Kamis, 30 Mei 2013

Kapolda Imbau Waspadai Pendatang baru



Batasi Ruang Gerak Teroris
 
KAYUAGUNG – Negara indonesia terdiri dari beberapa pulau dengan suku, bahasa dan agama berbeda, sehingga sangat rentan timnulnya permasalahan dan konflik, untuk itu masyarakat diimbau untuk agar waspada terhadap pendatang baru di lingkungannya, untuk mengantisipasi dan memberikan ruang sempit terhadap pergerakan teroris.
“Kepada perangkat pemerintah, mulai dari ketua RT, RW, Lurah, Camat dan perangkat pemerintahan lainnya, untuk segera melaporkan kepada aparat kepolisian, babinsam dan unsur keamanan yang terkait, bila ada pendatang baru yang masuk di lingkungan tempat tinggal kita yang diaanggap mencurigakan, “tegas kapolda Sumsel, Irjen Pol Saud Usman Nasution, dalam kunjungan kerjanya di Pendopoan Rumah Dinas Bupati OKI, kemarin (29/5).
Dikatakannya, selain itu juga kepada masyarakat yang memiliki kontrakan, kosatan jangan mudah menerima calon penyewa yang tidak menunjukan identitas jelas, yakni harus kenali berasal darimana, pekerjaan dan aktivitasnya, sehingga jangan asal menerima pendatang baru, karen abisa saja itu merupakan jaringan terorisme.  “Kika ada pendatang yang masuk ke suatu lingkungan dan mencurigakan gerak-geriknya segera laporkan ke pihak terkait, “imbuhnya.
Kapolda juga mengajak perangkat pemerintahan yang ada di tengah masyarakat mulai dari perangkat bawah yakni RT, RW, lurah,camat dan perangkat lainnya, untuk bertindak selektif agar jangan mudah untuj memberikan atau membuatkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) kepada pendatang baru.
“Ancaman teror, akan terus berlanjut, apabila rasa keadilan bagi para teroris dianggap tidak terselesaikan, maka untuk membatasi ruang gerak para teroris tersebut, merupakan tugas kita semua, terutama aparat kepolisian.  Maka dari itu, jangan mudah memberikan kemudahan bagi pendatang baru, “Ujar kapolda yang pernah bertugas di Poso selama 2 tahun ini.
Diungkapkan Kapoldam terorisme, itu sangat berbahaya dan pintarm bila sudah masuk suatu wilayah mereka akan membuat jaringan.  Dengan ciri-ciri melakukan kegiatan agama yang selalu bersama-sama, sangat jarang bersosialisasi dengan tetangga yang ada di lingkungan tempat mereka tinggal.
“Jaringan terorisme ini, bukan memerangi Islam tetapi memerangi Oknum Terorisme yang bersangkutan yang mengatasnamakan Islam, saat ini terorisme bu\kan berkurang tetapi berkembang sehingga perlunya dilakukan pengamanan yang ekstra di masyarakat, “terangnya dihadapan masyarakat OKI yang hadir saat itu. (nis)