Rabu, 16 Oktober 2013

250 JCH ONH PLUS BATAL BERANGKAT HAJI


IRDESS, INDRALAYA, OI – Sedikitnya 250 orang jamaah calon haji (JCH) yang menggunakan Tour And Travel via PT Karibin Noer Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir (OI) batal berangkat haji ke Kota Mekkah, Arab Saudi. Pembatalan tersebut dilakukan untuk kedua kalinya, setelah tahun 2012 lalu travel yang sama juga membatalkan keberangkatan ratusan jamaah haji menggunakan Ongkos Naik Haji (ONH) Plus senilai puluhan juta.
Kabar batalnya keberangkatan haji tersebut didapatkan melalui pengumuman dari manajemen travel tersebut sejak 8 Oktober lalu, dengan alasan belum mendapatkan visa haji dari Arab Saudi. Akibatnya ratusan jamaah yang kebanyakan berumur di atas 50 tahun menjadi kecewa dan bersedih, lantaran jumlah uang yang sudah disetorkan tidak sedikit yakni mencapai Rp 77 juta per orang, dan batal menunaikan ibadah haji.
Rasa kecewa ini terlihat saat mendengar kurang lebih dari 250 JCH asal Sumsel gagal berangkat, dikarenakan visa yang bermasalah. ”Saya ini sudah tahun kedua gagal berangkat menggunakan Tour yang sama, ya kecewalah,” ujar AT, salah satu jamaah asal Tanjung Batu ini.
Bahkan kata dia, biayanya naik karena kurs dollar yang tinggi, tahun sebelumnya Rp 70 juta per orang, kini naik menjadi Rp 77 juta per orang. ”Kami suami istri gagal berangkat. Kami tahunya setelah tanggal 8 Oktober lalu diumumkan, jadi tidak ada yang berangkat ke Jakarta, kalau tahun lalu kan sampai Jakarta baru diberitahu,” imbuhnya.
Menurut dia, dengan kejadian tersebut dirinya tidak bakal menggunakan Tour yang sama. Bahkan dia juga sangat menyayangkan nama besar pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes), pemilik Tour yang tidak bisa mengakomodasikan niat mereka. ”Ya, kecewalah, kita mengira ini akan mudah, karena itu kita menggunakan travel yang sama, ternyata masih ada kendala soal visa haji yang tidak bisa didapat. Soalnya Kiyainya kan sering diundang ke Jepang, Amerika dan negara besar lainnya, jadi kami percaya dan tetap menggunakan Tour ini, ternyata hasilnya nihil,” terangnya.
Hal Senada dilontarkan JCH lainnya, Er. Dia mengaku sangat kecewa dengan gagalnya keberangkatan haji di tahun ini. ”Kita sudah menggelar syukuran, sedekah untuk pemanjatan doa kepada Allah agar berhasil berangkat, agar diberi kesehatan rohani dan jasmani selama menunaikan ibadah haji,” paparnya.
Tetapi lanjut dia, dibalik kebahagiaan dan keceriaan ini, ada saja musibah yang menimpa, semua jamaah haji Plus asal Sumatera Selatan (Sumsel) gagal berangkat. ”Ini mungkin sudah kehendak Tuhan, mungkin nanti ada hikmahnya. Kami memilih haji Plus agar cepat berangkatnya, jika antre mengikuti haji reguler, kami berangkat bisa tahun 2023. Jujur kami sangat kecewa karena batal berangkat,” sambungnya.
Disinggung soal berapa biaya yang dikeluarkan ONH, dia mengatakan biayanya Rp 77 juta per orang. Diapun akan segera meminta ganti rugi biaya yang sudah dikembalikan. ”Tapi kami juga sudah menandatangani surat berisi jika gagal berangkat, uang akan dikembalikan. Jadi kami tagih biaya itu dari PT Karibin Nur. Yang jelas kami tidak akan menggunakan travel ini lagi,” tegasnya.
Terpisah penanggung jawab PT Karibin Nur, Mudrik Qori saat dihubungi melalui telepon genggamnya namun tidak berangkat. Begitupun melalui SMS (short message service), dia membalasnya dengan mengatakan tengah melakukan meeting penting di daerah Jawa, dan bakal menggelar konfrensi pers hari ini di kantornya.
Hal senada juga diungkapkan Humas Ponpes Al-Itifaqiah, Feri, yang mengaku belum bisa komentar terkait masalah ini. ”Besok (hari ini, red) kita akan lakukan jumpa pers di kantor PT Karibin Nur, jam 10, lewat dari itu kami tidak akan melayani lagi,” ucapnya singkat.
Dihubungi terpisah, Dirut PT Karibin Nur, Basri saat dihubungi via ponselnya tidak aktif, dan pesan yang dikirim Irdess Sumsel, tak kunjung dibalasnya.






PESIMIS PEREKAMAN E-KTP RAMPUNG 100 PERSEN


IRDESS, KAYUAGUNG, OKI – Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten OKI, pesimis jika perekaman e-KTP di Bumi Bende Seguguk, bisa rampung 100 persen hingga akhir Desember 2013 mendatang. Mengingat realisasi perekaman hingga saat ini baru sekitar 50 persen dari wajib KTP di Kabupaten OKI sebanyak 623.742 jiwa.
Kepala Dinas Dukcapil OKI, Drs Antonius Leonardo memprediksi, realisasi perekaman e-KTP hingga akhir Desember sebesar 70 persen.
”Sampai sekarang baru 50 persen, sementara waktu tinggal dua bulan lagi. Kami menarget sampai akhir Desember 2013 bisa selesai 70 persen, sementara 30 persen akan kita selesaikan pada Januari-April 2014 mendatang,” ujarnya.
Pencapaian itu, kata Antonius, dapat dilihat dari realisasi perekaman e-KTP sebelumnya. Selama dua tahun saja baru selesai 47 persen, sementara sekarang waktunya tinggal 2,5 bulan lagi.
”Walaupun kita kebut, kami yakin sampai akhir Desember 2013 baru selesai 70 persen. Pada 2014 kita yakin perekaman bisa selesai 100 persen karena nanti alat pencetakan e-KTP akan dikirim ke Kantor Dukcapil OKI,” beber mantan Sekretaris DPRD OKI ini.
Dijelaskannya, sulit tercapainya target pembuatan e-KTP di OKI lantaran belum ada listrik yang tersalurkan secara baik di beberapa desa yang ada di daerah pondok serta kurang antusiasnya masyarakat dalam membuat e-KTP.
”Ongkos dari desa menuju kecamatan di wilayah perairan memakan biaya hingga ratusan ribu rupiah, sementara warga tidak sabar untuk menunggu karena mereka harus mengejar speedboat yang harus dipesan dulu,” terangnya.
Dikatakannya, alasan lain lambat selesainya perekaman e-KTP di OKI, lantaran banyak wajib e-KTP yang sudah melakukan perekaman sejak dua tahun lalu, tetapi sampai saat ini belum mendapatkan e-KTP yang sudah dicetak.
”Hal ini juga mempengaruhi warga lain untuk melakukan perekaman, mengenai hal itu sudah saya laporkan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), agar wajib KTP yang sudah melakukan perekaman e-KTP nya segera dicetak,” tukasnya.
Ditambahkannya, seluruh camat di OKI juga mengeluhkan jika selama ini permasalahan yang dihadapi dalam perekaman e-KTP semuanya hampir sama, yakni kerusakan alat perekam, kemudian e-KTP yang sudah dicetak banyak yang salah data dan alamat,  sehingga harus dikembalikan.
”Selain itu, banyak juga yang sudah melakukan perekaman sejak setahun lalu, tetapi sampai sekarang e-KTP belum kunjung dicetak,” terangnya.
Sementara itu, Asisten I Setda OKI, Drs Edwar Candra mengakui jika pihaknya sudah menerima surat edaran dari Kementerian Dalam Negeri untuk mempercepat perekaman e-KTP di Kabupaten OKI.
”Pada 2014 nanti KTP manual tidak berlaku lagi, sehingga perekaman e-KTP harus dipercepat untuk menertibkan administrasi kependudukan warga Indonesia,” tukasnya.








BKD SIAPKAN 236 RUANGAN UJIAN CPNS


IRDESS, INDRALAYA, OI – Badan Kepegawaian Diklat Daerah Ogan Ilir (OI) mengklaim akan menyiapkan sekitar 236 ruangan, dengan asumsi satu ruangan diisi 20 peserta ujian Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang akan dilaksanakan pada 3 November mendatang di sejumlah sekolah dalam Kabupaten OKI.
”Kami perkirakan ada sebanyak 236 ruangan yang akan diisi peserta ujian dengan asumsi satu ruangan diisi 20 peserta. Rencananya ujian akan dilakukan di sekolah-sekolah yang ada di OKI,” terang Kepala BKD OI, H Darjis AL saat ditemui disela-sela open house Bupati OI, Ir H Mawardi, kemarin (15/10).
Dijelaskannya, hingga hari penutupan, pihak BKD telah mengirimkan surat balasan sebanyak 3.896 berkas untuk formasi umum dan honorer Kategori Dua (K2) sebanyak 704 peserta ke BKN Pusat pada 7 Oktober 2013 lalu.
”Ya, ada beberapa pelamar umum yang berkas lamarannya terlambat masuk ke BKD Ogan Ilir, namun berkas ini masih menunggu petunjuk pusat,” ujarnya.
Menurut mantan Kepala Dinas Kesra ini, dengan telah selesai dikirimkannya data peserta tes baik umum maupun honorer K2 ke BKN Pusat, maka total pelamar  yang berhak mengikuti tes melalui lembar jawaban komputer (LJK) ada sebanyak 3.896 peserta umum dan 704 peserta dari K2.
Khusus di Kabupaten OI, masih kata Darjis, semua peserta akan mengikuti tes ujian CPNS melalui LJK dan bukan melalui CAT. Sebab pemanfaatan sistem ujian melalui CAT memerlukan sarana pendukung seperti komputer bagi setiap peserta ujian.
Untuk peserta tes bagi honorer K2, lanjutnya, akan dilakukan secara terpisah dengan kategori umum. Bahkan untuk K2 akan dikelompokkan dengan jenjang pendidikannya masing-masing. Karena tidak semua peserta berpendidikan sarjana.
Dirincikannya, untuk tenaga pendidik (guru) dengan jenjang pendidikan SD hingga SLTP ada sebanyak 16 orang, SLTA hingga D3 ada 287 orang, D4-S3 ada 61 orang. Kemudian untuk tenaga penyuluh dengan jenjang pendidikan SD hingga SLTP ada sebanyak 2 orang, SLTA-D3 ada 41 orang, dan D4-S3 ada 4 orang.
Begitu pula untuk tenaga kesehatan dengan jenjang pendidikan SD-SLTP ada 3 orang, SLTA-D3 ada 57 orang dan D4-S3 ada 2 orang serta untuk tenaga teknis administrasi dengan jenjang pendidikan SD-SLTP ada 17 orang, SLTA-D3 ada 195 orang dan D4-S3 ada 47 orang.
”Pada saat ujian CPNS, mereka dari K2 akan dikelompokkan menurut jenjang pendidikannya. Tidak semua honor K2 akan sama soal ujiaannya karena melihat dari jenjang pendidikannya,” terangnya.