Jumat, 24 Januari 2014

BUPATI OKI TINJAU TELUK GELAM


IRDESS, KAYUAGUNG, OKI – Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), Iskandar SE meninjau aset milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKI, objek wisata Teluk Gelam yang terlihat terbengkalai dan dipenuhi rumput. Tak hanya itu, aset Bumi Perkemahan Teluk Gelam (eks Jambore Nasional) juga dicek oleh Iskandar, karena aset yang dibangun dengan dana miliaran rupiah itu sampai saat tidak terawat.
Pantauan Irdess Sumsel, untuk objek wisata Teluk Gelam, terlihat sangat kotor, rumput sudah tinggi tidak pernah ditebas dan sampah dedaunan berserakan dimana-mana, hal ini setelah investor yang pernah mengelola objek wisata Teluk Gelam itu mundur karena tidak sanggup lagi mengembangkan objek wisata air tersebut.
Saat ini tinggal investor lokal yang hanya bisa mengelola hotel kembar Teluk Gelam saja dengan karyawan sebanyak 16 orang. Begitu juga bumi perkemahan Teluk Gelam, aset berupa gedung, jalan dan sebagainya terlihat rusak, padahal untuk membangun bumi perkemahan itu menghabiskan dana miliaran rupiah.
 Setelah berkeliling melihat kondisi aset pemerintah yang terletak di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Kecamatan Teluk Gelam itu, Iskandar merasa prihatin karena aset itu tidak difungsikan sehingga dipenuhi rumput. ”Tentu ini menjadi pekerjaan baru saya sebagai Bupati OKI, bagaimana bisa merawat aset daerah ini agar bermanfaat, jika melihat kondisinya kita cukup prihatin, akan dievaluasi lagi untuk perbaikannya,” katanya.
Menurut dia, lantaran lokasinya jauh dari pusat pemerintahan, sehingga pemerintah sulit untuk memantaunya setiap saat, agar dapat terawat dengan baik dan bisa menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pemkab akan mengupayakan untuk mengelola objek wisata sekaligus Bumi Perkemahan Teluk Gelam tersebut.
”Kita carikan lagi investor yang bagus dari segi pengelolaannya, sehingga objek wisata Teluk Gelam ini bisa beroperasi lagi seperti layaknya objek wisata, begitu juga bumi perkemahan ini bisa dijadikan tempat rekreasi keluarga dan lainnya, nanti diharapkan bisa menjadi salah satu sumber PAD,” terangnya.
Sementara itu menurut pengelola Teluk Gelam, Arif, saat ini pihaknya kewalahan mengelola tempat rekreasi tersebut. ”Saat ini Cuma hotel saja yang berfungsi, kalau yang lainnya tidak, karena tidak ada karyawan, setelah investor yang lama kabur setelah merumahkan 70 karyawan, sekarang kami hanya mempekerjakan 16 orang saja, hanya saja untuk mengurus hotel,” tukasnya.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar