Kamis, 16 Januari 2014

BU REKTOR MUNDUR SAJA!!! (Desakan BEM Unsri)


IRDESS, INDRALAYA, OI – Ratusan mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsri melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung rektorat Unsri, Indralaya, Rabu (15/1). Para mahasiswa menuntut agar Rektor Unsri, Prof Dr Hj Badia Parizade mundur dari jabatannya lantaran tidak pro mahasiswa yang kurang mampu.
Selain itu, mahasiswa menuntut agar Rektor menurunkan level Uang Muka Tunggal (UMT) bagi seluruh mahasiswa angkatan 2013 yang kurang mampu membayar biaya kuliah sebesar Rp7 juta persemesternya.
Pantauan di lapangan, massa mahasiswa yang berjumlah sekitar 500 orang ini bergerak dari kantor sekretariat BEM Unsri Indralaya dengan membawa atribut aksi menuju gedung rektorat. Massa mahasiswa langsung berorasi di depan gedung rektorat. Kesal lantaran Rektor dan Pembantu Rektor (Purek) tidak datang, mahasiswa langsung bergerak memasuki gedung rektorat dan melakukan sweeping.
Sempat terjadi dorong-dorongan antara para mahasiswa dengan petugas dan pegawai kampus. Lantaran banyaknya mahasiswa, baik petugas maupun pegawai hanya bisa pasrah. Para mahasiswa berorasi di dalam gedung rektorat serta memotong dua ekor ayam sebagai simbol matinya keadilan di kampus mereka.
Presiden Mahasiswa (Presma) Unsri, Hayrunizar mengatakan, dalam aksinya ada 6 butir tuntutan yang diajukan mahasiswa. Pertama, turunkan UMT bagi seluruh mahasiswa kurang mampu.
”Kedua, laksanakan verifikasi level UMT mahasiswa secara adil, profesional setiap tahunnya. Ketiga, memberikan perpanjangan waktu pembayaran UMT,” tuturnya.
Dia menambahkan, untuk tuntutan keempat yakni menindak tegas oknum civitas akademik yang melakukan pungutan liar di luar UMT. ”Selanjutnya, memberikan beasiswa bidik misi kepada mahasiswa tahun 2013 yang tidak mampu serta memberikan bantuan beasiswa kepada mahasiswa 2013 yang tidak mampu,” ucapnya.
Jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi, lanjut dia, pihaknya akan menurunkan ribuan massa mahasiswa untuk mengepung kampus Unsri Indralaya dan mendesak agar Rektor Unsri mundur dari jabatannya.
Sementara itu, perwakilan Unsri, Ketua BAAK, Cik Zen mengatakan, setelah melakukan pembicaraan dengan pihak Rektor, maka dapat keputusan bahwa ada masa perpanjangan pembayaran SPP semester ganjil, semester genap yakni sampai 30 Januari 2014, pukul 23.59 WIB. ”Kedua untuk permohonan pengajuan UMT mahasiswa ingin adanya keinginan penurunan UMT dapat dilakukan mulai hari ini (kemarin, red), sampai 24 Januari melalui fakultas masing-masing hingga pukul 16.00 WIB,” ungkapnya.
Dia berharap, para mahasiswa tidak ada yang melewati ketentuan yang telah ditetapkan. ”Artinya, ini sudah ditetapkan, jangan sampai melalui waktu. Kalau sampai lewat, salah sendiri,” pungkasnya.







2015, GUBERNUR JAMIN OI TERANG BENDERANG


IRDESS, INDRALAYA, OI – Pada 2015 mendatang dipastikan masyarakat Kabupaten Ogan Ilir (OI) semua sudah menikmati jaringan listrik. Bahkan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Ir H Alex Noerdin siap membantu Kabupaten OI untuk menyalurkan listrik ke desa-desa.
”Kalau OI tidak punya dana, kita siap bantu, kecil kalau tinggal 5 persen lagi, tolong catat bagian dinas pertambangan propinsi,” ujar Alex Noerdin.
Dirinya juga memastikan masalah listrik di Bumi Caram Seguguk pada 2014 ini tuntas atau sudah menikmati aliran listrik semua. ”Paling tidak 2015, di OI tidak ada lagi desa yang tidak dialiri listrik, semua bisa menikmati listrik,” terangnya.
Kepastian OI pada 2015 mendatang sudah terang benderang atau masyarakatnya semuanya sudah menikmati aliran listrik, sangat beralasan. Karena dari data yang berhasil dihimpun, hanya lima persen masyarakat OI saat ini belum menikmati jaringan listrik.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OI melalui Dinas Pertambangan Energi dan Lingkungan Hidup setiap tahun terus berupaya memberikan bantuan kepada masyarakat OI yang belum menikmati aliran listrik. Baik melalui APBD maupun APBN.
Hal tersebut dibenarkan oleh pihak Dinas Pertambangan OI. Dimana dari 241 desa dalam 16 kecamatan yang ada di Kabupaten OI, 95 persen sudah dialiri listrik. Untuk kekurangannya akan dituntaskan pada anggaran 2014 ini. Demikian dikatakan Kadin Pertambangan energi dan lingkungan hidup.
”Kita terus berupaya memberikan yang terbaik untuk masyarakat dan terjun langsung ke lapangan untuk melihat dari dekat kebutuhan masyarakat akan listrik,” terang Kasi Kelistrikan dan Pengembangan dan Lingkungan Hidup Pemkab OI, Dian Putri Susanti ST.

Dikatakannya juga, bahwa 5 persen daerah yang belum tersentuh aliran listrik yaitu sebagian kecil desa yang ada di Kecamatan Pemulutan Selatan, Desa Ulak Segelung, Kecamatan Indralaya, dan Desa Ibul Dalam, Kecamatan Rambang Kuang, juga ada sebagian desa lainnya.