IRDESS, KAYUAGUNG, OKI – Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) OKI tahun ini mendapat kucuran dana Rp24,1 miliar untuk
membangun infrastruktur desa, melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
(PNPM) Mandiri Pedesaan, yang diperuntukan kepada beberapa desa yang tersebar
di 15 kecamatan dari 18 kecamatan yang ada di OKI.
Menurut Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Kabupaten OKI, HM
Ali Amir, pemerintah pusat melalui program PNPM telah memberikan perhatian
penuh kepada Pemkab OKI dalam membangun infrastruktur desa.
”Tahun 2014 ini Kabupaten OKI mendapat alokasi dana sebesar Rp24,1 miliar
melalui program PNPM,” kata Ali Amir, kemarin (18/3).
Dengan alokasi dana sebesar itu, menurut Ali Amir, Kabupaten OKI termasuk
penerima alokasi terbesar dibandingkan kabupaten lainnya yang ada di Sumsel/
”Dengan rincian alokasi dari pemerintah pusat sebesar Rp22 miliar, ditambah
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) OKI sebesar Rp2,1 miliar,” ungkapnya.
Dikatakannya, alokasi dana tersebut diperuntukkan kepada beberapa desa yang
tersebar di 15 kecamatan dalam Kabupaten OKI. ”Di OKI ini ada 18 kecamatan,
tetapi yang mendapat alokasi PNPM hanya 15 kecamatan saja. Dana tersebut
diperuntukkan untuk pembangunan infrastruktur desa. Kemudian dana bergulir
simpan pinjam khusus perempuan,” jelasnya.
Dari beberapa desa yang mendapat alokasi dana PNPM itu, jumlah dana bantuan
yang diterima tidak merata. Walaupun, saat ini dana bergulir melalui SPP dari
modal dana Rp15 miliar saat ini sudah sampai Rp39 miliar dan masih ada
tunggakan sebesar Rp9 miliar.
”Desa yang menerima bantuan bervariasi, ada desa yang menerima Rp800 juta
sampai Rp3,5 miliar. Kita berharap dana tersebut dapat dipergunakan oleh desa
dengan baik, terutama untuk membangun infrastruktur desa dan membantu
perekonomian ibu-ibu di desa melalui SPP,” terangnya.
Sementara Bupati OKI, Iskandar SE setelah menyerahkan dana bantuan program
PNPM tersebut memberikan apresiasi kepada desa yang sudah mengelola PNPM
terutama SPP karena saat ini sudah memperoleh keuntungan Rp19 miliar.
”Tapi dari untung Rp19 miliar, masih ada yang nunggak Rp9 miliar, sehingga
hanya mendapat untung Rp10 miliar. Itu karena masih ada yang kurang paham dalam
pengelolaannya,” tukasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar