Senin, 10 Maret 2014

SURAT SUARA KURANG 4.000 LEMBAR


IRDESS, INDRALAYA, OI – Proses pelipatan serta penyortiran surat suara untuk semua tingkatan baik DPRD Kabupaten, DPRD Provinsi, DPR RI, dan DPD RI, yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ogan Ilir selesai dilaksanakan dan berakhir, Sabtu (8/3). Hasilnya diketahui, ada kekurangan 4.000 lembar surat suara.
Ketua KPU Ogan Ilir Annahrir melalui Divisi Logistik, Keuangan dan Penyusunan Program, Neli Eponi mengatakan, kekurangan tersebut diketahui setelah pihaknya melakukan pelipatan dan penyortiran kertas suara. “Yang tertera di dus 1.000 surat suara, tapi setelah kita hitung lagi ternyata ada yang kurang. Jadi totalnya sekitar 4.000 lembar surat suara yang kurang,” tuturnya.
Ia menambahkan, dari total tersebut, kekurangan terjadi pada tiga tingkat yakni DPRD Provinsi, DPD RI, dan DPR RI. “Untuk kabupaten tidak ada,” ujarnya.
Dengan temuan tersebut, lanjut Neli, pihaknya akan segera melaporkan ke KPU Sumsel dan KPU Pusat. “InsyaAllah, Senin (hari ini, red) kita laporkan ke KPU Provinsi,” katanya.
Disinggung waktu surat suara akan didistribusikan, Neli menjelaskan, dijadwalkan, pada 29 Maret mendatang, surat suara akan didistribusikan terlebih dahulu untuk wilayah jauh seperti Muara Kuang, Rambang Kuang dan Lubuk Keliat serta Pemulutan. ”Selain itu juga untuk wilayah perairan. Pendistribusiannya dikawal ketat polisi dan TNI,” terangnya.
Ditargetkan, H-2 atau H-1 pencoblosan surat suara sudah tersebar di seluruh TPS yang ada di Ogan Ilir. ”Untuk kendala paling cuaca saja, tapi itu sudah kita antisipasi,” tukasnya.











42% JALAN DI OKI MASIH TANAH


IRDESS, KAYUAGUNG, OKI – Permasalahan infrastruktur jalan masih menjadi perhatian bagi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga (BM) Kabupaten OKI, dari 1.557 Km jalan yang menjadi tanggung jawab Kabupaten OKI untuk perbaikan dan pemeliharaannya, setidaknya 42 persen jalan yang masih tanah.
Pemkab OKI setiap tahunnya harus menganggarkan lebih dari Rp200 juta untuk perbaikan jalan dan jembatan di Kabupaten OKI. Tetapi itu masih tidak cukup untuk menjadikan infrastruktur jalan di OKI mulus.
Hal ini dikarenakan wilayah Bumi Bende Seguguk yang sangat luas dan didominasi perairan, sehingga membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk pembangunan jalan darat.
Kepala Dinas PUBM Kabupaten OKI, Syamsul Bahri mengakui jika untuk membangun infrastruktur jalan dan jembatan di Kabupaten OKI hingga menjadi layak tidak cukup hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), tetapi butuh dana bantuan pemerintah pusat.
”Dari data kami saat ini masih 42 persen jalan Kabupaten OKI yang masih tanah. Dan itu sangat rawan kerusakan, apalagi memasuki musim hujan. Jalan yang kering akan berubah menjadi berlumpur. Kondisi jalan kita terbagi menjadi beberapa kategori, yaitu rusak ringan, sedang dan berat yang tersebar di berbagai kecamatan,” urai Syamsul.
Dikatakannya, jalan yang masuk didominasi oleh jalan yang masih tanah, sedangkan jalan dengan kondisi baik baru 58 persen.
”Itu artinya hampir separuh kondisi jalan di OKI belum diaspal. Untuk peningkatan jalan tanah 1 km di Kabupaten OKI membutuhkan dana sekitar Rp3,5 miliar. Bayangkan saja di Kabupaten OKI ada 1.557 km jalan darat,” bebernya.
Dengan demikian, menurut Syamsul, tidak bisa pembangunan jalan di OKI dilakukan secara sekaligus, tetapi harus bertahap. Apalagi dengan keterbatasan APBD, tentunya pembangunan jalan itu harus dilakukan secara bertahap.
”Yang menjadi kesulitan kita, yakni membangun jalan yang berada di wilayah perairan. Itu membutuhkan dana yang cukup banyak,” jelasnya.
Sementara itu Bupati OKI, Iskandar SE mengaku, pihaknya akan berupaya keras dan bertindak cepat dalam mengatasi berbagai persoalan terutama infrastruktur jalan di wilayah Kabupaten OKI.
Dengan infrastruktur jalan yang cukup memadai, maka akan berdampak pada geliat pertumbuhan ekonomi masyarakat. Dengan demikian akses transportasi menjadi sangat penting dalam mensejahterakan masyarakat.
”Anggaran kita sangat terbatas sedangkan wilayah yang sangat luas. Tentu tidak  mudah untuk melakukan pemeliharaan jalan. Tapi, kita terus berupaya bagaimana kondisi ini akan terus ditingkatkan. Saya ingin infrastruktur jalan dan jembatan sebagai sendi penopang pembangunan perekonomian masyarakat semuanya dalam keadaan baik,” aku Iskandar.
Dikatakannya, Pemkab OKI akan berupaya sekuat tenaga untuk mewujudkan apa yang menjadi harapan dengan menuntaskan pembangunan infrastruktur sehingga bermuara pada kesejahteraan masyarakat.
”Akses jalan yang menjadi jalan poros utama seperti Kayuagung-Sepucuk-Pedamaran-Riding-Air Sugihan, ini menjadi perhatian kita. Karena jalan tersebut merupakan jalan poros penopang perekonomian masyarakat,” pungkasnya.