IRDESS, INDRALAYA, OI – Sedikitnya
250 orang jamaah calon haji (JCH) yang menggunakan Tour And Travel via PT Karibin Noer Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir
(OI) batal berangkat haji ke Kota Mekkah, Arab Saudi. Pembatalan tersebut
dilakukan untuk kedua kalinya, setelah tahun 2012 lalu travel yang sama juga
membatalkan keberangkatan ratusan jamaah haji menggunakan Ongkos Naik Haji
(ONH) Plus senilai puluhan juta.
Kabar batalnya keberangkatan haji tersebut didapatkan melalui pengumuman
dari manajemen travel tersebut sejak 8 Oktober lalu, dengan alasan belum
mendapatkan visa haji dari Arab Saudi. Akibatnya ratusan jamaah yang kebanyakan
berumur di atas 50 tahun menjadi kecewa dan bersedih, lantaran jumlah uang yang
sudah disetorkan tidak sedikit yakni mencapai Rp 77 juta per orang, dan batal
menunaikan ibadah haji.
Rasa kecewa ini terlihat saat mendengar kurang lebih dari 250 JCH asal
Sumsel gagal berangkat, dikarenakan visa yang bermasalah. ”Saya ini sudah tahun
kedua gagal berangkat menggunakan Tour yang sama, ya kecewalah,” ujar AT, salah
satu jamaah asal Tanjung Batu ini.
Bahkan kata dia, biayanya naik karena kurs dollar yang tinggi, tahun
sebelumnya Rp 70 juta per orang, kini naik menjadi Rp 77 juta per orang. ”Kami
suami istri gagal berangkat. Kami tahunya setelah tanggal 8 Oktober lalu
diumumkan, jadi tidak ada yang berangkat ke Jakarta, kalau tahun lalu kan
sampai Jakarta baru diberitahu,” imbuhnya.
Menurut dia, dengan kejadian tersebut dirinya tidak bakal menggunakan Tour yang sama. Bahkan dia juga sangat
menyayangkan nama besar pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes), pemilik Tour yang
tidak bisa mengakomodasikan niat mereka. ”Ya, kecewalah, kita mengira ini akan
mudah, karena itu kita menggunakan travel yang sama, ternyata masih ada kendala
soal visa haji yang tidak bisa didapat. Soalnya Kiyainya kan sering diundang ke
Jepang, Amerika dan negara besar lainnya, jadi kami percaya dan tetap
menggunakan Tour ini, ternyata hasilnya nihil,” terangnya.
Hal Senada dilontarkan JCH lainnya, Er. Dia mengaku sangat kecewa dengan
gagalnya keberangkatan haji di tahun ini. ”Kita sudah menggelar syukuran,
sedekah untuk pemanjatan doa kepada Allah agar berhasil berangkat, agar diberi
kesehatan rohani dan jasmani selama menunaikan ibadah haji,” paparnya.
Tetapi lanjut dia, dibalik kebahagiaan dan keceriaan ini, ada saja musibah
yang menimpa, semua jamaah haji Plus asal Sumatera Selatan (Sumsel) gagal
berangkat. ”Ini mungkin sudah kehendak Tuhan, mungkin nanti ada hikmahnya. Kami
memilih haji Plus agar cepat berangkatnya, jika antre mengikuti haji reguler,
kami berangkat bisa tahun 2023. Jujur kami sangat kecewa karena batal
berangkat,” sambungnya.
Disinggung soal berapa biaya yang dikeluarkan ONH, dia mengatakan biayanya
Rp 77 juta per orang. Diapun akan segera meminta ganti rugi biaya yang sudah
dikembalikan. ”Tapi kami juga sudah menandatangani surat berisi jika gagal
berangkat, uang akan dikembalikan. Jadi kami tagih biaya itu dari PT Karibin
Nur. Yang jelas kami tidak akan menggunakan travel ini lagi,” tegasnya.
Terpisah penanggung jawab PT Karibin Nur, Mudrik Qori saat dihubungi melalui
telepon genggamnya namun tidak berangkat. Begitupun melalui SMS (short message service), dia membalasnya
dengan mengatakan tengah melakukan meeting
penting di daerah Jawa, dan bakal menggelar konfrensi pers hari ini di
kantornya.
Hal senada juga diungkapkan Humas Ponpes Al-Itifaqiah, Feri, yang mengaku
belum bisa komentar terkait masalah ini. ”Besok (hari ini, red) kita akan lakukan jumpa pers di kantor PT Karibin Nur, jam 10,
lewat dari itu kami tidak akan melayani lagi,” ucapnya singkat.
Dihubungi terpisah, Dirut PT Karibin Nur, Basri saat dihubungi via
ponselnya tidak aktif, dan pesan yang dikirim Irdess Sumsel, tak kunjung
dibalasnya.