara.
”Tahun depan kita ajukan lagi, kalau tidak disetujui 2015 kita usulkan lagi untuk dibangun, karena baru Empat Lawang dan Pagaralam yang mendapatkan dana dari pusat untuk perkantoran,” terangnya.








MUTASI DUA KAPOLSEK ’PENDING’


IRDESS, KAYUAGUNG, OKI – Meskipun Polda Sumatera Selatan (Sumsel) telah mengirimkan Telegram Rahasia (TR) ke Polres OKI tentang mutasi perwira ditubuh Polres OKI, namun tampaknya mutasi dua perwira yang menjabat sebagai Kapolsek Sungai Menang dan Kapolsek Mesuji Induk OKI terpaksa dipending. Alasannya, masyarakat masih menginginkan mereka untuk menjaga kondisi Kamtibmas di wilayah itu agar tetap kondusif.
Kapolres OKI, AKBP Erwin Rachmat melalui Kasubag Humas, AKP A Halim menerangkan, sesuai TR dari Polda Sumsel, Kapolsek Mesuji Induk yakni AKP H Dwi Handoko SH seharusnya ditarik ke Polres OKI guna menjabat sebagai Kabag Ops, sementara Kapolsek Mesuji Induk diisi oleh AKP Azizir Alim SH yang saat ini menjabat sebagai Kapolsek Sungai Menang.
”Namun serah terima jabatan dua perwira Polres OKI itu belum bisa kita lakukan, karena adanya permintaan masyarakat melalui surat ke Pemda dan Polres OKI yang menginginkan Kapolseknya jangan diganti. Kita nilai hal itu wajar sehingga kita belum bisa lakukan sertijab,” ujar Halim kepada Irdess Sumsel.
Walaupun sertijab dua perwira itu ditunda, kata Halim, namun sesuai jadwal hari ini, Rabu (23/10) tetap akan dilakukan upacara sertijab delapan perwira lainnya yang rencananya akan dipimpin langsung oleh Kapolres OKI.
”Hanya dua yang dipending, namun sertijab perwira lainnya tetap akan dilakukan,” ujarnya seraya mengatakan upacara sertijab dilakukan pada Rabu pagi sekitar pukul 09.00 WIB di halaman Mapolres OKI.
Para perwira yang akan disertijabkan yakni AKP Rudiansyah yang sebelumnya menjabat Kasat Narkoba Polres OKI, kini ditarik ke Direktorat Narkoba Polda Sumsel, sementara Kasat Narkoba yang baru AKP Priyanto sebelumnya menjabat Kapolsek Kota Kayuagung. Lalu jabatan Kapolsek Kayuagung diisi AKP Hendra yang sebelumnya menjabat Kapolsek Tanjung Lubuk.
”Kapolsek Tanjung Lubuk sendiri sekarang dijabat AKP Didi Setiadi dari Kasubag Bin Ops Polres OKI, sedangkan posisi yang ditinggalkan AKP Didi diisi oleh AKP Usman Ismail yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolsek Pedamaran. Nah Kapolsek Pedamaran sendiri diisi oleh perwira dari Polda Sumsel,” terang mantan Kapolsek Air Sugihan OKI ini.
Diuraikan Halim, sertijab lainnya juga dilakukan antara AKP Yusar Heris yang sebelumnya menjabat Kasat Shabara Polres OKI karena dipromosikan sebagai Panit Intel Polda Sumsel. Kasat Shabara yang baru diisi oleh AKP Agus Slamet dari Direktorat Intelkam Polda Sumsel. Kapolsek Tulung Selapan AKP Ikhsan Hasrul juga dimutasi ke Kasat Narkoba Polres Banyuasin dan pejabat barunya diisi oleh perwira Polda Sumsel.
”Kapolsek Cengal OKI Ipda Suryadi juga dilantik ke Pama Polrestabes Palembang dan sementara ini jabatan Kapolsek Cengal dipegang oleh Kapolres OKI karena belum ada penggantinya,” bebernya.