Rabu, 28 Agustus 2013

KOMPOL SONNY BATAL DITUNTUT


IRDESS, KAYUAGUNG, OKI  – Pada hari Selasa (27/8) kemarin, sidang lanjutan perkara dugaan money politic (politik uang) pada pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) OKI 6 Juni 2013 lalu dengan terdakwa Kompol Sonny Triyanto SH SIk MH yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Kayuagung, dengan agenda pembacaan tuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) batal dibacakan.
Pasalnya, JPU yang berasal dari Kejaksaan Negeri Kayuagung yang diketahui Naimullah SH MH, belum siap dengan tuntutannya terhadap mantan Wakapolres OKI tersebut, hingga persidangan dibuka oleh Majelis Hakim yang diketuai oleh Sobandi SH dengan hakim anggota Frans Effendi Manurung dan Alafarobi SH, jaksa belum menerima rencana penuntutan (rentut) yang diajukan dari Kejati Sumsel.
“Belum siap pembacaan tuntutan majelis hakim, hingga saat ini rencana penuntutan belum kami terima dari Kejati,” ujar Naimullah.
Oleh karena itu, majelis hakim menunda sidang akan ditunda hingga tanggal 9 September 2013, atau hampir dua pekan kedepan, pasalnya ketua majelis hakim Sobandi SH akan mengikuti test pelatihan hakim pada tanggal 1-4 September 2013 dan jika dinyatakan lulus maka akan mengikuti pelatihan selama dua minggu.
“Jika nanti saya lulus mengikuti pelatihan, maka sidang tanggal 9 September secara otomatis akan ditunda, ini perlu kita sampaikan jangan sampai nanti ada yang bertanya-tanya,” tukasnya.
Di lapangan, sidang baru bisa dilaksanakan pukul 14.30 WIB, Kompol Sonny datang dengan menggunakan setelan safari berwarna biru tua, seperti biasa terdakwa didampingi penasehat hukumnya, Chairil Syah SH hadir dalam persidangan, seperti pada sidang-sidang sebelumnya, ruang sidang dipadati oleh pengunjung yang berasal dari pendukung yang sengaja datang untuk mengikuti proses persidangan.
Dalam persidangan sebelumnya, Kompol Sonny tak mampu menyembunyikan perasaannya, keluarga Menko Perekonomian Hatta Rajasa ini merasa telah dizolimi dan diduga penuh dengan rekayasa dan upaya kriminalisasi. Akibat dari perkara yang menyeretnya ke pengadilan karirnya sebagai anggota polisi yang sebelumnya diperkirakan akan cemerlang menjadi hancur berantakan, demikian juga keluarganya tak luput dari masalah, meskipun dirinya saat ini belum tentu dinyatakan bersalah oleh pengadilan namun saat ini dampak dari perkara tersebut sudah sangat luar biasa.
Oleh sebab itu dirinya meminta majelis hakim dapat berlaku seadil-adilnya terhadap perkara tersebut serta dapat mengusut secara tuntas dibalik dalang semua ini, sebab sejak awal para saksi-saksi ini diduga sudah diarahkan oleh pihak tertentu mulai dari pemeriksaan di Panwaslu, sebab dirinya tidak bersalah.
Seperti diberitakan sebelumnya, Mantan Wakapolres tersebut diseret ke pengadilan setelah mengumpulkan sekitar 11 Kades di wilayah Mesuji Makmur, Selasa (4/6) malam, kemudian meminta doa restu kepada para Kades untuk kemenangan salah satu pasangan calon bupati OKI, selanjutnya para Kades ini menerima uang transport sebanyak Rp40 juta.
Kemudian aksi Kompol Sonny tersebut diketahui dan dilaporkan ke Panwaslu Kabupaten OKI oleh Kades Mujiat, Panwaslu Kabupaten OKI yang menerima laporan tersebut langsung memprosesnya berkoordinasi dengan Bawaslu Provinsi Sumsel, hingga akhirnya Wakapolres OKI dibawa ke Polda Sumsel dan sempat menjalani pemeriksaan di Bid Propam Polda Sumsel.
Selanjutnya pada Jum’at (7/6), Kompol Sonny Triyanto langsung dicopot dari jabatannya sebagai Wakapolres OKI dan dipindahkan ke Dit Samapta Polda Sumsel. Posisi yang ditinggalkan Sonny diisi oleh Kompol I Made Sinar Subawa yang sebelumnya menjabat sebagai Kasat Intel Polresta Palembang.





EMPAT JAM KANTOR PEMKAB OI LUMPUH


IRDESS, INDRALAYA, OI  – Adanya kerusakan trafo induk di Kelurahan Timbangan, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir membuat pihak ranting PLN Indralaya memadamkan listrik secara total, Selasa (27/8). Akibatnya, aktifitas para pegawai Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Ilir lumpuh selama sekitar empat jam.
hampir seluruh ruangan kantor badan, dinas, dan bagian, yang ada di lingkungan Pemkab Ogan Ilir jadi gelap gulita. Seperti Kantor Dinas PU Cipta Karya, Dinas PU Bina Marga, Dinas Pendidikan, Dinas Transmigrasi, maupun kantor lainnya.
Menurut salah satu pegawai Dinas PU CK yang menolak namanya dikorankan, mengaku memilih duduk-duduk di luar kantor ketimbang di dalam kantor tapi tidak bisa kerja. “Sembari menunggu lampu hidup, merokok dulu, di dalam tidak bisa bekerja juga, ditambah ruangan panas. Kalau AC atau kipas angin saja hidup masih enak duduk di dalam kantor,” cetusnya.
Hal senada juga diungkapkan salah satu pegawai Dinas Pendidikan yang mengatakan, padamnya listrik membuat pekerjaan tertunda, karena banyak ketikan yang harus diprint.
“Kalau tersimpan dalam laptop masih bisa bekerja, ini tersimpan dalam komputer berkasnya, mana bisa diprint. Padahal, saya dari Palembang sengaja datang pagi-pagi untuk menyelesaikan kerjaan, ya tau-taunya sampai di kantor jam setengah delapan, lampu sudah mati,” paparnya.
Terpisah, Bagian Instalasi PLN Ranting Indralaya Junaidi mengakui, listrik di lingkungan Pemkab Ogan Ilir mati total, karena ada kerusakan di bagian trafo induk yang terletak di Kelurahan Timbangan, Kecamatan Indralaya Utara.
“Ya mati lampu di Pemda, seluruh katanya, karena ada kerusakan  di bagian trafo induk di Indralaya. Tapi, kemarin (Senin, Red) kita sudah memberitahukan pihak Pemda dengan melayangkan surat pemberitahuan untuk mematikan lampu karena emergensi,” tuturnya seraya mengaku pihaknya juga memberitahukan melalui SMS kepada pihak Pemda.



4 BULAN TUNTASKAN 5.000 AKTE KELAHIRAN


IRDESS, INDRALAYA, OI – Selama empat bulan terakhir atau setelah keluarnya keputusan perihal pembuatan akte kelahiran, Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Ogan Ilir (OI) berhasil menyelesaikan atau menuntaskan tidak kurang dari 5.000 akte kelahiran.
Kepala Kantor Dukcapil OI melalui Drs Syamsul Rahman, MM, Kabid Catatan Sipil, mengatakan, dalam seminggu pihaknya bisa menyelesaikan antara 300 sampai 350 lembar akte atau 1.400 lembar dalam satu bulan.
“Paling tidak, sejak Mei hingga sekarang kami bisa menyelesaikan 5.000 lembar akte kelahiran,” ujar Syamsul di ruang kerjanya, Selasa (27/8).
Dalam melakukan pelayanan, khususnya dalam pembuatan akte kelahiran, menurut dia, tidak ditemukan kendala yang berarti, termasuk blangko akte kelahiran. “Ya, kita memiliki stok blangko yang banyak,” ujar dia.
Tak hanya itu, lanjutnya, dengan mempunyai tenaga operator tiga orang dilengkapi peralatan atau perangkat yang cukup dan canggih, sangat menunjang kinerja pembuatan akte kelahiran. “Jadi tidak ada alasan untuk menunda dalam hal mencetak akte kelahiran ini,” imbuhnya.
Melihat animo masyarakat cukup tinggi dalam hal pembuatan akte kelahiran, kata Syamsul, karena masyarakat sekarang sudah mengerti betapa pentingnya akte kelahiran. Paling tidak dari masyarakat Ogan Ilir lebih dari 50 persen sudah mempunyai akte kelahiran.
Disinggung membludaknya masyarakat membuat akte kelahiran, Syamsul menjelaskan, biasanya terjadi pada tahun ajaran baru. Saat itu permintaan masyarakat lebih tinggi dari hari biasa, karena para orangtua membutuhkan akte kelahiran anaknya yang akan masuk sekolah.
Untuk itu, lanjut Syamsul, pihaknya berharap masyarakat sadar akan perlunya selembar akte kelahiran, apalagi pembuatan akte kelahiran berlaku satu kali seumur hidup dan kegunaannya sangat banyak. “Ya mengingat akte kelahiran merupakan dokumen penting bagi jati diri seseorang,” tuturnya.




LAHAN SENGKETA DIGARAP PT PSM, WARGA NGADU KE BUPATI OKI


IRDESS, KAYUAGUNG, OKI – 28 Kepala Keluarga (KK) dari Desa Air Pedare dan Talang Dayang Kecamatan Pangkalan Lampam Kabupaten OKI beramai-ramai mendatangi kantor Bupati OKI untuk mengadukan ulah PT Persada Sawit Mas (PSM) yang menggarap lahan bersengketa.
Namun kedatangan puluhan warga didampingi Ibrahim selaku Kades Air Pedare dan Drs Sangdewi Rusmin Nuryadin (anggota DPRD OKI), Selasa (27/8) ini tidak membuahkan hasil karena Bupati OKI Ir H Ishak Mekki MM sedang tidak berada di kantornya.
Warga hanya ditemui Sekda OKI Ir H Ruslan Bahri MM dan Kabag Pertanahan Setda OKI Suhaimi AP MSi. Namun permasalahan sengketa lahan antara warga dan perusahaan ini belum ada solusi karena masih akan dilaporkan ke Bupati.
Kades Air Pedare Ibrahim didampingi anggota DPRD OKI Drs Sang Dewi Rusmin Nuryadin kemarin menerangkan, PT PSM telah menyerobot lahan seluas sekitar 50 hektar milik 28 KK tersebut. Padahal lahan itu belum diganti rugi oleh perusahaan.
Dijelaskan mereka, penyerobotan lahan itu sudah dilakukan perusahaan sejak beberapa tahun lalu dan ditanami kelapa sawit. Bahkan kini pihak perusahaan sudah siap untuk memanen sawit yang ditanam di lahan warga tersebut.
Katanya, akibat penyerobotan lahan milik warga yang dilakukan perusahaan, warga kini tidak memiliki lagi lahan potensial untuk dijadikan perkebunan rakyat. Sedangkan warga tidak punya andalan lain, selain berkebun di desa sendiri dan lahan milik sendiri.
“Kades selaku perpanjangan tangan pemerintah ditingkat desa dan saya sebagai wakil rakyat yang menampung aspirasi mereka tentunya akan ikut berjuang untuk mengembalikan hak-hak rakyat. Lahan yang digarap perusahaan itu milik rakyat, karena sampai sekarang belum ada ganti rugi,” kata Sangdewi yang merupakan politisi dari PAN tersebut.
Diuraikan dia, kehadiran perusahaan yang berinvestor ke daerah tentunya diharapkan akan memberikan kesejahteraan bagi warga setempat. Namun untuk di Kecamatan Pangkalan Lampam, PT PSM yang beroperasi di sana juga memberikan kesengsaraan warga.
Sekda OKI Ir H Ruslan Bahri MT dihadapan warga berjanji akan menyampaikan aduan warga itu kepada Bupati OKI dalam waktu dekat. Pihaknya kini sedang mempelajari pokok permasalahan antara PT PSM dengan warga.




HOTSPOT


IRDESS, INDRALAYA, OI - Menurut Kaban Kesbangpol dan Linmas Ogan Ilir (OI), Drs Wilson Effendi, MM, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Selasa (28/8) pada pukul 13.30 WIB mengatakan, " Bahwa tim yang di SK kan untuk penangulangan bencana Hotspot dari pihak Kesbangpol OI, ada 3 orang yang sudah diberi SK, kita sudah mengkoordinasikan dengan pihak-pihak terkait.
Kita juga sudah mendirikan Posko, dan kita akan menempatkan 1 orang personil untuk berjaga-jaga di Posko. Jadi kalu ada titik api, 1 orang personil tersebut akan segera mengkoordinasikan ke Posko induk di kabupaten. Dan kami akan segera bergerak ke lokasi kebakaran tersebut.
Kami tetap menempatkan sejumlah personil di Posko kabupaten, karena kami mengantisipasi terhadap hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti kemarin telah terjadi kebakaran sebuah rumah di desa Tanjung Seteko, dan kami langsung menuju kelokasi kebakaran tersebut.
Untungnya saja, lokasi kebakaran lahan di depan RM Sederhana tersebut, tidak jauh jaraknya dari kebakaran rumah di desa Tanjung Seteko. Jad,i tim PBK bisa datang dengan cepat ke lokasi kebakaran tersebut, "unjar Wilson.
Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sobli saat di konfirmasi di ruang kerjanya pada pukul 15.10 WIB. Saat dikonfirmasi terkait Hotspot yang sudah satu pekan terakhir ini telah terjadi di sepanjang jalan lintas Palembang-Indralaya. Sehingga menimbulkan dampak kabut asap yang tebal menyelimuti sepanjang jalan lalu lintas tersebut.
"Pihak Pemkab OI telah berkoodinasi dengan pihak-pihak terkait dan sudah membentuk tim terpadu yakni terdiri dari PBK, PNPB, Kesbangpol, Dinas Kehutanan dan ditambah lagi tim dari Provinsi. Apabila kita memerlukan bantuan dari tingkat Provinsi untuk pemadaman api tersebut, jumlah personil untuk tim pemadam kebakaran berjumlahkan sekitar 100 oang personil yakni terdiri dari Relawan, PBK, Kesbangpol, PNBK dan Dinas Kehutan.

Masih kata Sobli, faktor penyebab terjadinya hambatan  tim untuk melakukan pemadaman titik api di lokasi kebakaran lahan ada beberapa faktor yakni, titik api terlalu jauh di tengah lahan. Oleh sebab itu, mobil PBK tidak bisa mendekati lokasi kebakaran karena akses jalan tidak ada untuk menuju lokasi tersebut. Keterbatasan selang air PBK, kalau titik api sudah cukup jauh di tengah lahan, " ujarnya Sobli.

ASAP TEBAL SELIMUTI OGAN ILIR


INDRALAYA - Dengan datangnya musim kemarau, maka saat seperti inilah biasanya dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk membuka atau membersikan lahan mereka. Cara yang dilakukanpun cukup beragam, mulai dengan cara mercun lahan, dengan racun rumput, sampai dengan cara mebakar semak belukar.
Prilaku yang seperti itulah yang sering kerap dijumpai pada saat berada di jalan lintas Palembang-Indralaya ataupun sebaliknya. Terlihat jelas dari tahun ketahun lahan nampak sengaja dibakar oleh oknum warga yang tidak dikenal. Seperti yang terlihat pada hari Selasa (28/8) pada pukul 09.30 WIB, tentu saja pembakaran lahan ini sudah jelas melanggar hukum.
Selain melanggar hukum, pembakaran lahan juga cukup mengganggu sejumlah aktifitas umum seperti pengguna jalan, karena asap yang disebabkan oleh pembakaran tersebut. Selain itu, asap tebal juga dapat mengganggu pernapasan dan jarak pandang pengemudi kendaraan bermotor atau pejalan kaki sekaligus.
Dampak dari hal ini dapat memicu kecelakaan lalu-lintas. "Memang dengan cara membakar akan lebih mudah untuk membersikan lahan yang penuh semak belukar, akan tetapi dampak dari pada kebakaran itu dapat mengganggu pengguna jalan," ujar Rahman salah seorang pengguna jalan bersepa motor.
Ia juga berharap kepada masyarakat agar dapat menghilangkan kebiasaan membakar lahan untuk membuka perkebunan. Dan kepada pihak yang berwajib dapat menindak tegas pelaku-pelaku pembakaran lahan, karena perilaku mereka telah mengganggu masyarakat dan semua pihak,” pungkasnya.
Menurut Kaban Kesbangpol dan Linmas Ogan Ilir, Drs Wilson Effendi, MM, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Selasa (28/8) pada pukul 13.30 WIB, mengatakan, "Bahwa tim yang di SK kan untuk penanggulangan Bencana Hotspot dari pihak Kesbangpol OI ada 3 orang yang sudah di beri SK, kita sudah mengkoordinasikan dengan pihak-pihak terkait.
Kita juga sudah mendirikan Posko, dan kita akan menempatkan 1 orang personil untuk berjaga-jaga di posko. Jadi kalau ada titik api, 1 orang personil tersebut akan segera mengkoordinasikan ke Posko Induk di kabupaten. Dan kami akan segera bergerak ke lokasi kebakaran tersebut.
Kami tetep menempatkan sejumlah personil di Posko Kabupaten, karena kami mengantisipasi terhadap hal-hal yang tidak diinginkan seperti kemarin telah terjadi kebaran sebuah rumah di Desa Tanjung Seteko, dan kami langsung menuju kelokasi kebakaran tersebut. Untung saja lokasi kebakaran lahan di depan RM Sederhana tersebut tidak jauh jaraknya dari kebakaran Rumah di Desa tanjung seteko, jadi tim PBK bisa datang dengan cepat kelokasi kebakaran tersebut, "ujar Wilson.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sobli saat dikonfirmasi di ruang kerjanya pada pukul 15.10 WIB. Terkait Hotspot yang sudah satu pekan terakhir ini telah terjadi di sepanjang jalan lintas Palembang-Indralaya, sehingga menimbulkan dampak kabut asap yang tebal menyelimuti sepanjang jalan lalu lintas tersebut.
"Pihak Pemkab OI telah berkoodinasi dengan pihak-pihak terkait dan sudah membentuk tim terpadu yakni terdiri dari PBK, PNPB, Kesbangpol, Dinas Kehutanan, dan ditambah lagi tim dari Provinsi. Apabila kita memerlukan bantuan dari tingkat Provinsi untuk pemadaman api tersebut. Jumlah personil untuk tim pemadam kebakaran berjumlahkan sekitar 100 oang personil yakni terdiri dari Relawan, PBK, Kesbangpol, PNBK dan Dinas Kehutanan.
Masih kata Sobli, faktor penyebab terjadinya hambatan tim untuk melakukan pemadaman titik api di lokasi kebakaran lahan ada beberapa faktor yakni, titik api terlalu jauh di tengah lahan. Mobil PBK tidak bisa mendekati lokasi kebakaran karena akses jalan tidak ada untuk menuju lokasi tersebut. Dan keterbatasan selang air PBK kalau titik api sudah cukup jauh di luar jangkauan, " ujarnya Sobli.
Ismail Umar pada pukul 15.30 WIB mengatakan, pembahasan ajuan perubahan anggaran inikan ada bantuan 50 juta. Untuk operasional kantor dan pengadaan seperti haendicam, uang 50 juta, untuk dinas ini saja kita meminta persetujuan Komosi Panggar. Untuk kegiatan induk, untuk seluruh dinas itu ada pengajuan semua seperti Dinkes, Dinas Sosial dan lain-lain, kalau kami ke Komisi IV, baru hari ini mendapatkan jadwalnya itu saja.