IRDESS, INDRALAYA, OI – Sering padamnya aliran listrik di Indralaya,
Indralaya Selatan, Tanjung Batu, Payaraman, dan daerah pelosok lainnya membuat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ogan Ilir (OI) berang. Mereka menilai
pihak Perusahaan Listrik Negara cabang Indralaya bekerja setengah mati dan
tidak profesional.
Hal ini dilontarkan langsung Wakil Ketua DPRD OI, H Arhandi Thabroni. Menurutnya,
akibat ulah PLN yang sering mematikan listrik, dan menghidup matikan listrik
dibeberapa kecamatan tersebut membuat masyarakat menjerit.
”Terutama usaha home industri di Kecamatan Tanjung Batu, yang banyak
mengandalkan listrik untuk usahanya, seperti pengrajin emas, perak, pertukangan
kayu,” ujarnya kepada Irdess Sumsel,
kemarin (28/10).
Akibat padamnya listrik selama dua hari di daerah tersebut mengakibatkan
usaha masyarakat menjadi lumpuh total. ”Bukan kali ini saja terjadi, sudah
berulang-ulang kali. Parahnya lagi, setengah jam mati, setengah jam hidup,
sering juga semenit hidup, semenit mati,” terangnya.
Kejadian ini juga, kata Arhandi, berdampak pada peralatan elektronik milik
warga banyak yang rusak. Seperti lampu banyak yang putus, lemari es mati dan
lain sebagainya.
”Yang membuat kesal lagi, ibu rumah tangga sedang masak nasi memakai
magicjer, tiba-tiba lampu mati, jadi nasi tidak bisa masak. Kalau begini,
bagaimana tidak kesal,” tegasnya.
Untuk itu, terangnya, pihaknya meminta kepada pihak PLN khususnya PLN
Ranting Indralaya, agar bekerja serius, tidak setengah hati. ”Ya, kalau bisa
bekerja itu, jangan ada kejadian baru bekerja, lakukanlah evaluasi dan
pemantauan terus. Kita bekerjakan dibayar dari uang rakyat, jadi bekerjalah
setulus hati untuk rakyat,” imbuhnya.
Bahkan, lanjutnya, pihaknya sudah pernah meminta pihak PLN agar melakukan
penebangan terhadap pohon besar yang mengganggu kabel listrik di daerah Tanjung
Batu dan Payaraman, namun permintaan itu diabaikan pihak PLN.
”Buktinya, ada kejadian seperti ini, rakyat sudah marah baru segera
melakukan penebangan pohon di daerah tersebut,” terangnya berapi-api.
Hal senada juga dilontarkan Mamat, warga Tanjung Sejaro, Kecamatan
Indralaya, di desanya tersebut hampir setiap hari lampu hidup mati-hidup mati. ”Kita
tidak tahu apa penyebabnya, tapi kabarnya trapo di daerah kami ini sudah
kelebihan kapasitas. Ya, kalau tidak layak, kenapa trapo itu tidak diganti,”
singkatnya.
Terpisah, Bagian Operasional PLN Ranting Indralaya, Junaidi mengakui,
beberapa hari ini terjadi pemadaman listrik, dan hal tersebut bukan disengaja,
melainkan sumber kerusakan yang menyebabkan listrik tidak normal di daerah
tersebut tidak ditemukan.
”Penyakitnya tidak kelihatan secara kasat mata, jadi susah mendeteksinya
dan kita sudah menurunkan tim untuk melakukan pembenahan, agar listrik bisa
kembali normal,” singkatnya seraya mengaku sedang menghadiri kerabat yang
sedekahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar