KAYUAGUNG –
Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Ata (SMA) dan Sekolah
Menengah kejuruan (SMK) di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) tampaknya masih
sering dianggap sebagai momok yang menakutkan bagi para siswa maupun guru,
karena mereka biasanya sangat khawatir jika nilai UN anjlok, sehingga untuk
mengatsi nilai rendah, tidak jarang para siswa dan guru melakukan kecurangan
dengan cara membocorkan soal atau mencontek lembar jawaban.
Guna
mengantisipasi kebocoran soal dan terjadi kecurangan tersebut, Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten OKI, meminta kepada semua penyelnggara UN untuk
memperketat pengawalan.
“Kami
mengimbau kepada seluruh komponen penyelenggara UN di Kabupaten OKI dapat
mensukseskan UN tahun 2013 ini. Dan agar
tidak terjadi kecurangan meupun hal-hal yang tidak diinginkan, maka pengawalan
UN harus diperketat guna mengantisipasi kebocoran soal yang berdampak akan
mencoreng nama baik dunia pendidikan di Kabuipaten OKI, “ungkap Anggota Komisi
IV DPRD Kabupaten OKI asal Partai Amanat Nasional (PAN), Drs sang Dewi Rusmin
Nuryadin, kepada koran ini, kemarin (9/4).
Dikatakannya,
para siswa dan guru tidak perlu kaku, biarkan proses UN berjalan secara
normatif. :Untuk apa nilai UN bagus,
tapi hasil dari mencontek atau bermain curang dengan membocorkan soal. Kita membutuhkan geenerasi muda yang
berkualitas dan jujur seta penuh tanggung jawab bukan generasi bermental
curang. Biarkan nilai apa adanya namun
tetap bermatabat, “imbuh Sang Dewi yang merupakan tokoh dari Partai Timur
Kabupaten OKI ini.
Dia
juga menambahkan, seluruh komponen dunia pendidikan terutama Dinas Pendidikan
(Disdik) Kabupaten OKI dapat bersikap dewasa.
“saya berharap hasil kelulusan UN pelajar OKI, benar-benar dari hasil
kerja keras dan cucuran keringat dari hasil memeras otak, sehingga kelak
generasi muda ke depan dapat menjadi generasi yang jujur yang selalu berpikir
positif sebagai genarasi penerus bangsa, “tandasnya.
Sementara
informasi yang dihimpun koran ini, tampaknya beberapa daerah sudah banyak
melakukan persiapan UN hingga mencapai 90 persen, bahkan ada daerah yang
melakukan pengawalan ekstra ketat dengan menempatkan satu sekolah dikawal satu
personil polisi.
Informasi
lainnya, saat ini soal dan lembaran jawaban UN 2013 sudah dibongkar muat ke gudang di Kawasan Kalidoni Palembang
dengann truk PT Pos Indonesia yang tiba di palembang sejak Minggu (7/4) lalu.
Rencananya, naska soal
tersebut akan dididtribusikan besok (11/4) dari gudang, ke Kabupatenn/kota,
untuk selanjutnya diteruskann ke subrayon dan pada sabtu (13/4) seluruh naskah
soal dan lembar jawaban akan sudahsiap di lokasi. Kendati demikian , sayangnya persiapan UN di
OKI tempaknya masih terkesan belum matang.
“Kami
belum menerima informasi, kapan naskah soal didistribusikan, dan kami masih
menunggu rapat koordinasi dulu.
Persiapan pengawalann petugas kepolisian juga belum kami koordinasikan,
namun sebelumnya kami sudah pernah melakukan sosialisasi ke pihak sekolah
masing-masing, “jelas kepala Disdik OKI, H Qomarus Zaman SPd MSi melalui Kasi
Kurikulum SMA/SMK, M Iqbal SPd MPd saat dikonfirmasi koran ini.
Terpisah, Kapolres OKI, AKBP Agus Fatchulloh SIK
melalui Kabag Ops Polres OKI, AKP Yuliantom ketika dikonfirmasi menegaskan
pihaknya belum menyiapkan anggotanya dalam pengawasan UN tersebut, “Sprin
(Surat Perintah, red) terkait UN belum ada, jadi kami belum bisa memperkirakan
berapa banyak jumlah personil yang akan dikerahkan ataubelum mengetahui bentuk
pangamatan yang bagaimana akan dilaksanakan, “tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar