Kamis, 06 Maret 2014

DESAK PERUSAHAAN BANGUN JEMBATAN


IRDESS, INDRALAYA, OI – Warga Desa Tanjung Miring, Kecamatan Rambang Kuang, Kabupaten Ogan Ilir (OI) mendesak pihak PT Bumi Sawit Permai (BSP) untuk segera membangun jembatan sepanjang 50 meter di Desa Sungai Rambang, yang dijanjikan pihak perusahaan sebelumnya.
Salah seorang warga setempat, Sangkut mengaku, pada 2011 lalu perusahaan tersebut berjanji akan membangun jembatan. Sayangnya hingga 2014 belum juga terealisasi.
“Kami sudah lama menunggu janji-janji pihak PT ini. Tapi, tidak juga direalisasikan. Ini mendesak, warga mendatangi pihak PT dan akhirnya beberapa perwakilan warga ditemui oleh pihak perusahaan yaitu manager pabrik dan manager perkebunan untuk membahas apa yang menjadi tuntutan masyarakat dan mencari solusinya,” tuturnya.
Lantaran sudah hampir dua jam musyawarah dan pihak perusahaan belum bisa mengambil keputusan, warga menutup waterinatake selama tiga hari dengan tujuan agar pihak perusahaan cepat merealisasikan pembangunan jembatan tersebut.
“Kalau tidak ada kepastian, warga akan bersama-sama menutup jalan tersebut sampai jembatan dibangun,” tegasnya seraya mengaku, pihaknya sudah bosan dengan janji pihak perusahaan karena sudah hampir tiga tahun janji tersebut belum terealisasi.
“Masa bangun jembatan sampai tiga tahun belum ada tendernya. Kalau tidak ada kesepakatan juga, kami tidak menjamin apa yang akan terjadi,” imbuhnya.
Lebih jauh katanya, selama ini tidak ada keuntungan bagi masyarakat Tanjung Miring dengan berdiri perusahaan BSP ini. “Kami hanya minta jembatan tersebut dibangunnya, kalau masih tidak ada keputusan kami akan tutup pabriknya,” terangnya.
Sementara itu Manager Pabrik, Hermawan dan didampingi Manager Kebun, Suryono mengatakan, sesusai arahan manajemen dari Jakarta, beberapa kontraktor sebentar lagi akan membangun jembatan yang diinginkan warga.
“Kami mohon warga bersabar. Secepatnya akan dibangun sekarang ini masih proses tender tinggal persetujuan dari Pusat,” ujarnya.
Ditambahkannya, karena belum dibangunnya jembatan tersebut karean ada kendala teknik dan sekarang ini sudah prosesnya sudah mencapai 90 persen.
Sementara Kapolsek Rambang Kuang, Iptu Roby Sugara mengatakan, dirinya meminta kepada warga untuk tetap tenang sambil menunggu manajemen perusahaan agar segera mengambil keputusan. “Saya mohon kepada warga agar tetap tenang karena kalian disini mau kepastian bukan mau cari ribut dan kepada pihak perusahaan agar segera mengambil keputusan,” ujarnya.
Dibenarkannya, bahwa suasana semakin panas dan belum menemukan titik terangnya pihak PT belum bisa mengambil keputusan dan warga terpaksa menutup waterinatake selama tiga hari.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar