IRDESS, INDRALAYA, OI – Peringatan Hari Ulang
Tahun Kabupaten Ogan Ilir (OI) yang ke-10 tepatnya jatuh pada tanggal 7
Januari 2014 hari ini sangat ditunggu tunggu. Wajar kalau publikasinya
dilakukan secara besar-besaran yang melibatkan seluruh media yang memang
bertugas di OI, begitu juga awak medianya seperti sudah berharap-harap
akan mendapat jatah advetorial seperti halnya pada tahun-tahun sebelumnya.
Tapi sayang, ternyata harapan para wartawan atau media yang sudah ikut
berpartisipasi selama ini mempublikasikan pembangunan yang ada di Kabupaten
yang dicintai ini. Yang pada hari ini tidak diperkenankan untuk membuat
advetorial tersebut. Banyak kalangan media atau
wartawan yang bertugas di OI merasa kecewa dengan keputusan hanya
lima media mendapat jatah advetorial dalam rangka peringatan HUT OI
ke-10. Yang diperingati setahun sekali dengan berbagai acara akbar.
Padahal hasil pembangunan selama sepuluh tahun ini alangkah bagusnya
kalau memang dipublikasikan dan dibuatkan laporan advetorial disemua media yang
memang benar-benar aktif selama ini di OI yang ikut berpartisipasi dalam
mengikuti perkembangan pembangunan dan kemajuan Kabupaten Ogan Ilir.
Menurut Tika Staf Humas yang sempat dihubungi awak media mengakui
hanya lima media cetak dan elektronik yang kebagian advetorial HUT
OI ke-10 tahun 2014 ini. Sementara saat disinggung jatah untuk media lain
menurutnya akan ada momen lain, namun sayangnya Kabag Humas Ridhon saat
dihubungi ponselnya tidak aktif.
Menanggapi masalah keganjilan tersebut dikatakan Gusti Ali, Sekretaris
FKLSM mendengar adanya pilah-pilih media yang membuat laporan khusus
pada hari akbar Kabupaten OI tahun ini. Menurut Gusti Ali, semoga ke depan OI
lebih baik lagi disegala bidang, khususnya menyangkut palayanan dan informasi.
Lanjutnya hingga saat ini sepertinya bidang ini belum maksimal. Beberapa
media terkadang tidak memperoleh kesempatan, banyak sekali menerima laporan dan
keluhan atas pilih kasihnya kesempatan yang diberikan, sangat terasa
ketidakadilan tersebut.
Pelayanan seperti inilah kadang mengundang persoalan baru dan
membuktikan bahwa belum menjadi pelayan yang profesional. Para awak media dan
LSM di OI sangat merasakan, sepertinya hanya dipandang sebelah
mata. Hal lain terbukti misalnya ketika ada LSM yang memberikan info ada
pekerjaan yang tidak sesuai RAB juga tidak ditanggapi, bahkan karena dikoreksi
lantas proyeknya dipindah kelokasi lain, sungguh tidak profesional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar