Senin, 06 Januari 2014

BUKAN ISAPAN JEMPOL {1)Transaksi Narkoba Di LP, 2) 4 Napi Dicokok}


INDRALAYA. PE – Mendekam di sel tahanan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir (OI), nampaknya tidak membuat Dedy bertobat. Justru sebaliknya, warga Desa Batu Ampar, Kecamatan SP Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OI) ini terlibat peredaran narkoba jenis ekstasi.
Tersangka Dedy tertangkap petugas LP saat hendak menjual ekstasi kepada pelanggannya yang berada di luar LP dengan memanjat tembok LP. Dari hasil pengembangan, tiga tahanan lainnya yakni Mat Husin, warga Dusun I, Desa Penantian, Kecamatan Lempuing Jaya, OKI, Abdul Roni alias Abu dan Ahmadi, keduanya juga warga OKI, diamankan Satnarkoba Polres OI.
Informasi yang dihimpun Irdess Sumsel, sore kemarin, pengungkapan jaringan transaksi narkoba di LP Tanjung Raja berawal dari tertangkapnya Dedy, Jum’at (3/1) lalu. Dedy yang terlibat kasus Senjata Tajam (Sajam), dan akan menghirup udara bebas pada 24 Januari mendatang ini ditangkap petugas LP saat memanjat tembok LP.
Setelah diintrogasi, tahanan tersebut rupanya akan menjual ekstasi ke pelanggannya yang berada di luar LP. Petugas LP langsung menghubungi Satnarkoba Polres OI.
Mendapat laporan tersebut, Kasat Narkoba Polres OI, AKP Ihsan bersama anggota langsung meluncur ke LP. Berkat nyanyian Dedy, polisi akhirnya menciduk Husin, Abu dan Ahmadi di dalam selnya.
 Dari tangan keempatnya, petugas menyita 10 butir ekstasi yang siap diedarkan baik di luar maupun di dalam LP. Petugas Narkoba Polres OI hingga saat ini tengah terus memburu pemasok ekstasi di dalam LP.
”Awalnya petugas LP menangkap Dedy karena ingin meloncat pagar untuk jual narkoba ke luar. Setelah kita lakukan pengembangan, Dedy ’nyanyi’ jika ekstasi itu dari Mat Husin dan Abdul Roni. Keduanya juga dapat barang tersebut dari Ahmadi. Semuanya kita bawa ke Polres berikut barang bukti,” ungkap Ihsan didampingi KBO Narkoba Polres OI, Aiptu Alhadat.
Dia menambahkan, saat ini pihaknya tengah memburu pemasok ekstasi ke dalam LP. ”Masih kita selidiki siapa yang masok ekstasi ke LP. Ini ada indikasi peredaran narkoba di LP,” terangnya.
Melihat dari kondisi LP Tanjung Raja dengan over load, sambungnya, sangat memungkinkan terjadi transaksi narkoba. ”Ini karena tidak sesuai jumlah petugas yang mengawasi tahanan. Tercatat hanya ada 6 orang petugas LP dengan jumlah penghuni LP hingga mencapai 600 lebih sedangkan kapasitasnya hanya 400 orang,” tutupnya.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar