Sabtu, 14 September 2013

4.700 TON RASKIN BELUM TERSALURKAN


IRDESS, KAYUAGUNG, OKI – Pendistribusian beras miskin (raskin) tahun 2013 di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) baru terealisasi 87 persen atau sebesar 6.843.700 kg. Sementara yang belum tersalurkan sebanyak 4.700 ton lebih, tepatnya 4.711.125 kg untuk rumah tangga sasaran (RTS) di 18 kecamatan yang tersebar di Kabupaten OKI.
Kepala Bagian Ekonomi Setda OKI, Usansi, didampingi Kasubag Produksi Daerah, Rustam A Thalib, Jum’at (13/9), mengatakan, pendistribusian raskin sampai Agustus 2013 baru terealisasi 87 persen atau sebesar 6.843.700 kg. ”Kita upayakan pendistribusian bisa selesai sampai 100 persen sebelum Desember nanti,” katanya.
Menurut dia, pendistribusian raskin akan dievaluasi secara periodik agar pendistribusian kepada masyarakat betul-betul tepat sasaran dan tidak diselewengkan oleh oknum aparatur desa di lapangan. ”Kita akan melakukan rapat koordinasi bersama para camat se-Kabupaten OKI untuk melihat permasalahan di lapangan saat pendistribusian raskin, sehingga hambatan di lapangan dapat teratasi,” terangnya.
Ditambahkan Usansi, dari rakor yang digelar dengan pihak kecamatan, pihaknya akan mengetahui apa hambatan yang dialami oleh pemerintah desa, yang menyebabkan pendistribusian raskin kepada masyarakat lambat. ”Jika ternyata memang ada desa yang tidak bersedia mengambil raskin tersebut, maka akan kita alihkan penyalurannya ke desa lain yang sangat membutuhkan,” jelasnya.
Dikatakannya, dengan adanya koordinasi maka akan meningkatkan pemahaman bagi pihak kecamatan dan aparatur desa agar memahami pedoman dan petunjuk teknis (juknis) penyaluran raskin kepada masyarakat sehingga tidak terjadi kesalahan di lapangan.
”Kebutuhan raskin untuk masyarakat Kabupaten OKI saat ini masih sangat tinggi, berdasarkan pagu untuk Kabupaten OKI mulai Januari-Mei 2013 sebanyak 5.868.712 kg. Sementara untuk periode Juni-Desember 2013, penerima raskin di OKI berjumlah 51.068 RTS, dengan jumlah beras 5.362.140 kg,” urainya.
Dia mengakui, pengawasan pendistribusian raskin ke masyarakat masih kurang maksimal, mengingat wilayah Kabupaten OKI yang sangat luas, kemudian banyak desa yang sulit dijangkau. ”Kita terus memonitor, tetapi kendalanya wilayah OKI ini luas, sementara tenaga dari kita hanya sedikit, sehingga wajar saja banyak yang tidak termonitor,” ujarnya.
Meski demikian, lanjut Usansi, pihaknya tetap berusaha memaksimalkan pengawasan penyaluran raskin dengan cara berkoordinasi dengan pihak kecamatan. ”Dari hasil monitor yang dilakukan oleh petugas kita, sampai saat ini belum ditemukan adanya penyelewengan raskin di tingkat desa, tetapi jika memang masyarakat menemukan adanya penyelewengan itu silahkan laporkan ke kita,” imbau dia.
Terpisah, Anggota DPRD OKI Amirsyah, SH berharap pemerintah dapat mengawasi pendistribusian raskin. ”Aparatur pemerintah desa yang merupakan perpanjangan tangan untuk menyalurkan raskin secara langsung kepada masyarakat agar lebih transparan dalam menyalurkan raskin tersebut,” tandasnya.  






Tidak ada komentar:

Posting Komentar