Sabtu, 22 Februari 2014

ANTISIPASI DBD, FOGGING MASSAL


IRDESS, KAYUAGUNG, OKI – Guna mengantisipasi datangnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan nyamuk Aedes Aygepty, maka Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten OKI mulai melakukan fogging massal di beberapa titik dalam Kecamatan Kota Kayuagung.
Plh Kepala Dinkes OKI, HM Lubis SKM mengatakan, pihaknya mulai melakukan fogging karena pengalaman tahun-tahun sebelumnya pada Februari dan Maret, Kecamatan Kayuagung menjadi daerah endemic DBD.
“Tapi untuk tahun ini hingga sekarang belum ada kasus DBD, begitu juga di kecamatan lainnya selain Kota Kayuagung belum ada laporan dari sejumlah Puskesmas yang ada di OKI,” ujar Lubis, kemarin (21/2).
Dikatakannya, nihilnya penyakit DBD, selain karena di daerah OKI sudah jarang turun hujan, juga pada 2013 dan 2012 lalu Dinkes terus gencar dan hampir setiap minggu melakukan fogging, serta menyebarkan bubuk abate ke setiap kecamatan terutama kecamatan yang menjadi fogging.
Berkat sering dilakukan fogging secara terus menerus, membuat jentik-jentik nyamuk DBD mati atau tidak bisa berkembang biak. Meskipun belum ada kasus, tapi pihaknya terus menerus monitor dan melakukan penanggulangan agar penyakit tersebut tidak menyerang warga.
“Kita kemarin sudah mulai penyemprotan (fogging) dilakukan di beberapa titik seperti di dalam Kota Kayuagung di 11 Kelurahan dan desa, serta wilayah lain yang masyarakatnya rawan terserang DBD. Kita juga meminta kepada warga agar menjaga kebersihan kawasan perumahan masing-masing untuk mencegah berkembangnya nyamuk,” bebernya.
Untuk mencegah dan menghindari menyebarnya penyakit tersebut masyarakat harus membiasakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan.
“Untuk mengatasi dan mencegah terjadinya kasus DBD di masyarakat, minimal harus dimulai dengan kebersihan lingkungan sendiri,” terangnya.
Sementara Direktur RSUD Kayuagung, dr H Fikram menyebutkan, sejak awal 2014 dan hingga saat ini belum ada satunya penderita DBD yang dirawat di RSUD.
“Mungkin karena tahun lalu Dinkes OKI sangat gencar melakukan fogging dan menyebarkan obat abate ke beberapa wilayah yang menjadi endemic. Dengan seringnya difogging membuat jentik-jentik nyamuk menjadi mati,” ujar dr Fikram kepada Irdess Sumsel.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar