KAYUAGUNG –
Sebelum memasuki jadwal Kampanye Panitia pengawas Pemilu (panwaslu) bersama
panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) akan terus melakukan penertiban atribut
dn alat peraga kampanye pasangan Calon Bupati (cabup) dan calon Wakil Buapti
(cawabup) Ogan Komering Ilir (OKI)serta atribut kampanye pemilihn Gubernur dan
wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel).
“Selama
masa dan jadwal kampanye belum dimulai, kita akan terus melakukan penertibn
atribut-tribut kmpanye, seperti baleho, spanduk, reklame, umbul-umbul, pamplet,
stiker dan alat peraga lainnya yang mengandung unsur ajakan atau sosialisasi,
“Ungkap Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu), Kabupaten Ogan Komering Ilir
(OKI), Deri Siswadi SIP, melalui Divisi Humas dan Penanganan, Anshorullah Ag,
MSi mengatakan nya, kepada koran ini, Jum’at (26/4).
Dikatakannya,
sebelumnya pihaknya telah mengkoordinasikan kepada seluruhpanwascam di 18
kecamatan yang ada di OKI, bahwa sejak penetapan pasangan cabup dan cawabup OKI
periode 2014 – 2019, maka seluruh atribut atau alat peraga kampanye setiap
pasangan agar segera dilepas, selama masa kampanye belum dimulai.
“Dimana
panwascam pun telah mensosialisasikan kepada tim sukses (timses) pasangan cabup
dan cawabup, agar selama masa kampanye belum dimulai dapat melepaskan semua
atribut kampanye yang telah terpajang, “terangnya.
Menurutnya,pihaknya
juga turut terjun langsung ke lapangan dengan melibatkan Satuan Pamong Praja
(SatPolPP) Kabupaten OKI, seperti yang dilakukan pada 24 -25 Maret lalu, untuk
menurunkan paksa atribut kampanye seperti baleho, umbul, stiker dan jenis
lainnya, tanpa tebang pilih. “Semua
atribut kampanye dari masing-masing pasangan kita epas, tidak dipilih-pilih,
“ujarnya.
Ketika
disinggung adakah kendala yang ditemukan di lapangan saat melakukan penertiban
atribut kampanye tersebut, dirinya menjelaskan, pada saat penertiban
atribut kampanye, pihaknya pun tak
jarang mencantumkan kendala di lapangan, khususnya di daerah, pasalnya adanya
keterhambatan komunikasi dengan timses di daerah.
“Tim
juga pernah mendapat penolakan dari pendukung pasangan calon dimana sering kali
terliba tadu mulut karena warga bersikeras untuk tidak akan menurunkan atribut
yang telah terpasangan, “cetusnya
Kemudian kendala di lapangan terkadang ada juga
penolakan dari warga, sebab warga tidak berani menurunkan atau melepaskan
atribut tersebut, lantaran warga masih ada yang belum mengetahui aturan
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar