Jumat, 13 Juni 2014

IZIN BUPATI TAK KUNJUNG TURUN (Pemeriksaan Kades Jungkal Sebagai Tersangka)


IRDESS, KAYUAGUNG, OKI – Proses hukum yang tengah dihadapi oleh Kepala Desa (Kades) Jungkal, Kecamatan Pampangan Kabupaten OKI, A Rafik, yang telah ditetapkan menjadi tersangka oleh penyidik Polres OKI dalam kasus dugaan penyelewengan Alokasi Dana Desa (ADD) dan dana Bantuan Gubernur (Bangub) sedikit terhambat.
Pasalnya, sejak ditetapkan sebagai tersangka pada akhir April lalu, hingga kini proses penyidikan belum bisa dilanjutkan, lantaran terganjal oleh belum keluarnya surat izin dari Bupati OKI.
Sudah lebih dari satu bulan surat izin pemeriksaan disampaikan oleh penyidik ke Bupati OKI, namun hingga kini tak kunjung turun.
Kapolres OKI, AKBP Erwin Rachmat SIk melalui Kanit Pidana Khusus (Pidsus), Ipda Jailili SH menegaskan, pihaknya hingga saat ini masih menunggu surat izin agar proses penyidikan dapat dilanjutkan.
”Kita sudah layangkan suratnya, tapi hingga kini belum ada jawaban. Tentu hal ini akan membuat terganggunya proses pemeriksaan yang kita lakukan, jika surat tersebut tidak kita terima,” ujar Jailili, kemarin (12/5).
Pihaknya berharap dengan segera turunnya surat izin pemeriksaan ini akan lebih cepat memberikan kepastian hukum terhadap Kades Jungkal terkait kasus hukum yang membelitnya.
”Tentu jika proses penyidikan selesai kita lakukan selanjutnya berkas akan kita limpahkan ke kejaksaan dengan demikian akan lebih cepat disidangkan,” katanya.
Dalam kasus dugaan penyelewengan dana ADD dan Bangub Desa Jungkal ini, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap 20 orang saksi, baik dari perangkat desa hingga masyarakat Desa Jungkal itu sendiri.
”Sementara ini kita menyatakan kerugian yang dialami masyarakat Desa Jungkal sebesar Rp200 juta lebih. Kerugian ini kemungkinan bisa bertambah karena kita masih terus melakukan penyidikan,” bebernya.
Yang jelas, sambungnya, oknum Desa Jungkal telah ditetapkan sebagai tersangka. Dari keterangan dari saksi-saksi yang diperiksa sudah cukup untuk menjerat tersangka.
”Terlebih dari pengakuan beberapa Hansip desa yang selama ini memiliki jabatan, tetapi tidak pernah menerima insentif dari ADD yang diterima Desa Jungkal ini,” terangnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) OKI, H Husin SPd mengaku, pihaknya telah menyampaikan surat panggilan pemeriksaan Desa Jungkal tersebut kepada Bupati OKI.
”Sudah saya sampaikan kepada Pak Bupati. Mudah-mudahan dalam beberapa hari kedepan bisa turun untuk ditindaklanjuti,” ujar Sekda beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui, oknum Desa Jungkal ini tersandung kasus penggelapan dana ADD dan Bangub yang dilaporkan warga desanya ke Polres OKI pada 30 Desember 2013 yang lalu.
Selain dugaan penyalahgunaan ADD, ada juga dugaan Pungutan Liar (Pungli) terhadap masyarakat peserta plasma, yang dipungut satu surat plasma sebesar Rp200 ribu. Begitu juga dengan dugaan pungli Pemasangan Listrik Tenaga Surya (PLTS), dimana warga dipungut Rp400 ribu hingga Rp600 ribu.





SAMPAH PLASTIK, GANGGU SUPLAY AIR


IRDESS, INDRALAYA, OI – Gara-gara banyaknya sampah plastik di Sungai Kelekar, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir (OI) membuat suplay air di tiga Kecamatan Indralaya Induk, Utara dan Selatan oleh PDAM Tirta Ogan menjadi terganggu.
Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Ogan, Zulkifli mengatakan, banyak masyarakat kurang sadar akan kebersihan lingkungan. Bahkan kerap kali masyarakat yang tinggal dibantaran sungai membuang sampah sembarangan.
Akibatnya selain mencemari sungai juga membuat gangguan distribusi air bersih ke saluran pipa konsumen oleh PDAM Tirta Ogan.
Banyak sampah plastik seperti bekas bungkus mie, ciki-cikian, asoy dan bahan lainnya yang mencemari sungai, saat mesin penyedot air menarik air inikan tersangkut akibatnya mesin menjadi rusak selain itu asupan air jadi terhenti.
”Pelanggan banyak yang menelpon air mati, kita kan jadi di complain. Kita imbau dan harapkan agar masyarakat bijak tidak membuang sampah di sungai demi hidup sehat,” sambungnya.
Tak hanya itu, disebutkan Zul, sampah juga bisa menjadi polutan bila kadarnya melebihi batas normal, berada pada tempat dan waktu yang tidak tepat.
Adanya polutan dalam jumlah yang berlebihan menyebabkan lingkungan tidak dapat mengadakan pembersihan sendiri (regenerasi). Oleh karena itu, polusi terhadap lingkungan perlu dideteksi secara dini dan ditangani segera dan terpadu.
”Polusi air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen lainnya ke dalam air sehingga kualitas air terganggu. Kualitas air terganggu ditandai dengan perubahan bau, rasa dan warna. Inikan juga tidak sehat bila digunakan untuk MCK dan kebutuhan minum serta memasak. Kita ingin kualitas air terjaga sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat optimal,” ungkapnya.
Terpisah pelanggan PDAM Tirta Ogan, Akim, warga Perumahan Persada mengatakan, sehak tiga hari lalu air PDAM mati akibatnya dirinya tidak beraktivitas.

”Aku sampai pesan air tanki buat masak, nyuci, soalnya tiga hari air PDAM mati. Tapi alhamdulillah ini sudah hidup. Kita bersyukur PDAM Tirta Ogan cepat bertindak,” singkatnya.

LAGI, KELUHAN LISTRIK SERING PADAM


IRDESS, INDRALAYA, OI – Warga Kelurahan Tanjung Raja dan Kelurahan Tanjung Raja Utara, Kecamatan Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir (OI), sudah satu pekan terakhir mengeluhkan listrik yang mati total dari pukul 09.00-18.00 WIB, sehingga masyarakat merasa dirugikan karena mengganggu aktifitas warga.
Keluhan masyarakat ini sebenarnya sudah dirasakan sebulan terakhir, tapi khususnya di Kelurahan Tanjung Raja dan sekitarnya seminggu terakhir pada siang hari mati total.
Taufik (35), warga kelurahan Tanjung Raja mengaku, kesal karena aktifitasnya sehari-hari terganggu, apalagi pekerjaannya menggunakan barang-barang elektronik dan berhubungan langsung dengan listrik.
”Bagaimana mau bekerja kalau jika listrik sering mati total saat siang hari dan itu sudah seminggu ini. Nanti hidup lagi jam 6 sore. Jadi tidak bisa bekerja lagi,” keluhnya pada Irdess Sumsel, (12/6).
Hal senada juga dikatakan Juher (46) warga yang sama. Dirinya sangat kesal dengan ulah listrik yang sering mati.
”Tolonglah PLN bagian kami mau bekerja kalau listrik mati terus. Sebenarnya apa permasalahan PLN di kami ini, perasaan mati terus, tidak ada solusinya. Nanti hampir Maghrib baru hidup,” kesalnya.
Sementara itu pihak PLN Ranting Indralaya, melalui Kasi Pelayanan, Rosandi ST mengakui untuk PLN wilayah Tanjung Raja dan sekitarnya mengalami gangguan dan pemadaman.
”Ada kerusakan Gardu Hubung (GH) di Tanjung Raja, kami minta maaf, dan akan segera mungkin diperbaiki,” ujarnya.
Diterangkannya, pihaknya sudah berusaha memperbaiki gardu tersebut dan memang waktu memperbaikinya pada siang hari, ya otomatis mengganggu aktifitas warga.
”Selama tiga hari sudah dilakukan perbaikan oleh teknisi kami, dan sudah normal kembali, tapi sayangnya ada kendala baru lagi. Setelah GH diperbaiki ada kecelakaan sebuah mobil truk menabrak GH tersebut, akhirnya kembali GH mengalami gangguan lagi,” terangnya.
Lagi-lagi Rosandi berjanji dalam waktu dekat PLN yang ada di wilayah Kelurahan Tanjung Raja, Tanjung Raja Utara bisa normal kembali, karena teknisi dari PLN hampir rampung pengerjannya.
Di tempat terpisah, sering padamnya listrik PLN juga dirasakan masyarakat Sakatiga dan Tanjung Seteko, Tanjung Sejaro yang mengalami hal yang sama, selain lampu mati, kalaupun lampu hidup spanning rendah.