IRDESS, KAYUAGUNG, OKI – Terputusnya akses
jalan di Desa Talang Rimbo, Kecamatan Cengal, Kabupaten Ogan Komering Ilir
(OKI), membuat desa tersebut sejak dua bulan terakhir ini menjadi terisolir.
Akibatnya, warga yang tadinya menggunakan jalur transportasi darat beralih ke
transportasi air melalui sungai.
Seperti dikatakan Erlangga
yang merupakan salah satu tokoh pemuda Desa Talang Rimbo, bahwa jarak desanya
dengan ibukota Kecamatan Cengal hanya berjarak sekitar 4 km, tapi karena jalan
putus jarak tempuh dari desanya menggunakan sepeda motor memakan waktu 45
menit, sedangkan kalau menggunakan kendaraan roda empat tidak bisa dilalui
sama-sekali, meskipun menggunakan kendaraan double gardan.
“Jalan dari Cengal menuju
Talang Rimbo tiga tahun lalu pernah diperbaiki, namun sejak itu hingga sekarang
belum pernah diperbaiki, sehingga akses jalan ini sama sekali tidak bisa
dilalui oleh kendaraan roda empat,” ujarnya, Minggu (1/8).
Padahal, kata dia,
rata-rata mata pencaharian warga desa merupakan petani kebun karet, sehingga
warga saat hendak menjual getah karet yang tadinya dari desa langsung ke
Palembang, namun sekarang harus lewat transportasi laut menggunakan ketek
menuju Desa Cengal, kemudian baru diangkut dengan truk ke Palembang. “Akibat
putusnya jalan tersebut membuat perekonomian warga petani menjadi terganggu dan
berdampak banyak mengeluarkan biaya ongkos angkut menjadi bertambah. Kami
sangat berat rasanya apalagi harga getah karet harganya anjlok dan tidak
menentu seperti sekarang ini,” keluhnya.
Ditambahkannya, dampak
kerusakan jalan ini selain setiap hari pasti ada kendaraan khususnya sepeda
motor yang terperosok ke dalam kubangan
lumpur, juga berdampak pada lumpuhnya kegiatan perekonomian karena waktu
tidak bisa membawa hasil pertanian dan perkebunan untuk dijual keluar desa.
Kepala Dinas Pekerjaan
Umum Bina Marga (PUBM) OKI, melalui Kabid Bina Marga, Ir Baharuddin ketika
dikonfirmasi menuturkan, bahwa untuk tahun ini ruas jalan Desa Talang Rimbo
Cengal tidak masuk pada APBD 2013 untuk diperbaiki. “Mungkin kedepan akan kita
anggarkan,” sebutnya.
Sementara Bupati OKI, H
Ishak Mekki dalam berbagai kesempatan sebelumnya mengakui di wilayahnya banyak
jalan rusak parah. Perbaikan dilakukan berdasarkan skala prioritas dan
bergantian, sebab dana APBD dalam 1 tahun meskipun dialokasikan untuk perbaikan
jalan masih tidak mencukupi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar