IRDESS, KAYUAGUNG, OKI – Berdasarkan
penelitian yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) RI bekerjasama dengan
sejumlah pusat ilmu kesehatan, menghasilkan data penyalahgunaan Narkotika di
Indonesia tahun 2011 mencapai angka 2,2 persen dari jumlah penduduk di negeri
ini.
Angka tersebut memang terbilang tinggi. Namun dari tahun ke tahun
berikutnya bukan terjadi penekanan. Prediksi penelitian yang dilakukan
institusi milik pemerintah itu, pada tahun 2015 mendatang justru penyalahgunaan
narkotika menyentuh angka 2,8 persen.
Demikian dikatakan Plt Sekda OKI, H Husin SPd MM mewakili Bupati OKI
Iskandar SE saat menghadiri pembekalan Satuan Petugas (Satgas) Anti Narkoba
Kabupaten OKI, di Gedung Kesenian Kayuagung. Pembekalan diberikan kepada 567
peserta sebagai Satgas Anti Narkoba di OKI, kemarin (26/3).
Dikatakannya, pada dasarnya narkotika merupakan obat dalam memberikan
pelayanan kesehatan dan sebagai bahan untuk penelitian di bidang kesehatan. Namun
seiring kemajuan zaman, narkotika justru disalahgunakan.
”Narkotika ini sebenarnya baik dan bermanfaat. Tapi jika sudah disalahgunakan
akan sangat berbahaya,” ucapnya sembari mengatakan, dampak buruk penggunaan
Narkotika menjadi penyebab Lakalantas, kenakalan remaja, pembunuhan, pencurian
dan tindak pidana kriminal lainnya.
Di era saat ini, kata Husin, peredaran Narkotika sudah merambah ke pelosok
desa termasuk di Kabupaten OKI. Pemkab OKI pun menghimbau kepada seluruh warga
OKI agar tidak coba-coba mendekati dan mengkonsumsi Narkotika karena merugikan
kesehatan dan perekonomian.
Terkait sudah banyaknya pengguna narkotika yang ketergantungan dengan
barang haram itu, BNN dan sejumlah rumah sakit sudah menyiapkan pelayanan
rehabilitasi. Bagi pecandu narkotika tidak ada kata terlambat untuk mendapatkan
pelayanan gratis itu.
Sedangkan Kepala Badan Narkotika Kabupaten (BNK) OKI, M Amin SPd MM
menjelaskan, 567 peserta yang menjadi Satgas Anti Narkoba itu utusan dari
pelajar di sejumlah sekolah, kecamatan, kelurahan/desa, SKPD dan instansi
vertikal lainnya.
”Narasumbernya dari BNP Sumsel, Satres Narkoba Polres OKI dan Dinkes OKI. Tujuannya
untuk memberikan pengetahuan kepada Satgas agar terbentuk jiwa yang benar untuk
mengantisipasi peredaran Narkoba di daerah ini,” tukasnya.