IRDESS, INDRALAYA, OI – Proyek jalan
menuju Perkantoran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Ilir di Desa Tanjung
Senai, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir sarat denga dugaan
penyimpangan. Pasalnya, di lokasi proyek tidak terpasang papan nama proyek dan
ini jelas melanggar UU Nomor 4 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Publik.
Pantauan di lokasi, Jum’at
(2/8), lokasi proyek ini berada di tengah kota sehingga menjadi barometer bagi
proyek skala besar lainnya yang dikerjakan di wilayah Ogan Ilir. Keberadaan
papan proyek sangat penting agar dapat diketahui masyarakat sekitar, termasuk
batas lokasi dan penggunaan anggaran.
Sejumlah masyarakat mulai
mencium bau tak sedap dari pembangunan jalan menuju perkantoran sekitar 2 km
tersebut. Mulai dari proses ganti rugi lahan milik warga sekitar jalan hingga
tak adanya papan proyek.
Menurut penuturan
masyarakat sekitar, pembangunan jalan perkantoran itu dikerjakan oleh PT Gajah
Mada. Sejumlah alat berat terlihat bekerja menghamburkan agregat di sepanjang
jalan.
Sekretaris Aliansi
Masyarakat Penyelemat Aset Daerah (AMPAD) Sumatera Selatan, Budi, menegaskan,
proyek jalan menuju perkantoran yang tidak memakai papan nama itu jelas
merupakan pembohongan publik.
“Kalau tidak ada papan
nama proyek, menurut saya niatnya adalah untuk mengakali masyarakat supaya
anggaran yang digelontorkan tidak diketahui masyarakat. Soal ini perlu diawasi
bersama,” ujarnya.
Dia mengaku, dengan tidak
adanya papan proyek terindikasi pekerjaan itu ada unsur permainan dalam perencanaan.
Artinya, pembangunan jalan yang dikerjakan tak sesuai dengan perencanaan atau
desain awal.
Atas dugaan penyimpangan
pembangunan jalan itu, kata Budi, pihaknya meminta pihak terkait ataupun
kejaksaan untuk dapat menindaklanjuti temuan masyarakat tersebut dengan harapan
hasil pembangunan benar-benar maksimal.
Menyikapi hal itu, Kepala
Dinas PU BM Ogan Ilir H Muhsim Abdullah membantah keras kalau proyek jalan
menuju perkantoran Pemkab tak memiliki papan proyek. Dia mengklaim kalau papan
proyek berada di dalam, dekat mess pekerja.
“Papan proyek ada kok
dipasang di mess pekerja. Tamu-tamu yang datang ke perkantoran kan termasuk
khalayak ramai yang melihat papan nama proyek. Tak mesti harus dipasang di
depan atau di pinggir Jalintim Desa Sakatiga agar diketahui khalayak ramai,”
kata dia singkat.