Rabu, 10 April 2013

Dewan Minta Pengawalan UN Diperketat



KAYUAGUNG – Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Ata (SMA) dan Sekolah Menengah kejuruan (SMK) di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) tampaknya masih sering dianggap sebagai momok yang menakutkan bagi para siswa maupun guru, karena mereka biasanya sangat khawatir jika nilai UN anjlok, sehingga untuk mengatsi nilai rendah, tidak jarang para siswa dan guru melakukan kecurangan dengan cara membocorkan soal atau mencontek lembar jawaban.
Guna mengantisipasi kebocoran soal dan terjadi kecurangan tersebut, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten OKI, meminta kepada semua penyelnggara UN untuk memperketat pengawalan.
“Kami mengimbau kepada seluruh komponen penyelenggara UN di Kabupaten OKI dapat mensukseskan UN tahun 2013 ini.  Dan agar tidak terjadi kecurangan meupun hal-hal yang tidak diinginkan, maka pengawalan UN harus diperketat guna mengantisipasi kebocoran soal yang berdampak akan mencoreng nama baik dunia pendidikan di Kabuipaten OKI, “ungkap Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten OKI asal Partai Amanat Nasional (PAN), Drs sang Dewi Rusmin Nuryadin, kepada koran ini, kemarin (9/4).
Dikatakannya, para siswa dan guru tidak perlu kaku, biarkan proses UN berjalan secara normatif.  :Untuk apa nilai UN bagus, tapi hasil dari mencontek atau bermain curang dengan membocorkan soal.  Kita membutuhkan geenerasi muda yang berkualitas dan jujur seta penuh tanggung jawab bukan generasi bermental curang.  Biarkan nilai apa adanya namun tetap bermatabat, “imbuh Sang Dewi yang merupakan tokoh dari Partai Timur Kabupaten OKI ini.
Dia juga menambahkan, seluruh komponen dunia pendidikan terutama Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten OKI dapat bersikap dewasa.  “saya berharap hasil kelulusan UN pelajar OKI, benar-benar dari hasil kerja keras dan cucuran keringat dari hasil memeras otak, sehingga kelak generasi muda ke depan dapat menjadi generasi yang jujur yang selalu berpikir positif sebagai genarasi penerus bangsa, “tandasnya.
Sementara informasi yang dihimpun koran ini, tampaknya beberapa daerah sudah banyak melakukan persiapan UN hingga mencapai 90 persen, bahkan ada daerah yang melakukan pengawalan ekstra ketat dengan menempatkan satu sekolah dikawal satu personil polisi.
Informasi lainnya, saat ini soal dan lembaran jawaban UN 2013 sudah dibongkar  muat ke gudang di Kawasan Kalidoni Palembang dengann truk PT Pos Indonesia yang tiba di palembang sejak Minggu (7/4) lalu.
Rencananya, naska soal tersebut akan dididtribusikan besok (11/4) dari gudang, ke Kabupatenn/kota, untuk selanjutnya diteruskann ke subrayon dan pada sabtu (13/4) seluruh naskah soal dan lembar jawaban akan sudahsiap di lokasi.  Kendati demikian , sayangnya persiapan UN di OKI tempaknya masih terkesan belum matang.
“Kami belum menerima informasi, kapan naskah soal didistribusikan, dan kami masih menunggu rapat koordinasi dulu.  Persiapan pengawalann petugas kepolisian juga belum kami koordinasikan, namun sebelumnya kami sudah pernah melakukan sosialisasi ke pihak sekolah masing-masing, “jelas kepala Disdik OKI, H Qomarus Zaman SPd MSi melalui Kasi Kurikulum SMA/SMK, M Iqbal SPd MPd saat dikonfirmasi koran ini.
Terpisah, Kapolres OKI, AKBP Agus Fatchulloh SIK melalui Kabag Ops Polres OKI, AKP Yuliantom ketika dikonfirmasi menegaskan pihaknya belum menyiapkan anggotanya dalam pengawasan UN tersebut, “Sprin (Surat Perintah, red) terkait UN belum ada, jadi kami belum bisa memperkirakan berapa banyak jumlah personil yang akan dikerahkan ataubelum mengetahui bentuk pangamatan yang bagaimana akan dilaksanakan, “tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar