Jumat, 23 Agustus 2013

RATUSAN KEPSEK DI OKI MELAKUKAN TES URINE DADAKAN


IRDESS, KAYUAGUNG, OKI – Badan Narkotika Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) secara mendadak melakukan tes urine terhadap Kepala Sekolah (Kepsek) dan Pengawas tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang bertugas di wilayah Kabupaten OKI. Tes yang diselenggarakan di SMA Negeri 1 Kayuagung, Kamis (22/8) pagi itu dilakukan tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu.
Di lapangan, awalnya seluruh Kepsek dikumpulkan oleh Diknas dalam rangka Rapat Koordinasi seluruh Kepala Sekolah dan Pengawas. Setelah rapat selesai, secara mendadak BNN OKI langsung datang untuk melakukan tes urine kepada ratusan Kepsek dan Pengawas.
Meski mendadak, seluruh Kepsek dan Pengawas Kooperatif mengikuti tes urine tersebut. Mereka yang terdiri dari pria dan wanita rela antre panjang menunggu giliran untuk di tes urinenya. Hal itu lantaran mereka yakin kalau memang selama ini tidak pernah mengkonsumsi narkotika dalam jenis apapun.
Bustari selaku Kabid Pemberdayaan Masyarakat BNN Provinsi Sumsel, didampingi Kepala BNK OKI, Sudiyanto menerangkan, tes urine bagi Kepsek dan Pengawas di OKI. Ini kali pertama dilakukan di kabupaten/kota di Sumsel. "Kalau untuk guru sejumlah daerah termasuk Kota Palembang sudah melakukannya, kalau Kepala Sekolah dan Pengawas baru kita lakukan di OKI," ujar Bustari disela-sela kegiatan.
Hal ini, kata dia, dilakukan guna mengantisipasi adanya Kepala Sekolah dan Pengawas di OKI yang ketergantungan narkoba. "Kalau nanti ternyata positif, maka kita berupaya agar yang bersangkutan dapat menghentikannya. Namun jika tidak bisa kita tanggulangi maka akan kita rujuk untuk direhabilitasi, sebelum yang bersangkutan ditangkap aparat kepolisian maupun BNN," tegasnya seraya mengatakan, dalam beberapa hari kedepan hasil tes urine ini bisa diketahui.
Ditambahkan Kepala BNK OKI, Sudiyanto, bahwa kegiatan tes urin terhadap kepsek dan pengawas sekolah ini adalah kali kedua yang dilakukan BNK OKI, sebelumnya BNK juga melakukan tes terhadap pegawai negeri sipil (PNS) di jajaran Pemkab setempat. "Target kita sebanyak 200 orang baik Kepsek maupun Pengawas. Jika tidak tercapai, maka pegawai Dinas Pendidikan OKI juga kita libatkan," tukasnya.
Menurutnya, apapun hasil tes urine nantinya, hal tersebut akan disampaikan kepada Bupati OKI, H Ishak Mekki. "Urine di bawa ke BNN Provinsi, kita belum tahu hasilnya, kalau hasilnya semua negatif memang itu yang kita harapkan, tapi kalau ada yang positif biar Pak Bupati nanti yang mengambil tindakan," bebernya.
Kedepan, pihaknya berharap tes urine juga dapat dilakukan terhadap semua kepala desa (Kades) di wilayah OKI. "Begitu juga dengan calon pegawai negeri sipil (CPNS) maupun tenaga honorer K1 dan K2 yang akan diangkat menjadi PNS, nantinya harus dilakukan tes urine," tandas mantan Kabag Humas dan Protokol Setda OKI ini.
Sementara itu  Kabid Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Dinas Pendidikan Kabupaten OKI, Dedi, mengaku senang dengan adanya tes urine ini, sebab dengan dilakukan tes maka dapat mengetahui apakah dalam tubuh para Kepala Sekolah terdapat zat-zat adiktif berbahaya yang dapat merusak syaraf-syaraf otak atau tidak.
"Kita menyambut baik dengan adanya tes urine bagi seluruh Kepala Sekolah ini, jika memang kedapatan ada Kepala Sekolah yang positif memakai narkoba, maka akan dilaporkan ke Bupati untuk diberi tindakan tegas, bisa saja jabatannya di copot," jelasnya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar