Kamis, 27 Maret 2014

2015, PENGGUNA NARKOTIKA CAPAI 28%


IRDESS, KAYUAGUNG, OKI – Berdasarkan penelitian yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) RI bekerjasama dengan sejumlah pusat ilmu kesehatan, menghasilkan data penyalahgunaan Narkotika di Indonesia tahun 2011 mencapai angka 2,2 persen dari jumlah penduduk di negeri ini.
Angka tersebut memang terbilang tinggi. Namun dari tahun ke tahun berikutnya bukan terjadi penekanan. Prediksi penelitian yang dilakukan institusi milik pemerintah itu, pada tahun 2015 mendatang justru penyalahgunaan narkotika menyentuh angka 2,8 persen.
Demikian dikatakan Plt Sekda OKI, H Husin SPd MM mewakili Bupati OKI Iskandar SE saat menghadiri pembekalan Satuan Petugas (Satgas) Anti Narkoba Kabupaten OKI, di Gedung Kesenian Kayuagung. Pembekalan diberikan kepada 567 peserta sebagai Satgas Anti Narkoba di OKI, kemarin (26/3).
Dikatakannya, pada dasarnya narkotika merupakan obat dalam memberikan pelayanan kesehatan dan sebagai bahan untuk penelitian di bidang kesehatan. Namun seiring kemajuan zaman, narkotika justru disalahgunakan.
”Narkotika ini sebenarnya baik dan bermanfaat. Tapi jika sudah disalahgunakan akan sangat berbahaya,” ucapnya sembari mengatakan, dampak buruk penggunaan Narkotika menjadi penyebab Lakalantas, kenakalan remaja, pembunuhan, pencurian dan tindak pidana kriminal lainnya.
Di era saat ini, kata Husin, peredaran Narkotika sudah merambah ke pelosok desa termasuk di Kabupaten OKI. Pemkab OKI pun menghimbau kepada seluruh warga OKI agar tidak coba-coba mendekati dan mengkonsumsi Narkotika karena merugikan kesehatan dan perekonomian.
Terkait sudah banyaknya pengguna narkotika yang ketergantungan dengan barang haram itu, BNN dan sejumlah rumah sakit sudah menyiapkan pelayanan rehabilitasi. Bagi pecandu narkotika tidak ada kata terlambat untuk mendapatkan pelayanan gratis itu.
Sedangkan Kepala Badan Narkotika Kabupaten (BNK) OKI, M Amin SPd MM menjelaskan, 567 peserta yang menjadi Satgas Anti Narkoba itu utusan dari pelajar di sejumlah sekolah, kecamatan, kelurahan/desa, SKPD dan instansi vertikal lainnya.
”Narasumbernya dari BNP Sumsel, Satres Narkoba Polres OKI dan Dinkes OKI. Tujuannya untuk memberikan pengetahuan kepada Satgas agar terbentuk jiwa yang benar untuk mengantisipasi peredaran Narkoba di daerah ini,” tukasnya.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar