Selasa, 08 Oktober 2013

4 INCUMBENT DAFTAR KPU OGAN ILIR


IRDESS, INDRALAYA, OI – Empat dari lima komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ogan Ilir kembali mendaftarkan diri menjadi calon anggota KPU Ogan Ilir periode 2013-2018. Pada Senin (7/10), Timsel calon anggota KPU OI akan melakukan rapat penentuan bagi peserta untuk mengikuti seleksi ujian tertulis.
”Memang ada empat incumbent yang mendaftar, seperti Ketua KPU incumbent Amrah Muslimin, anggota KPU Annahrir, Armin, dan Ikhwandi. Kita akan dilakukan seleksi tes tertulis di LPMP Indralaya. Untuk soal langsung didistribusikan KPU Pusat ke KPU Sumsel. Kami harap peserta dapat membawa alat tulis sendiri,” ujar Sekretaris Timsel, Indra Yudistira.
Menurut dia, hingga hari terakhir jumlah pelamar KPU Ogan Ilir mencapai 50 peserta dengan rincian tiga orang peserta merupakan lulusan SMA sekitar 5%, 80% merupakan lulusan S1, dan sekitar 15% merupakan lulusan S2. Peserta perempuan pun cukup memenuhi kuota sekitar 30% atau ada 13 orang. Sedangkan profesi pendaftaran lebih didominasi PNS, swasta, organisasi masyarakat hingga wiraswasta.
”Bagi lulusan S1 dan S2, mereka tetap melampirkan ijazah SMA. Pelamar didominasi pria, rata-rata peserta tidak melengkapi persyaratan ijazah SMA dan surat dari pengadilan yang menyatakan bahwa yang bersangkutan bebas dari jeratan hukum. Namun itu semua telah dilengkapi pada akhir penutupan pendaftaran,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Timsel Calon Anggota KPU Ogan Ilir, Wilson Effendi menambahkan, usai melakukan tes tertulis, pada 11-15 Oktober akan dilakukan tes kesehatan, tes psikologi pada 16-23 Oktober. Untuk hasil seleksi tertulis, tes kesehatan, dan tes psikologi akan diumumkan pada 26-28 Oktober dan baru dilanjutkan seleksi wawancara pada 3 November.
”Nanti 10 besar yang lulus seleksi akan diajukan ke KPU Provinsi untuk dikerucutkan kembali menjadi lima calon komisioner KPU Ogan Ilir. Penentuan lima komisioner KPU Ogan Ilir menjadi tanggungjawab KPU Sumsel,” terangnya.
Terpisah, Ketua KPU Ogan Ilir H Amrah Muslimin membenarkan kalau dirinya kembali mendaftarkan diri menjadi peserta calon anggota KPU Ogan Ilir periode lima tahun mendatang. ”Ya, saya kembali mendaftarkan diri sebagai peserta calon anggoat KPU Ogan Ilir. Berkas sudah diserahkan dan tinggal mengikuti semua tahapan seleksi yang ditentukan,” tutur Amrah.



27 DESA JADI TARGET PROGRAM PIP


IRDESS, INDRALAYA, OI – Dinas Pekerjaan Umum (PU) Cipta Karya (CK) Ogan Ilir (OI) tahun ini mencatat ada sekitar 27 desa dalam kecamatan di Kabupaten OI yang menjadi sasaran target Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP).
Dengan adanya program tersebut diupayakan dapat mengurangi kemiskinan dan memperkuat implementasi tata kelola pemerintah yang baik (good governance) di tingkat pemerintah daerah.
”Kami sangat bersyukur di tahun ini di OI ada 27 desa yang menerima PPIP. Berbeda di tahun sebelumnya hanya empat desa yang menerima PPIP. Kami harap setiap desa dapat memaksimalkan kerja PPIP secara optimal,” ujar Kepala Dinas PU CK OI, H Asmiran, kemarin (7/10).
Dirincikannya, 27 desa di OI kecamatan dalam Kabupaten OI yang menjadi sasaran PPIP diantaranya Desa Munggu, Seri Menanti, Kuang Anyar, Rantau Sialang, Sukajadi, Kecamatan Muarakuang, Desa Tangi, Tanjung Miring, Kecamatan Rambang Kuang dan desa lainnya.
Dilajutkannya, jika PPIP hanya diperuntukkan untuk pembangunan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat seperti pembangunan air minum, sanitasi, infrastruktur jalan, jembatan dan irigasi serta lainnya.
Untuk alokasi fisik yang diterima setiap desa dalam PPIP ini, sebesar Rp245 juta yang pengerjaan pembangunannya ditenggat berakhir hingga Desember tahun ini.
”Sesuai dengan arahan Bupati beberapa waktu lalu, bahwa setiap desa silahkan merancang dan mengajukan rencana pembangunannya sendiri, sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat. Nanti PU CK akan mengoreksi apa yang diajukan masing-masing desa itu,” terangnya.
Diakuinya, keberadaan PPIP ini berupaya untuk menciptakan dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, baik secara individu maupun kelompok melalui partisipasi dalam memecahkan berbagai permasalahan yang terkait kemiskinan dan ketertinggalan desanya, sebagai upaya meningkatkan kualitas kehidupan, kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Kabid Tata Ruang Lingkungan dan Perumahan, Ahmad Gunawan menambahkan, output yang diharapkan setelah kegiatan PPIP ini selesai, yakni untuk meningkatkan akses masyarakat ke pusat kegiatan perekonomian.
”PPIP dikerjakan sendiri oleh masyarakat dengan sistem swakelola. Jadi, pembangunan disesuaikan dengan apa yang dibutuhkan masyarakat. Kami harap pula PPIP ini dapat saling bersinergi dengan program yang sudah dicanangkan oleh daerah sehingga dapat menunjang percepatan target kinerja untuk mensejahterakan rakyat,” ujarnya.   


KETUA GAPOKTAN BENAWA DIDUGA TILEP PUAP


IRDESS, KAYUAGUNG, OKI – Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bina Bersama Desa Benawa, Kecamatan Teluk Gelam, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) berinisial DM, diduga menggelapkan dana bantuan Program Usaha Agribisnis Pertanian (PUAP) tahun 2010 lalu. Informasi yang dihimpun Irdess Sumsel, kecurigaan akan dugaan mengenai dana PUAP sebesar Rp40 juta yang digelapkan oleh DM, berawal dari ketidaktahuan para anggota kemana uang tersebut. Padahal seharusnya uang itu digunakan untuk membeli pupuk dan kegiatan operasional usaha pertanian lainnya.
”Kami juga selalu bertanya dibelikan apa dana bantuan itu, kalau dibelikan pupuk, mana pupuknya. Para anggota lain tidak tahu kemana uangnya,” ujar salah satu anggota Gapoktan Bina Bersama yang meminta namanya tidak dituliskan.
Sementara Ketua Gapoktan Bina Bersama, DM, saat dikonfirmasi mengenai dugaan penggelapan dana PUAP tahun 2010 mengaku tidak ada permasalahan di Gapoktan Bina Bersama. ”Untuk apa lagi mau dikonfirmasi, kan mengenai masalah ini saya sudah dipanggil Kepala Dinas Pertanian, bahkan dengan LSM saya sudah selesai, jadi menurut saya tidak perlu lagi ada yang harus dikonfirmasi semuanya sudah selesai,” akunya.
Terpisah Kepala Dinas Pertanian OKI, Ir Asmar Wijaya, melalui Kabid Produksi Agribisnis, yang juga merupakan Pembina PUAP di OKI, Nasrun mengatakan, pihaknya baru mengetahui informasi adanya penggelapan dana PUAP. ”Masalahnya saja kami baru tahu, apalagi jika dikatakan pernah memanggil yang bersangkutan, itu tidak benar,” tukasnya.
Nasrun juga mengatakan, untuk mengetahui kebenarannya akan memanggil langsung Ketua Gapoktan tersebut untuk dimintai keterangan. ”Kalau begitu biar semuanya jelas kami yang akan memanggilnya,” ujar dia.

Mengenai mekanisme pencairan dana PUAP sendiri, kata dia, dilakukan melalui rekening masing-masing kelompok tani. ”Nah untuk Gapoktan itu sendiri tahun itu sudah memberikan laporan pertanggungjawaban kepada kami, jadi kalau nantinya terbukti digelapkan, berarti laporan yang diberikan kepada kami adalah fiktif, jadi kita tunggu saja pemanggilannya dalam waktu dekat ini,” tandasnya.