Rabu, 05 Maret 2014

8 SAKSI BENTROK DIPERIKSA (Hari Ini Bupati Kunjungi Korban)


IRDESS, KAYUAGUNG, OKI – Kasus bentrok antara kelompok warga Desa Gajah Mati dengan kelompok warga Sungai Ceper, Kecamatan Sungai Menang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), yang menyebabkan 3 warga tewas dan 6 lainnya luka-luka, kini memasuki babak baru. Setelah situasi di lapangan kondusif, tim penyidik kepolisian kini telah memeriksa 8 saksi yang juga pelaku peristiwa bentrok maut tersebut.
Kapolres OKI, AKBP Erwin Rachmat melalui Kasat Reskrim, AKP H Surachman menegaskan, kondisi di lapangan saat ini sudah sangat kondusif, pihaknyapun telah memeriksa 8 saksi yang saat itu berada di lokasi bentrok.
“Kasus bentrok ini hanya melibatkan 16 orang termasuk mereka yang meninggal dunia dan korban luka-luka. Dari 16 orang itu, 6 orang warga Gajah Mati dan 10 orang warga Sungai Ceper, yang sama-sama menjadi PAM Swakarsa di PT Selatan Jaya Permai (Sampoerna Agro Grup), jadi tidak melibatkan warga dua desa secara keseluruhan,” ujarnya kepada Irdess Sumsel, Selasa (4/3).
Surachman merinci, dari hasil pemeriksaan 8 saksi tersebut, pihaknya belum satupun menetapkannya sebagai tersangka. “Sudah ada yang ke arah sana, namun belum bisa kami simpulkan. Yang jelas, 8 saksi pelaku peristiwa sudah kita periksa, masih ada 5 saksi lagi yang juga akan kita periksa termasuk mereka yang mengalami luka-luka dan seorang yang belum diketahui keberadaan yakni Nopen selaku pimpinan PAM kelompok Gajah Mati,” bebernya.
Jika nantinya split, kata dia, bukan tidak mungkin ke-13 warga yang terlibat betrok akan dijadikan tersangka. “Jika split, maka semuanya kita tetapkan tersangka. Namun kita tidak bisa terlalu cepat menyimpulkan, karena Nopen yang merupakan pimpinan PAM Swakarsa Gajah Mati, belum kita ketahui keberadannya,” tukasnya.
Dia menjelaskan, awal pemicu bentrok ini adalah permasalahan pengamanan pengawalan angkutan sawit antara kelompok Nopel dari Sungai Ceper dan Nopen dari kelompok Gajah Mati. “Jadi selama ini pengamanan pengawalan angkutan sawit dikendalikan oleh Nopel dari Sungai Ceper sementara dari kelompok Gajah Mati, Nopen ingin meminta bagian dan masalah ini sempat dibahas di kantor Sampoerna Agro Palembang. Memang belum deal sehingga pada hari kejadian kedua kelompok ini bertikai, 6 orang dari Gajah Mati semuanya membawa sajam dan 10 orang dari Sungai Ceper semuanya membawa Senpi rakitan,” tandasnya.
Terpisah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKI, hari ini, Rabu (5/3), rencananya akan mempertemukan kelompok warga yang bertikai yakni berkunjung ke Gajah Mati dan Sungai Ceper, Kecamatan Sungai Menang. Selain melakukan islah perdamaian antara kedua belah pihak, Pemkab juga akan menyantuni para korban bentrok, terutama bagi mereka yang ditinggalkan anggota keluarganya lantaran meninggal dunia akibat bentrokan tersebut.
Bupati OKI, Iskandar SE mengharapkan, khusus bentrok antar dua kelompok PAM Swakarsa PT Selatan Jaya Permai itu agar kedepan tidak terjadi lagi, begitu juga dengan kelompok-kelompok PAM Swakarsa yang ada di wilayah Bumi Bende Seguguk. “Saya berharap ini yang pertama dan terakhir, saya tidak ingin ada lagi yang menjadi korban kesalahpahaman tersebut,” ujar Bupati kemarin.
Dalam kasus tersebut, pihaknya berharap agar pihak kepolisian dapat bertindak seadil-adilnya. “Bagi yang bersalah harus diproses hukum, bagi yang tidak bersalah ya tidak harus dihukum, intinya kami minta Polres OKI dapat bertindak adil. Dan bagi mereka yang menjadi korban karena kehilangan anggota keluarganya, kami berharap bisa bersabar dan berlapang dada, semua pasti ada hikmahnya,” tukasnya.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar