IRDESS, INDRALAYA, OI –
Sebanyak 30 karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Ogan Kabupaten
Ogan Ilir (OI) belum memiliki Jamsostek. Kondisi tersebut dialami sejak delapan
tahun terakhir. Kontan saja hal tersebut membuat miris karyawan perusahaan,
padahal biaya hidup saat ini sangat tinggi lantaran mahalnya harga sembako,
belum lagi jika karyawan sakit.
Informasi yang berhasil dihimpun media Irdess Sumsel, didapat minimnya gaji karyawan Badan Usaha Milik Negara (BUMD)
milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OI membuat mereka susah menghidupi
keluarga, namun dibandingkan tahun sebelumnya gaji mengalami peningkatan.
”Ini sudah berapa kali kami tanyakan, namun sepertinya tidak ada respon,
kmai berharap jamsostek ini diadakan. Karena sangat penting. Apalagi, kita
sangat sering ke lapangan,” ujar sumber Irdess Sumsel di PDAM Tirta Ogan yang tidak mau namanya dipublikasikan, seraya
mengaku sudah menjadi karyawan sejak lebih kurang delapan tahun.
Sementara Direktur PDAM Tirta Ogan, Zulkarnain mengakui, kalau 30 orang
karyawannya belum ada jamsostek, lantaran kecilnya pendapatan PDAM Tirta Ogan.
Dia menyebutkan, rata-rata penghasilan per bulan mencapai Rp150 juta, sementara
idealnya untuk operasionalnya Rp200 jutaan.
”Ibaratnya kita bernafas di dalam lumpur, selalu ngos-ngosan. Jadi kondisi
seperti ini harus dimaklumi. Saat ini melayani 5.100 pelanggan se-Ogan Ilir,
namun penghasilan kita hanya Rp150 juta, kita jual air per kubik Rp1500,
padahal operasional kita Rp2.100 per kubik. Bagaimana mau ada Jamsostek, namun
tetap kita upayakanlah. InsyaAllah tahun depan,” janjinya.
Menurut dia dibanding 2 tahun sebelum kepemimpinannya, gaji karyawan sangat
minim, namun sejak 2 tahun terakhir gaji karyawan mengalami peningkatan 23
persen atau berkali lipat dari sebelumnya. ”Saat ini rata-rata gaji karyawan
Rp1,8 juta per bulan,” ungkapnya.
Disinggung soal bagaimana nasib karyawan jika mengalami sakit, dia
mengungkapkan saat ini banyak program kesehatan yang sifatnya gratis seperti
Jamsoskes semesta ataupun Jamkesmaskin dan sebagainya, sehingga karyawan bisa
menggunakan fasilitas tersebut. ”Ya mau bagaimana lagi, namun kita berupaya
terus untuk meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan karyawan. InsyaAllah
2014 karyawan sudah miliki Jamsostek,” tuturnya.
Terpisah, Anggota DPRD OI Fraksi PAN, Azmi sangat menyayangkan kondisi
tersebut. Padahal menurut dia kewajiban setiap perusahaan memberikan jaminan kesehatan
kepada karyawan. ”Wah sangat disayangkanlah kalau begitu, harus ditindak tegas,
masak perusahaan daerah tidak bisa menjamin kesehatan bagi karyawannya. Harus
segera dibenahi manajemennya,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar