IRDESS, KAYUAGUNG, OKI – Permasalahan
infrastruktur jalan masih menjadi perhatian bagi Pemerintah Kabupaten Ogan
Komering Ilir (OKI). Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga (BM)
Kabupaten OKI, dari 1.557 Km jalan yang menjadi tanggung jawab Kabupaten OKI
untuk perbaikan dan pemeliharaannya, setidaknya 42 persen jalan yang masih
tanah.
Pemkab OKI setiap tahunnya harus menganggarkan lebih dari Rp200 juta untuk
perbaikan jalan dan jembatan di Kabupaten OKI. Tetapi itu masih tidak cukup
untuk menjadikan infrastruktur jalan di OKI mulus.
Hal ini dikarenakan wilayah Bumi Bende Seguguk yang sangat luas dan
didominasi perairan, sehingga membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk
pembangunan jalan darat.
Kepala Dinas PUBM Kabupaten OKI, Syamsul Bahri mengakui jika untuk
membangun infrastruktur jalan dan jembatan di Kabupaten OKI hingga menjadi
layak tidak cukup hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD),
tetapi butuh dana bantuan pemerintah pusat.
”Dari data kami saat ini masih 42 persen jalan Kabupaten OKI yang masih
tanah. Dan itu sangat rawan kerusakan, apalagi memasuki musim hujan. Jalan yang
kering akan berubah menjadi berlumpur. Kondisi jalan kita terbagi menjadi
beberapa kategori, yaitu rusak ringan, sedang dan berat yang tersebar di
berbagai kecamatan,” urai Syamsul.
Dikatakannya, jalan yang masuk didominasi oleh jalan yang masih tanah,
sedangkan jalan dengan kondisi baik baru 58 persen.
”Itu artinya hampir separuh kondisi jalan di OKI belum diaspal. Untuk peningkatan
jalan tanah 1 km di Kabupaten OKI membutuhkan dana sekitar Rp3,5 miliar. Bayangkan
saja di Kabupaten OKI ada 1.557 km jalan darat,” bebernya.
Dengan demikian, menurut Syamsul, tidak bisa pembangunan jalan di OKI
dilakukan secara sekaligus, tetapi harus bertahap. Apalagi dengan keterbatasan
APBD, tentunya pembangunan jalan itu harus dilakukan secara bertahap.
”Yang menjadi kesulitan kita, yakni membangun jalan yang berada di wilayah
perairan. Itu membutuhkan dana yang cukup banyak,” jelasnya.
Sementara itu Bupati OKI, Iskandar SE mengaku, pihaknya akan berupaya keras
dan bertindak cepat dalam mengatasi berbagai persoalan terutama infrastruktur jalan
di wilayah Kabupaten OKI.
Dengan infrastruktur jalan yang cukup memadai, maka akan berdampak pada
geliat pertumbuhan ekonomi masyarakat. Dengan demikian akses transportasi
menjadi sangat penting dalam mensejahterakan masyarakat.
”Anggaran kita sangat terbatas sedangkan wilayah yang sangat luas. Tentu
tidak mudah untuk melakukan pemeliharaan
jalan. Tapi, kita terus berupaya bagaimana kondisi ini akan terus ditingkatkan.
Saya ingin infrastruktur jalan dan jembatan sebagai sendi penopang pembangunan
perekonomian masyarakat semuanya dalam keadaan baik,” aku Iskandar.
Dikatakannya, Pemkab OKI akan berupaya sekuat tenaga untuk mewujudkan apa
yang menjadi harapan dengan menuntaskan pembangunan infrastruktur sehingga
bermuara pada kesejahteraan masyarakat.
”Akses jalan yang menjadi jalan poros utama seperti
Kayuagung-Sepucuk-Pedamaran-Riding-Air Sugihan, ini menjadi perhatian kita.
Karena jalan tersebut merupakan jalan poros penopang perekonomian masyarakat,”
pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar