IRDESS, INDRALAYA, OI – Pasca
Pemerintah menaikkan harga jual tabung gas elpiji ukuran 12 Kg yang mencapai
kenaikkan 60 persen, membuat sejumlah konsumen mulai beralih ke tabung gas 3
Kg. Apalagi kenaikan harga tabung gas 12 Kg sudah terjadi dua kali.
”Untuk ukuran tabung gas 12 Kg, saat ini di toko dijual seharga Rp145ribu.
Kalau sebelumnya hanya Rp85 ribu naik lagi menjadi Rp95 ribu, kemudian naik
lagi sekarang menjadi Rp145 ribu,” papar Teha (54), pengecer tabung gas elpiji
tak jauh dari pasar Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir (OI).
Dengan kenaikan harga jual tabung gas 12 Kg itu, terangnya, dirinya merasa
rugi. Karena sejak 1 Januari hingga saat ini, tercatat hanya satu pelanggan
yang membeli tabung gas berukuran 12 Kg di tokonya.
”Untuk tabung gas ukuran 3 kg tetap dijual dengan harga seperti biasa Rp17
ribu atau tidak mengalami kenaikan. Inilah, kenapa warga yang sering
menggunakan tabung gas 12 Kg beralih ke tabung gas 3 Kg,” bebernya.
Ditambahkannya, seharusnya pihak terkait terlebih dahulu memberikan
himbauan-himbauan jika harga tabung gas 12 Kg ini bakal terjadi kenaikan.
”Tidak ada himbauan, kenaikan harga pun tergolong mendadak,” ungkapnya.
Sementara, salah satu agen tabung gas 3 Kg, Mamat mengaku, saat ini
kekurangan stok untuk tabung jenis ini. Dimana, dalam sehari pihaknya bisa
menjual sampai 200 tabung.
”Sangat berpengaruh sekali dengan kenaikan tabung gas 12 Kg. Penjualan
tabung 3 Kg kami naik. Sampai-sampai kami kehabisan stok. Biasanya kami sekali
narik 100 tabung 3 Kg tidak habis. Sekarang hampir tiga rit kami menjual tabung
3 Kg,” tuturnya.
Terpisah, di Kota Baturaja, Kabupaten OKU, saat ini harga jual tabung gas
12 Kg melonjak hingga mencapai harga Rp150 ribu per tabung. Padahal sebelumnya
harga jual gas elpiji ukuran tersebut berkisar Rp90 ribu – Rp100 ribu
pertabung.
Salah seorang pengecer elpiji 12 Kg di Kelurahan Kemaraja, Syamsul (45)
mengatakan, dirinya memang telah menjual elpiji ukuran 12 Kg seharga Rp150 ribu
terhitung sejak 1 Januari 2014.
”Karena kami mengambilnya sudah mahal di agen,” ucap Syamsul singkat, namun
enggan terlihat enggan menyebutkan berapa harga yang mereka beli dari agen
tersebut.
Senada dengan itu, pengecer elpiji 12 Kg lainnya di Kelurahan Talang Jawa,
Marbun (35) mengaku, juga mulai menjual seharga Rp150 ribu untuk ukuran elpiji
12 Kg. Kendati pihaknya belum menerima surat edaran resmi dari Pertamina
mengenai Harga Eceran Tertinggi (HET) elpiji.
”Sebab kami tangga sekaligus pemilik rumah makan padang, Maimunah (45),
warga Kelurahan Pasar Baru justru mengaku kesal dan kecewa dengan kenaikan
sepihak yang dilakukan oleh para pengecer.
”Kami sudah beberapa kali beli harganya yang ukuran 12 Kg sudah naik jadi
Rp150 ribu, padahal beberapa hari sebelum tahun baru masih seharga Rp90 ribu,”
ucapnya.
Menurutnya, kenaikan harga elpiji 12 Kg ini, tentu saja membuat dirinya
menjadi pusing dan harus memutar otak, guna merinci biaya masak yang harus
dikeluarkan setiap hari. ”Sebab untuk ukuran 12 Kg itu, hanya bisa bertahan
untuk lima hari saja, sebab banyak yang harus dimasak,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar