IRDESS, INDRALAYA, OI - Aksi kejahatan di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera dengan target
pengendara roda empat kembali marak terjadi. Modus yang dilakukan berupa
menebarkan paku di jalan dan tidak segan-segan melukai korban saat melancarkan
aksinya.
Kapolres Ogan Ilir Deni Dharmapala melalui Kabag Ops, Polres Ogan Ilir
Kompol S Samosir didampingi Paur Humas Iptu Zahirin menghimbau pengemudi
kendaraan terutama mobil pribadi untuk segera menghubungi petugas terdekat jika
mengalami pecah ban.
”Pengemudi harus ekstra hati-hati jika masuk di daerah rawan di Ogan Ilir
ini, jika ada yang mencurigakan langsung hubungi petugas,” saran dia.
Pihaknya mencatat, beberapa daerah rawan ranjau paku berada di Jalintim
Desa Sekonjing, Talang Balai, Pemulutan, Tanjung Raja dan Sungai Pinang serta
Jalan Lintas Tengah Payakabung.
Khusus di Jalintim Desa Sekonjing dan Talang Balai, kedua desa ini sering
terjadi perampokan dengan modus tersebut. Tahun lalu, pihaknya mencatat ada 10
korban yang dikuras harta bendanya oleh komplotan bandit ranjau paku.
Sementara, Januari-September ada lima kasus salah satunya terjadi pada bus
antar provinsi. Dia menilai, perampokan di bus terbilang besar sebab pelaku
membawa senjata api yang melukai salah seorang penumpang bus.
”Korban mengalami luka tembak di bagian pelipis kiri hingga tembus bagian
kepala kirinya. Sampai saat ini, korban jiwa belum ada hanya luka. Modusnya
hampir sama, menebar paku di jalan,” urainya.
Sementara itu, Udin warga Talang Balai Kecamatan Tanjung Raja mengakui,
bahwa daerahnya sering terjadi perampokan dengan korban para pengemudi mobil
pribadi yang modusnya menebar paku di jalan. ”Untuk pelaku kurang tahu, tapi
yang pasti bukan orang luar, banyak datangan,” ujarnya seraya mengaku sering
menemui paku di jalan tersebut.
Kapolsek Tanjung Raja Iptu Zaldi menegaskan, pelaku ranjau paku sudah
diketahui identitasnya. Saat ini, pihaknya sedang melakukan pengejaran.
”Pastinya sudah ada dan sudah kami ketahui, namun belum bisa kami publikasikan,
mengingat para pelakunya masih dalam pengejaran,” cetusnya.
Meski demikian, dia menilai, perampokan yang disertai penembakan termasuk
kejadian besar. ”Kejadian kali ini, bisa terbilang kejadian besar dibandingkan
sebelumnya. Karena pelaku menggunakan senjata api, dan tidak segan
menembak korbannya,” akunya.
Dengan kejadian ini juga lanjutnya, pihaknya akan lebih meningkatkan
patroli untuk menghindari hal yang serupa. ”Ya perlu juga dibuat semacam posko,
di tempat rawan-rawan tebar paku ini, khususnya di daerah Sekonjing atau Talang
Balai,” ungkapnya.
Untuk itu, pihaknya dalam waktu dekat akan mengkoordinasikan hal ini ke
pihak Polres Ogan Ilir. ”Pastinya akan kita bicarakan dulu dengan pihak Polres,
jika perlu kita yang akan mengusulkannya untuk dibuat pos yang tentunya dijaga
petugas dan bekerjasama dengan masyarakat setempat,” tukasnya.
MENURUT ANGGOTA DPRD OI, EKO AGUS SUGIANTO
Tingkatkan
Kewaspadaan
Anggota DPRD Ogan Ilir Eko Agus Sugianto menghimbau kepada pengguna jalan
untuk meningkatkan kewaspadaan saat melintas Jalan Lintas Timur (Jalintim)
Sumatera terutama daerah yang dinilai rawan kejahatan.
”Memang jalan negara khususnya di Jalintim, masih banyak jalan yang rusak
khususnya di Sekonjing yang membuat para pelaku tindak kejahatan memanfaatkan
hal ini. Tak hanya itu, jalan sepi dan rawa menjadi sasaran empuk para pelaku
kejahatan untuk menjalankan aksinya. Untuk itu, kita semua dan terkhusus
pengguna jalan harus meningkatkan kewaspadaan. Jika perlu, jangan melintas di
Jalintim di atas jam 12 malam,” paparnya.
Pihaknya juga meminta, agar pihak kepolisian harus lebih intensif melakukan
patroli di jalan-jalan yang memang akan rawan tindak kejahatan. ”Baik secara
terbuka, seperti dengan menggunakan mobil patroli dan seragam lengkap, maupun
dengan tertutup, seperti patroli intel dan reskrim dengan pakaian preman,”
terangnya.
Menurutnya, dalam kondisi yang memang mengkhawatirkan atau mengancam
keselamatan masyarakat, petugas kepolisian diperbolehkan untuk melakukan
tindakan-tindakan atau operasi-operasi khusus. ”Termasuk membuat posko tentatif
(sementara, red) sampai situasi keamanan masyarakat kembali kondusif,” ujarnya.
Pihaknya juga menilai, rasio perbandingan jumlah polisi dan masyarakat di
Bumi Caram Seguguk masih belum proporsional. ”Sehingga wajar apabila pihak
kepolisian belum mampu sepenuhnya dalam mengantisipasi segala tindak kejahatan,”
imbuhnya.
Ditambahkannya juga, bahwa sebaiknya kuantitas dan kualitas serta
infrastruktur kepolisian lebih ditingkatkan bila perlu Pemerintah Kabupaten
(Pemkab) Ogan Ilir dapat membantu karena ini juga menyangkut keamanan
masyarakat Ogan Ilir.
MENURUT KRIMINOLOG, SRI SULASTRI
Polisi-Warga
Harus Bekerjasama
Kriminolog asal UMP Sri Sulastri mengatakan, kerjasama antara kepolisian
dan warga harus dilakukan untuk menekan tingkat kejahatan di Jalan Lintas Timur
(Jalintim) Sumatera dengan modus menebarkan paku di Jalan.
”Pihak kepolisian dan warga harus bekerjasama untuk menciptakan keamanan
dan ketentraman di daerah rawan kejahatan,” kata dia kepada Irdess Sumsel, kemarin.
Lebih jauh dia menjelaskan, aksi kejahatan bandit ranjau paku ini merupakan
kejahatan terencana. Terlebih, lokasi rawan kejahatan berada di tempat sepi dan
jauh dari kantor pos polisi.
”Kita lihat di sana tidak adanya pos keamanan sehingga membuat pelaku
kejahatan dengan leluasa melakukan tindak kejahatan,” ujarnya. Karenanya, pihaknya
menyarankan agar kepolisian harus rutin melakukan patroli dan menempatkan pos
penjagaan. ”Terutama di daerah rawan kejahatan itu,” katanya.
MENURUT TOKOH PEMUDA, DERMAWAN ISKANDAR
Perbaiki
Fasilitas Jalan
Maraknya aksi kejahatan di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera
disebabkan fasilitas jalan rusak. Tak hanya itu, kurangnya penerangan jalan
membuat pelaku kejahatan dengan mudah melancarkan aksinya. ”Dari beberapa
faktor ini tentu sebetulnya hal tersebut bisa dicegah. Oleh karena itu, selaku
pemuda di Ogan Ilir kami menghimbau agar jalan-jalan yang masih rusak untuk
segera diperbaiki, kemudian penerangan lampu jalan yang minim untuk segera ditambah,
dan lampu-lampu yang mati segera diganti,” ucap Tokoh Pemuda Kabupaten Ogan
Ilir Dermawan Iskandar, kemarin.
Meski demikian, sambung dia, faktor terpenting adalah peran aktif
kepolisian dalam memantau kawasan rawan bandit dengan cara meningkatkan patroli
keliling di jalan.
”Memang selama ini sudah ada patroli namun masih perlu ditingkatkan dan
menambah tempat-tempat pos saja di daerah rawan. Kemudian tentunya juga bukan
hanya peranan kepolisian yang kita harapkan, tapi peran masyarakat juga sangat
penting untuk meningkatkan poskamling di daerah rawan,” tuturnya.
Dirinya juga menghimbau kepada pengemudi jalan untuk waspada melihat
kondisi jalan yang sepi. ”Menyikapi banyaknya perampok bersenpi, tentunya
peredaran senpi memang sudah marak. Karena ini, kita harap polisi harus cari
langkah cepat untuk permasalahan ini,” tukasnya.
Terpisah, Pengamat Kebijakan Syamsudin mengatakan, bahwa terjadinya tindak
kejahatan seperti tebar paku ini adalah sebuah kelalaian pihak kepolisian,
dimana katanya melihat dari tenggang waktu kejadian tahun 2012 hingga tahun
2013, terkait kasus penjahat tebar paku ini, dari beberapa bulan yang dilewati,
penjahat tebar paku berulah lagi.
”Secara logika, selama itu polisi aktif melakukan patroli dan penjagaan
terhadap daerah rawan yang memang sudah menjadi perhatian pihaknya untuk
mencegah tindak kejahatan tebar paku. Namun, hari demi hari, bulan demi bulan,
penjahat tebar paku muncul lagi, artinya ada kelengahan pihak kepolisian, yang
sudah merasa aman, karena sebelumnya penjahat tebar paku ini tidak muncul,”
terangnya.
Mestinya, kata dia, masyarakat khususnya di Desa Sekonjing atau Kerinjing
sudah sewajibnya berperan ikut melakukan pengamanan wilayahnya atau desanya,
demi keamanan dan kenyamanan di Bumi Caram Seguguk sendiri.