IRDESS, INDRALAYA, OI – Oknum
anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Ogan Ilir (OI), yang kembali maju
mempertahankan kursinya, membantah keras jika kedatangan mereka ke Dinas
Pekerjaan Umum Bina Marga (PUBM) OI mencari “modal” kampanye. Menurut mereka,
kedatangannya ke dinas itu hanya upaya berkoordinasi terkait ambruknya jembatan
Ulak Aur Standing, Kecamatan Pemulutan Selatan, akibat dilintasi ekskavator
belum lama ini.
Ketua Komisi III DPRD Kabupaten OI, M Ridho menuturkan, kedatangan pihaknya
ke Dinas PUBM OI, Senin (3/3) kemarin, hanya koordinasi terkait belum ada upaya
perbaikan yang dilakukan pihak Dinas PUBM terhadap jembatan Aur Standing yang
ambruk tersebut.
“Tujuan kami ke dinas PUBM ini bukan meminta uang, hanya koordinasi saja,
karena beberapa hari yang lalu kami mendapat keluhan dari masyarakat terkait
jembatan Aur Standing yang tak kunjung diperbaiki,” ujarnya pada Irdess Sumsel, Selasa (4/3).
Menurut dia, pihaknya mendapatkan keluhan juga, bahwa jembatan yang tak
kunjung diperbaiki tersebut, beberapa hari yang lalu ada seorang pelajar yang
jatuh, karena jembatan tersebut baru dibuat jembatan darurat oleh masyarakat.
“Ini yang membuat kami ke Dinas PUBM, dimana sebelumnya sudah kami sampaikan ke
pihak PUBM terkait perbaikan jembatan ini, janjinya Februari kemarin, namun
ternyata tak kunjung ada tindak lanjut, jadi kami datangi lagi ke PUBM,”
terangnya seraya mengaku pihaknya tidak ada niat meminta uang sepeserpun.
Lebih jauh kata Ridoh, pihaknya mengakui, memang saat datang ke dinas
kemarin ini dinilai tidak tepat. “Jadi, mungkin wajar saja, masyarakat ada yang
berfikir tidak-tidak. Yang pasti, niat kami hanya menyampaikan aspirasi
masyarakat. Karena memang, masyarakat merasa aktifitas mereka terganggu dengan
jembatan yang tak kunjung diperbaiki itu,” imbuhnya.
Dia menambahkan, saat menemui Muhsin, Kepala Dinas PUBM, apa yang mereka
sampaikan ditanggapi, dimana kata dia, Kepala Dinas mengaku sudah meminta pihak
ketiga untuk memperbaikinya. “InsyaAllah tahun ini katanya diperbaiki,”
tukasnya.
Sementara itu, Iqbal, anggota DPRD OI lain yang merasa tidak terima
diberitakan telah meminta dana kampanye ke dinas, dia berani bersumpah, jika
meminta uang ke pihak dinas. “Demi Allah, kami tidak meminta uang, orang tua
sayapun tidak pernah mengajari kami untuk meminta-minta. Terus terang, saya ada
uang, saya rasa cukup untuk keperluan saya, gaji saya juga ada,” timpalnya.
Terkait masalah ini, Kepala Dinas PUBM OI, Muhsin Abdullah hingga berita
ini diturunkan belum bisa dikonfirmasi. Seperti diberitakan sebelumnya,
beberapa anggota dewan mendatangi Dinas PUBM, PUCK, dan Dinas Pendidikan OI.
Para wakil rakyat ini, diduga kuat mencari modal tambahan untuk kembali merebut
kursi DPRD Kabupaten Ogan Ilir.
Hal ini seperti diungkapkan Roni, warga Indralaya. Menurut dia, menurut
aturan yang berlaku, pihak dewan tidak diperbolehkan mendatangi dinas-dinas.
“Semestinya jika mereka ada perlu dengan kepala dinas, kepala badan, kantor dan
bagian serta kepada staf-stafnya, seharusnya pihak dewan memanggil atau meminta
mereka datang kedewan, bukan malah dewan mendatangi kepala dinas,” tuturnya.
Dengan keadaan ini, pihaknya menilai, pasti ada udang di balik batu yang
dilakukan para wakil rakyat ini. “Ya, mungkin saja mereka mencari tambahan
modal untuk berkampanye, mengingat jadwal kampanye sudah dekat,” imbuhnya.
Senada diungkapkan Sandi, warga yang sedang nongkrong di dekat dinas PUBM
dan PUCK. Dia menuturkan, sangat tidak beralasan, jika para wakil rakyat OI
yang saat ini masih duduk, mendatangi dinas-dinas. “Apa kepentingan mereka,
jika mereka memang penting dnegan dinas, seharusnya anggota dewan itu harus
memanggil pihak dinas, jangan malah mendatangi, ini salah. Jadi, wajar, jika
banyak orang berfikir, dewan datang ke dinas, mau cari uang,” timpalnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar