Selasa, 07 Januari 2014

HUMAS OI PILAH PILIH MEDIA


IRDESS, INDRALAYA, OI – Peringatan Hari Ulang Tahun Kabupaten Ogan Ilir (OI)  yang ke-10 tepatnya jatuh pada tanggal 7 Januari 2014 hari ini sangat ditunggu tunggu. Wajar kalau publikasinya dilakukan secara besar-besaran yang melibatkan seluruh media yang memang bertugas di OI, begitu juga awak medianya  seperti sudah berharap-harap akan mendapat jatah advetorial seperti halnya pada tahun-tahun sebelumnya.
Tapi sayang, ternyata harapan para wartawan atau media yang sudah ikut berpartisipasi selama ini mempublikasikan pembangunan yang ada di Kabupaten yang dicintai ini. Yang pada hari ini tidak diperkenankan untuk membuat advetorial tersebut. Banyak kalangan media atau wartawan yang bertugas di OI merasa kecewa dengan keputusan  hanya  lima media  mendapat jatah advetorial dalam rangka peringatan HUT OI ke-10. Yang diperingati setahun sekali dengan berbagai acara akbar.
Padahal hasil pembangunan selama sepuluh tahun ini alangkah bagusnya kalau memang dipublikasikan dan dibuatkan laporan advetorial disemua media yang memang benar-benar aktif selama ini di OI yang  ikut berpartisipasi dalam mengikuti perkembangan pembangunan dan kemajuan Kabupaten Ogan Ilir.
Menurut Tika Staf Humas yang sempat dihubungi  awak media mengakui hanya lima media cetak dan elektronik  yang kebagian advetorial  HUT OI ke-10 tahun 2014 ini. Sementara saat disinggung jatah untuk media lain menurutnya akan ada momen lain, namun sayangnya  Kabag Humas Ridhon saat dihubungi ponselnya tidak aktif.
Menanggapi masalah keganjilan tersebut dikatakan Gusti Ali, Sekretaris FKLSM   mendengar adanya pilah-pilih media yang membuat laporan khusus pada hari akbar Kabupaten OI tahun ini. Menurut Gusti Ali, semoga ke depan OI lebih baik lagi disegala bidang, khususnya menyangkut palayanan dan informasi.
Lanjutnya hingga saat ini sepertinya bidang ini belum maksimal. Beberapa media terkadang tidak memperoleh kesempatan, banyak sekali menerima laporan dan keluhan atas  pilih kasihnya kesempatan yang diberikan, sangat terasa ketidakadilan tersebut.
Pelayanan seperti inilah kadang mengundang persoalan baru dan membuktikan bahwa belum menjadi pelayan yang profesional. Para awak media dan LSM di OI sangat merasakan, sepertinya  hanya dipandang  sebelah mata. Hal lain terbukti misalnya  ketika ada LSM yang memberikan info ada pekerjaan yang tidak sesuai RAB juga tidak ditanggapi, bahkan karena dikoreksi lantas proyeknya dipindah kelokasi lain, sungguh tidak profesional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar