Senin, 07 April 2014

USULKAN 700 ORANG CPNS


IRDESS, KAYUAGUNG, OKI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKI mengusulkan kuota penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dari Jalur umum sebanyak 700 tenaga dalam penerimaan CPNS jalur umum tahun 2014 ini. Usulan itu, untuk menutupi kekurangan pegawai di jajaran Pemkab OKI saat ini.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat (BKD) OKI, Imam Sahuri mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan usulan tersebut kepada Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN dan RB).
”Memang kita sudah mengusulkan kuota penerimaan CPNS tahun ini untuk Kabupaten OKI sebanyak 700 orang, tetapi itu baru usulan,” kata Imam.
Apakah nanti usulan itu dikabulkan atau tidak, menurut Imam, tergantung pada pertimbangan pemerintah pusat.
”Kita sangat berharap usulan kita dikabulkan oleh pemerintah pusat. Mengingat saat ini Kabupaten OKI masih banyak kekurangan pegawai. Kekurangan tersebut mencapai kurang lebih 2.000 pegawai dari berbagai bidang, seperti tenaga guru, kesehatan, tenaga teknis dan penyuluh,” terangnya.
Walaupun Kabupaten OKI masih kekurangan lebih dari 2.000 pegawai, Imam menerangkan, penerimaan kekurangan tenaga pegawai itu tidak bisa dilakukan sekaligus, karena harus disesuaikan dengan APBD Kabupaten OKI saat ini.
”Jika harus tetap menjaga jangan sampai pembelanjaan APBD lebih 60 persen hanya untuk gaji pegawai, oleh sebab itu penerimaan CPNS harus kita sesuaikan dengan APBD kita sekarang ini,” bebernya.
Usulan kuota tenaga pegawai itu menurut Imam karena KemenPAN dan RB pada tahun 2014 ini membuka kuota menerima CPNS sebanyak 100 ribu orang.
”Sesuai dengan rencana pemerintah pusat pada Mei dibuka pendaftaran, kemudian Juni digelar tes tertulis baik Tes Kemampuan Dasar (TKD) dan Tes Kemampuan Bidang (TKB). Lalu November sudah diumumkan nama-nama yang lulus. Tapi, kita belum tahu OKI mendapat kuota atau tidak, yang penting kita dari pemerintah daerah sudah mengusulkan,” urainya.
Dalam rangka mempersiapkan diri jika usulan penerimaan CPNS dikabulkan pemerintah pusat, Pemkab OKI telah menganggarkan untuk penerimaan CPNS.
”Tetapi walaupun sudah dianggarkan, masih belum ada kepastian apakah tahun ini pemerintah pusat mengabulkan usulan Pemkab OKI untuk menerima CPNS,” imbuhnya.
Mengenai tenaga honorer Kategori dua (K-2) yang lulus pada proses penerimaan CPNS di tahun 2013 lalu, BKD OKI saat in masih meneliti kelengkapan berkas.
”Berkas para honorer yang dinyatakan lulus CPNS masih kita periksa, apakah sudah lengkap atau belum, kita juga meminta kepada yang belum melengkapi berkas agar segera dilengkapi sampai batas akhir pada pertengahan bulan ini,” terangnya.
Bupati OKI, Iskandar SE berharap besar agar kuota penerimaan CPNS untuk Kabupaten OKI tahun ini dikabulkan pemerintah pusat. Untuk ketahui bersama setiap tahun banyak pegawai yang pensiun, kemudian ada yang meninggal, sehingga kekurangan tenaga pegawai itu masih banyak.
”Kita berharap, tahun ini OKI diberi kesempatan untuk membuka penerimaan CPNS jalur umum, untuk tenaga honorer K2 yang tidak lulus masih kita perjuangkan agar segera diangkat menjadi CPNS,” tukasnya.







TETAP INGIN JADI BAGIAN OKI


IRDESS, KAYUAGUNG, OKI – Masyarakat se-Kecamatan Pangkalan Lampam, Kabupaten OKI meminta kepada Bupati OKI, Iskandar SE untuk tetap mempertahankan mereka sebagai bagian dari wilayah Kabupaten OKI. Hal ini terkait wacana pemekaran wilayah Pantai Timur OKI.
”Sampai kapanpun kami tetap ingin menjadi bagian dari Kabupaten ini, kami lahir di sini, mencari penghidupan di bumi OKI, akhir hayatpun kami ingin tetap menjadi bagian warga Kabupaten OKI,” ungkap Hamdan Nuzuli HZ BA tokoh masyarakat Kecamatan Pangkalan Lampam, di hadapan Bupati OKI, Iskandar SE dan ribuan warga yang hadir dalam acara Dzikir Akbar di Desa Lirik Kecamatan Pangkalan Lampam, Sabtu lalu (5/4).
Masyarakat Kecamatan Pangkalan Lampam melalui, saat ini belum saatnya wilayah Kecamatan Pangkalan Lampam dimekarkan dari Kabupaten OKI menjadi bagian dari Kabupaten Pantai Timur. Pasalnya, kondisi serta ketersediaan infrastruktur di wilayah Pantai Timur OKI, saat ini belum memadai.
”Kami bukannya menolak adanya pemekaran. Tapi, yang paling perlu dilakukan sekarang adalah dilaksanakannya reformasi agraria dan pembangunan infrastruktur di wilayah Kecamatan Pangkalan Lampam ini, bukannya pemekaran,” kata Pimpinan Ponpes Nurul Yakin ini.
Menurutnya, tidak mudah dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk menjadi bagian dari Kabupaten baru hasil pemekaran baik dari berbagai segi, perekonomian, pelayanan pemerintah kepada masyarakat terutama infrastruktur, jalan, jembatan, rumah sakit, kantor-kantor dan lainnya.
”Kabupaten pemekaran tentunya masih akan sangat tergantung dengan kabupaten induk dan provinsi. Kapan lagi mau mensejahterakan masyarakatnya,” ungkap Samsul, Kepala Desa Lirik, Kecamatan Pangkalan Lampam.
Bupati OKI, Iskandar SE mengatakan, salah satu prioritas pemerintahannya saat ini adalah mengurangi ketimpangan pembangunan wilayah Barat dan Timur OKI. Pembangunan di wilayah Barat (Kayuagung, Lempuing Mesuji) yang lebih maju dibandingkan wilayah Timur OKI (Sirah Pulau Padang, Pangkalan Lampam, Tulung Selapan, Cengal, hingga Air Sugihan).
”Aku sudah merasakan apa yang kamu rasakan. Jalan rusak, jembatan putus, permasalahan lahan, apalagi di dusun kita ini. Ini sudah jadi program pemerintah jangan lagi ada jalan desa kecamatan yang becek, jembatan ke ibukota kabupaten yang putus. Tapi, semua tentunya butuh waktu dan proses,” ujar Iskandar disambut riuh tepuk tangan yang hadir.
Menyikapi isu pemekaran Iskandar meminta warga untuk tetap tenang dan menjaga kebersamaan. ”Jangan sampai wacana pemekaran wilayah jadi jurang pemisah antara kita. Kebersamaan dan persaudaraan harus tetap kita jaga,” pungkas Iskandar.