IRDESS, KAYUAGUNG, OKI – Pembangunan
jalan tol khususnya Kayuagung-Jakabaring harus dimulai tahun ini. Hal ini
diungkapkan Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Hatta Rajasa, usai
meresmikan Masjid Raya At-Tohirin yang dibangun di tanah kelahirannya, Desa
Jejawi, Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Minggu (19/1).
Menurut dia, seharusnya jalan tol itu sudah bisa dimulai pembangunannya di
tahun 2013 yang lalu, tetapi karena masih ada masalah administratif maka
pembangunan ditunda. ”Sebenarnya kita pemerintah pusat sudah menganggarkan Rp 5
triliun untuk tol Kayuagung hingga Banyuasin, Rp 2 triliun dianggarkan di 2013
dan Rp 3 triliun di tahun 2014, tapi sayangnya di tahun 2013 dana itu tidak
terserap karena permasalahan administratif,” kata Hatta.
Dikatakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini, pembangunan tol
harus dimulai di tahun 2014, karena permasalahan administratif sudah selesai.
”Saya kira di 2014 ini harus berjalan, prioritasnya Kayuagung-Palembang duluan
dilanjutkan ke Palembang-Betung Banyuasin,” jelasnya.
Dia menambahkan, untuk proyek Tanjung Api-Api (TAA) sudah memenuhi
seluruhnya bahkan tumpang tindih lahan sudah diselesaikan dengan Dinas
Kehutanan. ”Nanti diharapkan sekian ribu hektar di TAA akan dijadikan kawasan
ekonomi khusus, saat ini kita sedang bekerja keras untuk memasukkan industri
dari Taiwan, Korea dan sebagainya, agar kawasan TAA menjadi kawasan industri
baru. Kita juga sudah bicara dengan Pelindo untuk segera membangun pelabuhan,
jangan menunggu-nunggu tol nanti terlambat dan Pelindo sudah setuju,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), Iskandar SE mengemukakan,
terlambatnya pembangunan jalan tol Kayuagung-Jakabaring itu karena adanya
pergantian investor. ”Pembangunan jalan tol itu tinggal kesiapan investor saja.
Sebelumnya investor dari Malaysia menyatakan sudah siap, ternyata belakangan
mundur karena terkendala keuangan, terpaksa investor lokal mencari investor
baru,” sebutnya.
Menurut dia, pihaknya sudah bekerja keras untuk proses pembangunan jalan
tol Kayuagung-Jakabaring dan Kayuagung-Lampung. ”Kita sudah selesaikan proses
pembebasan lahan, untuk diketahui bahwa Jalan tol Kayuagung-Jakabaring dibangun
sepanjang 34 km, akan dibangun dalam empat jalur, selain panjang 33 km, lebar
50 meter, juga akan dibangun pintu tol di Simpang Susun (SS) SP Padang STA
13-300, SS Jejawi STA 23 + 950 dan SS Jakabaring STA 35 + 300 dan barier gate
di Kayuagung,” tandasnya.
Sementara untuk pembangunan jalan tol Lampung-Palembang yang akan
dilaksanakan tahun depan telah disepakati bahwa pemerintah akan bekerjasama
dengan perusahaan Korea untuk mengerjakan proyek tol tersebut. ”Saat ini yang
masih menjadi jalan tol Lampung-Kayuagung adalah ganti rugi pembebasan lahan
warga di Kecamatan Mesuji dan kawasan Lintas Timur OKI,” ungkap Kepala Bappeda
OKI, Abdul Hamid.
Mengenai proses ganti rugi lahan warga kata Abdul Hamid, masih terus
dibahas untuk mencari solusi terbaik. ”Dalam proses ganti rugi lahan warga,
tentu harus melalui proses yang panjang mulai dari mendata jumlah persil lahan
yang diganti rugi, selain itu juga harus dibahas berapa besaran ganti ruginya,
disesuaikan dengan NJOP dan harga pasaran,” ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar