Selasa, 20 Agustus 2013

GANJAR SANKSI TEGAS BAGI PNS YANG KORUPSI WAKTU


IRDESS, INDRALAYA, OI – Kinerja dan waktu istirahat pegawai negeri sipil (PNS) di Pemkab OI terindikasi tidak menentu. Pasalnya pada pukul 09.20 WIB, kemarin (19/8) sejumlah PNS sedang makan di salah satu warung. 
Pantuan media " hal tersebut hampir setiap hari dilakoni oleh sejumlah oknum PNS yg molor sambil makan hingga berjam-jam pada jam kerja berlangsung. Pelakon molor tersebut berasal dari berbagai instansi di lingkungan Pemkab. 
Hal tersebut membuat M. Soleh, S,Sos. M,Si., Sekretaris Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Kabupaten OI geram. Nanti akan kita lakukan crosscheck mendadak agar oknum PNS yg terindikasi molor kerja dapat diberikan peringatan dan sanksi yang sesuai yang tertuang dalam PP. No 53 Tahun 2009.
"Cepat atau lambat akan kita tindak, namun sesuai dengan mekanismenya tersendiri. Ketika ditanya mekanisme tindakannya, Sholeh mengatakan akan menyurati dinas yang bersangkutan. Sebab staff dan pegawainya terindikasi molor pada jam kerja. Kan sudah jelas aturan kerjanya " masuk pukul 07.30 WIB hingga pukul 16.00 WIB, waktu rehat pukul 12.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB. Jika di luar daripada aturan yg diterapkan bisa didefinisikan sebagai korupsi waktu. 
Menurut Sulyadi  Kabid Investigasi LSM PBM Sumsel, mengatakan, " harusnya diberikan sanksi tegas kepada oknum tersebut dengan cara penyegaran. Pindah dinas atau intansi lain merupakan salah satu solusi yg tepat bagi oknum PNS yang sering korupsi waktu. Mungkin sudah merasa bosan dengan dinas tempat mereka (PNS) bekerja, tentu sesuai dengan kompetensi masing-masing.


PARTAI HANURA OKI MENGINCAR KURSI PIMPINAN DPRD


IRDESS, KAYUAGUNG, OKI – Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) pada pemilihan anggota legislatif (Pileg) April 2014 mendatang mengincar masuk dalam 4 besar partai pemenang. Apabila target ini terwujud, maka Hanura akan meraih kursi pimpinan DPRD OKI.
Target ini cukup realistis mengingat hasil Pileg April 2009 lalu di OKI partai ini mampu berada di 5 besar, hanya kalah sedikit perolehan suara dari PKS yang berada di posisi 4. Seluruh kader Hanura OKI siap bekerja untuk mewujudkan cita-cita partainya.
Optimistis tersebut dilontarkan Ketua DPC Hanura OKI, Juni Alpansuri SSi dan Wasekjen DPP Hanura, Ir H Didi Apriadi MAK. Untuk Pileg 2014, Juni Alpansuri yang saat ini menjadi anggota DPRD OKI siap mencalonkan diri lagi. Sedangkan Didi Apriadi mencalonkan diri menjadi Caleg DPR RI Dapil Sumsel II.
“Pileg 2009 lalu, partai kami yang terbilang masih berusia muda sudah mampu meraih 1 fraksi di DPRD OKI, ada 4 kader Hanura yang sekarang berada di kursi DPRD OKI. Jadi target Pileg 2014 mendatang, kami menargetkan meraih 2 fraksi,” ucap Juni.
Maksudnya, kata dia, menargetkan 2 fraksi, yakni pada Pileg 2014 mendatang mengincar meraih suara dukungan sebanyak-banyaknya. Bila pada Pileg 2009 mampu mendapatkan 4 kursi, tentunya Pileg mendatang menargetkan meraih kursi lebih daripada itu.
Dikatakannya, Hanura OKI merupakan salah satu dari belasan partai yang sudah siap menghadapi Pileg mendatang. Catatan dia, untuk di OKI hanya baru Hanura yang sudah melakukan persiapan dengan memperkuat konsolidasi antar kader dan seluruh Caleg.
“Kami sudah menyiapkan 42 orang Caleg untuk bersaing. Target minimal, setiap Dapil di OKI kami harus ada kader Hanura yang menang. OKI terbagi menjadi 5 Dapil, jadi target terkecil kami nantinya ada 5 Caleg Hanura yang terpilih. Kalau target maksimal, ya 2 kali lipatnya,” tambah dia lagi.
Sedangkan Didi Apriadi menambahkan, 27 dan 28 Agustus mendatang akan dilakukan pembekalan akbar kepada seluruh Caleg Hanura di 15 Kabupaten/Kota di Sumsel dan Caleg DPR RI. Secara nasional, Hanura OKI menargetkan meraih 20 persen suara pada Pileg mendatang sehingga mampu mengusung sendiri pasangan Capres dan Cawapres. “Bahkan untuk di OKI saya menargetkan meraih 2 kursi DPRD di setiap Dapil. Apalagi Hanura OKI salah satu partai yang sudah mampu memenangi Pilkada OKI 6 Juni lalu,” ujar Didi optimis.




KECELAKAAN LALU LINTAS DI JALAN LINTAS TIMUR MENGALAMI PENINGKATAN


IRDESS, KAYUAGUNG, OKI – Jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di sepanjang Jalur Lintas Timur (Jalintim) Kabupaten OKI selama arus mudik dan balik Lebaran Idul Fitri 1434 H meningkat dibandingkan tahun 2012 lalu.
Dari data yang dirilis Polres OKI, Senin (19/8), diketahui, selama arus mudik dan balik Lebaran, terhitung sejak H-7 hingga H+7 Idul Fitri, telah terjadi 12 kasus lakalantas di sepanjang Jalintim OKI dari perbatasan Ogan Ilir hingga perbatasan Provinsi Lampung, yang merupakan wilayah hukum Polres OKI.
Dampak dari 12 lakalantas ini, ada 26 orang yang menjadi korban. Rinciannya, satu meninggal dunia, 19 luka berat, dan enam luka ringan. Bahkan satu kasus lakalantas diantaranya ada yang menjadi korban tabrak lari. “Total kerugian materialnya sekitar Rp 29.500.000,” ujar Kasubag Humas Polres OKI AKP A Halim.
Ditambahkannya, perbandingan kecelakaan pada arus mudik dan balik Lebaran tahun 2012 lalu, jumlah lakalantas tahun ini memang meningkat. Tahun lalu, hanya terjadi sembilan lakalantas dengan rincian tujuh orang meninggal dunia, tujuh luka berat, dan lima orang luka ringan.
“Tapi kerugian material lakalantas tahun 2012 lalu jumlahnya lebih besar dibandingkan tahun ini, tahun lalu mencapai Rp61.600.000,” sambung mantan Kapolsek Air Sugihan ini sembari menambahkan, tahun lalu juga terjadi satu kasus korban tabrak lari.
Sementara Kasat Lantas Polres OKI AKP Tamimi, SH menambahkan, untuk memonitor arus lalu lintas di sepanjang Jalintim OKI dan memberikan bantuan pelayanan kepada pengguna jalan, selama arus mudik dan balik Lebaran pihaknya sudah mendirikan lima pospam yang diisi petugas gabungan polisi, TNI, Satpol PP, medis, dan pramuka, serta dukun.
Dikatakannya, ada beberapa titik rawan lakalantas yakni di tikungan Air Jernih KM 97, Desa Mulyaguna, Kecamatan Teluk Gelam, tikungan Pasar Muara Burnai I KM 105, Kecamatan Lempuing Jaya, tikungan Desa Tugu Jaya KM 125, Kecamatan Lempuing Jaya, tikungan Dabuk Rejo KM 160, Kecamatan Lempuing, dan tikungan Surya Adi, Kecamatan Mesuji KM 180.