Senin, 29 April 2013

Panwaslu Terus Lakukan Penertiban Atribut Kampanye



KAYUAGUNG – Sebelum memasuki jadwal Kampanye Panitia pengawas Pemilu (panwaslu) bersama panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) akan terus melakukan penertiban atribut dn alat peraga kampanye pasangan Calon Bupati (cabup) dan calon Wakil Buapti (cawabup) Ogan Komering Ilir (OKI)serta atribut kampanye pemilihn Gubernur dan wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel).
“Selama masa dan jadwal kampanye belum dimulai, kita akan terus melakukan penertibn atribut-tribut kmpanye, seperti baleho, spanduk, reklame, umbul-umbul, pamplet, stiker dan alat peraga lainnya yang mengandung unsur ajakan atau sosialisasi, “Ungkap Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu), Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Deri Siswadi SIP, melalui Divisi Humas dan Penanganan, Anshorullah Ag, MSi mengatakan nya, kepada koran ini, Jum’at (26/4).
Dikatakannya, sebelumnya pihaknya telah mengkoordinasikan kepada seluruhpanwascam di 18 kecamatan yang ada di OKI, bahwa sejak penetapan pasangan cabup dan cawabup OKI periode 2014 – 2019, maka seluruh atribut atau alat peraga kampanye setiap pasangan agar segera dilepas, selama masa kampanye belum dimulai.
“Dimana panwascam pun telah mensosialisasikan kepada tim sukses (timses) pasangan cabup dan cawabup, agar selama masa kampanye belum dimulai dapat melepaskan semua atribut kampanye yang telah terpajang, “terangnya.
Menurutnya,pihaknya juga turut terjun langsung ke lapangan dengan melibatkan Satuan Pamong Praja (SatPolPP) Kabupaten OKI, seperti yang dilakukan pada 24 -25 Maret lalu, untuk menurunkan paksa atribut kampanye seperti baleho, umbul, stiker dan jenis lainnya, tanpa tebang pilih.  “Semua atribut kampanye dari  masing-masing  pasangan kita epas, tidak dipilih-pilih, “ujarnya.
Ketika disinggung adakah kendala yang ditemukan di lapangan saat melakukan penertiban atribut kampanye tersebut, dirinya menjelaskan, pada saat penertiban atribut  kampanye, pihaknya pun tak jarang mencantumkan kendala di lapangan, khususnya di daerah, pasalnya adanya keterhambatan komunikasi dengan timses di daerah.
“Tim juga pernah mendapat penolakan dari pendukung pasangan calon dimana sering kali terliba tadu mulut karena warga bersikeras untuk tidak akan menurunkan atribut yang telah terpasangan, “cetusnya
Kemudian kendala di lapangan terkadang ada juga penolakan dari warga, sebab warga tidak berani menurunkan atau melepaskan atribut tersebut, lantaran warga masih ada yang belum mengetahui aturan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar