IRDESS, INDRALAYA, OI – Warga
Desa Tanjung Miring, Kecamatan Rambang Kuang, Kabupaten Ogan Ilir (OI) mendesak
pihak PT Bumi Sawit Permai (BSP) untuk segera membangun jembatan sepanjang 50
meter di Desa Sungai Rambang, yang dijanjikan pihak perusahaan sebelumnya.
Salah seorang warga setempat, Sangkut mengaku, pada 2011 lalu perusahaan
tersebut berjanji akan membangun jembatan. Sayangnya hingga 2014 belum juga
terealisasi.
“Kami sudah lama menunggu janji-janji pihak PT ini. Tapi, tidak juga
direalisasikan. Ini mendesak, warga mendatangi pihak PT dan akhirnya beberapa
perwakilan warga ditemui oleh pihak perusahaan yaitu manager pabrik dan manager
perkebunan untuk membahas apa yang menjadi tuntutan masyarakat dan mencari
solusinya,” tuturnya.
Lantaran sudah hampir dua jam musyawarah dan pihak perusahaan belum bisa
mengambil keputusan, warga menutup waterinatake selama tiga hari dengan tujuan
agar pihak perusahaan cepat merealisasikan pembangunan jembatan tersebut.
“Kalau tidak ada kepastian, warga akan bersama-sama menutup jalan tersebut
sampai jembatan dibangun,” tegasnya seraya mengaku, pihaknya sudah bosan dengan
janji pihak perusahaan karena sudah hampir tiga tahun janji tersebut belum
terealisasi.
“Masa bangun jembatan sampai tiga tahun belum ada tendernya. Kalau tidak
ada kesepakatan juga, kami tidak menjamin apa yang akan terjadi,” imbuhnya.
Lebih jauh katanya, selama ini tidak ada keuntungan bagi masyarakat Tanjung
Miring dengan berdiri perusahaan BSP ini. “Kami hanya minta jembatan tersebut
dibangunnya, kalau masih tidak ada keputusan kami akan tutup pabriknya,”
terangnya.
Sementara itu Manager Pabrik, Hermawan dan didampingi Manager Kebun,
Suryono mengatakan, sesusai arahan manajemen dari Jakarta, beberapa kontraktor
sebentar lagi akan membangun jembatan yang diinginkan warga.
“Kami mohon warga bersabar. Secepatnya akan dibangun sekarang ini masih
proses tender tinggal persetujuan dari Pusat,” ujarnya.
Ditambahkannya, karena belum dibangunnya jembatan tersebut karean ada
kendala teknik dan sekarang ini sudah prosesnya sudah mencapai 90 persen.
Sementara Kapolsek Rambang Kuang, Iptu Roby Sugara mengatakan, dirinya
meminta kepada warga untuk tetap tenang sambil menunggu manajemen perusahaan
agar segera mengambil keputusan. “Saya mohon kepada warga agar tetap tenang
karena kalian disini mau kepastian bukan mau cari ribut dan kepada pihak
perusahaan agar segera mengambil keputusan,” ujarnya.
Dibenarkannya, bahwa suasana semakin panas dan belum menemukan titik
terangnya pihak PT belum bisa mengambil keputusan dan warga terpaksa menutup waterinatake selama tiga hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar