Senin, 16 September 2013

BANDIT RANJAU BERAKSI DI JALINTIM SUMATERA (Rampas Harga Tak Segan Lukai Korban)


IRDESS, INDRALAYA, OI - Aksi kejahatan di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera dengan target pengendara roda empat kembali marak terjadi. Modus yang dilakukan berupa menebarkan paku di jalan dan tidak segan-segan melukai korban saat melancarkan aksinya.
Kapolres Ogan Ilir Deni Dharmapala melalui Kabag Ops, Polres Ogan Ilir Kompol S Samosir didampingi Paur Humas Iptu Zahirin menghimbau pengemudi kendaraan terutama mobil pribadi untuk segera menghubungi petugas terdekat jika mengalami pecah ban.
”Pengemudi harus ekstra hati-hati jika masuk di daerah rawan di Ogan Ilir ini, jika ada yang mencurigakan langsung hubungi petugas,” saran dia.
Pihaknya mencatat, beberapa daerah rawan ranjau paku berada di Jalintim Desa Sekonjing, Talang Balai, Pemulutan, Tanjung Raja dan Sungai Pinang serta Jalan Lintas Tengah Payakabung.
Khusus di Jalintim Desa Sekonjing dan Talang Balai, kedua desa ini sering terjadi perampokan dengan modus tersebut. Tahun lalu, pihaknya mencatat ada 10 korban yang dikuras harta bendanya oleh komplotan bandit ranjau paku.
Sementara, Januari-September ada lima kasus salah satunya terjadi pada bus antar provinsi. Dia menilai, perampokan di bus terbilang besar sebab pelaku membawa senjata api yang melukai salah seorang penumpang bus.
”Korban mengalami luka tembak di bagian pelipis kiri hingga tembus bagian kepala kirinya. Sampai saat ini, korban jiwa belum ada hanya luka. Modusnya hampir sama, menebar paku di jalan,” urainya.
Sementara itu, Udin warga Talang Balai Kecamatan Tanjung Raja mengakui, bahwa daerahnya sering terjadi perampokan dengan korban para pengemudi mobil pribadi yang modusnya menebar paku di jalan. ”Untuk pelaku kurang tahu, tapi yang pasti bukan orang luar, banyak datangan,” ujarnya seraya mengaku sering menemui paku di jalan tersebut.
Kapolsek Tanjung Raja Iptu Zaldi menegaskan, pelaku ranjau paku sudah diketahui identitasnya. Saat ini, pihaknya sedang melakukan pengejaran. ”Pastinya sudah ada dan sudah kami ketahui, namun belum bisa kami publikasikan, mengingat para pelakunya masih dalam pengejaran,” cetusnya.
Meski demikian, dia menilai, perampokan yang disertai penembakan termasuk kejadian besar. ”Kejadian kali ini, bisa terbilang kejadian besar dibandingkan sebelumnya. Karena pelaku menggunakan senjata api, dan tidak segan menembak  korbannya,” akunya.
Dengan kejadian ini juga lanjutnya, pihaknya akan lebih meningkatkan patroli untuk menghindari hal yang serupa. ”Ya perlu juga dibuat semacam posko, di tempat rawan-rawan tebar paku ini, khususnya di daerah Sekonjing atau Talang Balai,” ungkapnya.
Untuk itu, pihaknya dalam waktu dekat akan mengkoordinasikan hal ini ke pihak Polres Ogan Ilir. ”Pastinya akan kita bicarakan dulu dengan pihak Polres, jika perlu kita yang akan mengusulkannya untuk dibuat pos yang tentunya dijaga petugas dan bekerjasama dengan masyarakat setempat,” tukasnya.

MENURUT ANGGOTA DPRD OI, EKO AGUS SUGIANTO
Tingkatkan Kewaspadaan

Anggota DPRD Ogan Ilir Eko Agus Sugianto menghimbau kepada pengguna jalan untuk meningkatkan kewaspadaan saat melintas Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera terutama daerah yang dinilai rawan kejahatan.
”Memang jalan negara khususnya di Jalintim, masih banyak jalan yang rusak khususnya di Sekonjing yang membuat para pelaku tindak kejahatan memanfaatkan hal ini. Tak hanya itu, jalan sepi dan rawa menjadi sasaran empuk para pelaku kejahatan untuk menjalankan aksinya. Untuk itu, kita semua dan terkhusus pengguna jalan harus meningkatkan kewaspadaan. Jika perlu, jangan melintas di Jalintim di atas jam 12 malam,” paparnya.
Pihaknya juga meminta, agar pihak kepolisian harus lebih intensif melakukan patroli di jalan-jalan yang memang akan rawan tindak kejahatan. ”Baik secara terbuka, seperti dengan menggunakan mobil patroli dan seragam lengkap, maupun dengan tertutup, seperti patroli intel dan reskrim dengan pakaian preman,” terangnya.
Menurutnya, dalam kondisi yang memang mengkhawatirkan atau mengancam keselamatan masyarakat, petugas kepolisian diperbolehkan untuk melakukan tindakan-tindakan atau operasi-operasi khusus. ”Termasuk membuat posko tentatif (sementara, red) sampai situasi keamanan masyarakat kembali kondusif,” ujarnya.
Pihaknya juga menilai, rasio perbandingan jumlah polisi dan masyarakat di Bumi Caram Seguguk masih belum proporsional. ”Sehingga wajar apabila pihak kepolisian belum mampu sepenuhnya dalam mengantisipasi segala tindak kejahatan,” imbuhnya.
Ditambahkannya juga, bahwa sebaiknya kuantitas dan kualitas serta infrastruktur kepolisian lebih ditingkatkan bila perlu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Ilir dapat membantu karena ini juga menyangkut keamanan masyarakat Ogan Ilir.

MENURUT KRIMINOLOG, SRI SULASTRI
Polisi-Warga Harus Bekerjasama

Kriminolog asal UMP Sri Sulastri mengatakan, kerjasama antara kepolisian dan warga harus dilakukan untuk menekan tingkat kejahatan di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera dengan modus menebarkan paku di Jalan.
”Pihak kepolisian dan warga harus bekerjasama untuk menciptakan keamanan dan ketentraman di daerah rawan kejahatan,” kata dia kepada Irdess Sumsel, kemarin.
Lebih jauh dia menjelaskan, aksi kejahatan bandit ranjau paku ini merupakan kejahatan terencana. Terlebih, lokasi rawan kejahatan berada di tempat sepi dan jauh dari kantor pos polisi.
”Kita lihat di sana tidak adanya pos keamanan sehingga membuat pelaku kejahatan dengan leluasa melakukan tindak kejahatan,” ujarnya. Karenanya, pihaknya menyarankan agar kepolisian harus rutin melakukan patroli dan menempatkan pos penjagaan. ”Terutama di daerah rawan kejahatan itu,” katanya.

MENURUT TOKOH PEMUDA, DERMAWAN ISKANDAR
Perbaiki Fasilitas Jalan

Maraknya aksi kejahatan di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera disebabkan fasilitas jalan rusak. Tak hanya itu, kurangnya penerangan jalan membuat pelaku kejahatan dengan mudah melancarkan aksinya. ”Dari beberapa faktor ini tentu sebetulnya hal tersebut bisa dicegah. Oleh karena itu, selaku pemuda di Ogan Ilir kami menghimbau agar jalan-jalan yang masih rusak untuk segera diperbaiki, kemudian penerangan lampu jalan yang minim untuk segera ditambah, dan lampu-lampu yang mati segera diganti,” ucap Tokoh Pemuda Kabupaten Ogan Ilir Dermawan Iskandar, kemarin.
Meski demikian, sambung dia, faktor terpenting adalah peran aktif kepolisian dalam memantau kawasan rawan bandit dengan cara meningkatkan patroli keliling di jalan.
”Memang selama ini sudah ada patroli namun masih perlu ditingkatkan dan menambah tempat-tempat pos saja di daerah rawan. Kemudian tentunya juga bukan hanya peranan kepolisian yang kita harapkan, tapi peran masyarakat juga sangat penting untuk meningkatkan poskamling di daerah rawan,” tuturnya.
Dirinya juga menghimbau kepada pengemudi jalan untuk waspada melihat kondisi jalan yang sepi. ”Menyikapi banyaknya perampok bersenpi, tentunya peredaran senpi memang sudah marak. Karena ini, kita harap polisi harus cari langkah cepat untuk permasalahan ini,” tukasnya.
Terpisah, Pengamat Kebijakan Syamsudin mengatakan, bahwa terjadinya tindak kejahatan seperti tebar paku ini adalah sebuah kelalaian pihak kepolisian, dimana katanya melihat dari tenggang waktu kejadian tahun 2012 hingga tahun 2013, terkait kasus penjahat tebar paku ini, dari beberapa bulan yang dilewati, penjahat tebar paku berulah lagi.
”Secara logika, selama itu polisi aktif melakukan patroli dan penjagaan terhadap daerah rawan yang memang sudah menjadi perhatian pihaknya untuk mencegah tindak kejahatan tebar paku. Namun, hari demi hari, bulan demi bulan, penjahat tebar paku muncul lagi, artinya ada kelengahan pihak kepolisian, yang sudah merasa aman, karena sebelumnya penjahat tebar paku ini tidak muncul,” terangnya.
Mestinya, kata dia, masyarakat khususnya di Desa Sekonjing atau Kerinjing sudah sewajibnya berperan ikut melakukan pengamanan wilayahnya atau desanya, demi keamanan dan kenyamanan di Bumi Caram Seguguk sendiri.











HAMA MULAI SERANG TANAMAN PADI


IRDESS, INDRALAYA, OI – Akhir-akhir ini, para petani di Kabupaten Ogan Ilir (OI) mengeluhkan adanya hama yang menyerang tanaman mereka. Ini seperti yang dialami petani di Desa Kamal, Kecamatan Pemulutan Barat, Kabupaten OI.
Menurut salah satu petani, Hasyim, bahwa saat ini tanaman padinya diserang hama tikus, burung, belalang maupun wereng. ”Hama-hama ini telah merusak tanaman kami. Tidak kurang satu hektar padi kami rusak diserang hama ini,” ujar pria yang termasuk dalam kelompok tani di desa tersebut.
Dikatakannya, sawah milik dirinya dan salah satu anggota kelompok tani lainnya mengalami kerugian atas serangan hama tersebut. ”Berbagai cara kita lakukan untuk mengatasi hama tersebut, tapi hama masih saja menyerang tanaman kami,” keluhnya.
Pihaknya lanjutnya, mengatasinya hama burung dan tikus dengan memasang layang-layang sawah atau kantong plastik yang digantungkan dengan tali di atas persawahan. ”Ini cara tradisional kami lakukan, tapi sepertinya tidak efektif,” tuturnya seraya berharap dengan cara itu hama tersebut tidak mau mendekat tanaman padinya.
Sedangkan katanya, kalau untuk hama belalang dan wereng, untuk sekarang pihaknya hanya melakukan penyemprotan menggunakan insektisida. ”Tetapi yang menjadi kendalanya, insektisida yang kita pergunakan hanya seadanya saja, dikarenakan dana yang tidak ada,” imbuhnya.
Untuk itu, pihaknya mengharapkan agar instansi terkait dalam hal ini Dinas Pertanian memberikan bantuan, dan memberikan solusi agar tanamannya tidak diserang hama-hama tersebut. ”Kalau ada, kami hanya minta racun atau yang lainnya, untuk mengatasi hama ini,” ungkapnya.
Menurutnya, jika tidak ada solusi lain yang didapatkan, pihaknya sangat khawatir, mengalami gagal panen. ”Ini yang kita takutkan. Untuk itu kami sangat berharap bantuan dari pemerintah,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten OI, Wawan Wiguna mengaku, belum menerima laporan terkait banyaknya tanaman padi warga yang diserang bermacam-macam hama ini.