IRDESS, INDRALAYA, OI – Ratusan
mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) yang tergabung dalam Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM) Unsri melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung rektorat Unsri,
Indralaya, Rabu (15/1). Para mahasiswa menuntut agar Rektor Unsri, Prof Dr Hj
Badia Parizade mundur dari jabatannya lantaran tidak pro mahasiswa yang kurang
mampu.
Selain itu, mahasiswa menuntut agar Rektor menurunkan level Uang Muka
Tunggal (UMT) bagi seluruh mahasiswa angkatan 2013 yang kurang mampu membayar
biaya kuliah sebesar Rp7 juta persemesternya.
Pantauan di lapangan, massa mahasiswa yang berjumlah sekitar 500 orang ini
bergerak dari kantor sekretariat BEM Unsri Indralaya dengan membawa atribut
aksi menuju gedung rektorat. Massa mahasiswa langsung berorasi di depan gedung
rektorat. Kesal lantaran Rektor dan Pembantu Rektor (Purek) tidak datang,
mahasiswa langsung bergerak memasuki gedung rektorat dan melakukan sweeping.
Sempat terjadi dorong-dorongan antara para mahasiswa dengan petugas dan
pegawai kampus. Lantaran banyaknya mahasiswa, baik petugas maupun pegawai hanya
bisa pasrah. Para mahasiswa berorasi di dalam gedung rektorat serta memotong
dua ekor ayam sebagai simbol matinya keadilan di kampus mereka.
Presiden Mahasiswa (Presma) Unsri, Hayrunizar mengatakan, dalam aksinya ada
6 butir tuntutan yang diajukan mahasiswa. Pertama, turunkan UMT bagi seluruh
mahasiswa kurang mampu.
”Kedua, laksanakan verifikasi level UMT mahasiswa secara adil, profesional
setiap tahunnya. Ketiga, memberikan perpanjangan waktu pembayaran UMT,”
tuturnya.
Dia menambahkan, untuk tuntutan keempat yakni menindak tegas oknum civitas
akademik yang melakukan pungutan liar di luar UMT. ”Selanjutnya, memberikan
beasiswa bidik misi kepada mahasiswa tahun 2013 yang tidak mampu serta
memberikan bantuan beasiswa kepada mahasiswa 2013 yang tidak mampu,” ucapnya.
Jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi, lanjut dia, pihaknya akan menurunkan
ribuan massa mahasiswa untuk mengepung kampus Unsri Indralaya dan mendesak agar
Rektor Unsri mundur dari jabatannya.
Sementara itu, perwakilan Unsri, Ketua BAAK, Cik Zen mengatakan, setelah
melakukan pembicaraan dengan pihak Rektor, maka dapat keputusan bahwa ada masa
perpanjangan pembayaran SPP semester ganjil, semester genap yakni sampai 30
Januari 2014, pukul 23.59 WIB. ”Kedua untuk permohonan pengajuan UMT mahasiswa
ingin adanya keinginan penurunan UMT dapat dilakukan mulai hari ini (kemarin,
red), sampai 24 Januari melalui fakultas masing-masing hingga pukul 16.00 WIB,”
ungkapnya.
Dia berharap, para mahasiswa tidak ada yang melewati ketentuan yang telah
ditetapkan. ”Artinya, ini sudah ditetapkan, jangan sampai melalui waktu. Kalau
sampai lewat, salah sendiri,” pungkasnya.