IRDESS,
KAYUAGUNG, OKI – Badan Narkotika
Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) secara mendadak melakukan tes urine terhadap
Kepala Sekolah (Kepsek) dan Pengawas tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan
Sekolah Menengah Atas (SMA) yang bertugas di wilayah Kabupaten OKI. Tes yang diselenggarakan
di SMA Negeri 1 Kayuagung, Kamis (22/8) pagi itu dilakukan tanpa adanya
pemberitahuan terlebih dahulu.
Di
lapangan, awalnya seluruh Kepsek dikumpulkan oleh Diknas dalam rangka Rapat
Koordinasi seluruh Kepala Sekolah dan Pengawas. Setelah rapat selesai, secara
mendadak BNN OKI langsung datang untuk melakukan tes urine kepada ratusan
Kepsek dan Pengawas.
Meski
mendadak, seluruh Kepsek dan Pengawas Kooperatif mengikuti tes urine tersebut.
Mereka yang terdiri dari pria dan wanita rela antre panjang menunggu giliran
untuk di tes urinenya. Hal itu lantaran mereka yakin kalau memang selama ini
tidak pernah mengkonsumsi narkotika dalam jenis apapun.
Bustari
selaku Kabid Pemberdayaan Masyarakat BNN Provinsi Sumsel, didampingi Kepala BNK
OKI, Sudiyanto menerangkan, tes urine bagi Kepsek dan Pengawas di OKI. Ini kali
pertama dilakukan di kabupaten/kota di Sumsel. "Kalau untuk guru sejumlah
daerah termasuk Kota Palembang sudah melakukannya, kalau Kepala Sekolah dan
Pengawas baru kita lakukan di OKI," ujar Bustari disela-sela kegiatan.
Hal
ini, kata dia, dilakukan guna mengantisipasi adanya Kepala Sekolah dan Pengawas
di OKI yang ketergantungan narkoba. "Kalau nanti ternyata positif, maka
kita berupaya agar yang bersangkutan dapat menghentikannya. Namun jika tidak
bisa kita tanggulangi maka akan kita rujuk untuk direhabilitasi, sebelum yang
bersangkutan ditangkap aparat kepolisian maupun BNN," tegasnya seraya
mengatakan, dalam beberapa hari kedepan hasil tes urine ini bisa diketahui.
Ditambahkan
Kepala BNK OKI, Sudiyanto, bahwa kegiatan tes urin terhadap kepsek dan pengawas
sekolah ini adalah kali kedua yang dilakukan BNK OKI, sebelumnya BNK juga
melakukan tes terhadap pegawai negeri sipil (PNS) di jajaran Pemkab setempat.
"Target kita sebanyak 200 orang baik Kepsek maupun Pengawas. Jika tidak
tercapai, maka pegawai Dinas Pendidikan OKI juga kita libatkan," tukasnya.
Menurutnya,
apapun hasil tes urine nantinya, hal tersebut akan disampaikan kepada Bupati
OKI, H Ishak Mekki. "Urine di bawa ke BNN Provinsi, kita belum tahu
hasilnya, kalau hasilnya semua negatif memang itu yang kita harapkan, tapi
kalau ada yang positif biar Pak Bupati nanti yang mengambil tindakan,"
bebernya.
Kedepan,
pihaknya berharap tes urine juga dapat dilakukan terhadap semua kepala desa
(Kades) di wilayah OKI. "Begitu juga dengan calon pegawai negeri sipil
(CPNS) maupun tenaga honorer K1 dan K2 yang akan diangkat menjadi PNS, nantinya
harus dilakukan tes urine," tandas mantan Kabag Humas dan Protokol Setda
OKI ini.
Sementara
itu Kabid Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Dinas Pendidikan Kabupaten
OKI, Dedi, mengaku senang dengan adanya tes urine ini, sebab dengan dilakukan
tes maka dapat mengetahui apakah dalam tubuh para Kepala Sekolah terdapat
zat-zat adiktif berbahaya yang dapat merusak syaraf-syaraf otak atau tidak.
"Kita
menyambut baik dengan adanya tes urine bagi seluruh Kepala Sekolah ini, jika
memang kedapatan ada Kepala Sekolah yang positif memakai narkoba, maka akan
dilaporkan ke Bupati untuk diberi tindakan tegas, bisa saja jabatannya di
copot," jelasnya.