IRDESS, KAYUAGUNG, OKI – Bupati
Ogan Komering Ilir (OKI), Iskandar SE meninjau aset milik Pemerintah Kabupaten
(Pemkab) OKI, objek wisata Teluk Gelam yang terlihat terbengkalai dan dipenuhi
rumput. Tak hanya itu, aset Bumi Perkemahan Teluk Gelam (eks Jambore Nasional)
juga dicek oleh Iskandar, karena aset yang dibangun dengan dana miliaran rupiah
itu sampai saat tidak terawat.
Pantauan Irdess Sumsel, untuk
objek wisata Teluk Gelam, terlihat sangat kotor, rumput sudah tinggi tidak pernah
ditebas dan sampah dedaunan berserakan dimana-mana, hal ini setelah investor
yang pernah mengelola objek wisata Teluk Gelam itu mundur karena tidak sanggup
lagi mengembangkan objek wisata air tersebut.
Saat ini tinggal investor lokal yang hanya bisa mengelola hotel kembar
Teluk Gelam saja dengan karyawan sebanyak 16 orang. Begitu juga bumi perkemahan
Teluk Gelam, aset berupa gedung, jalan dan sebagainya terlihat rusak, padahal
untuk membangun bumi perkemahan itu menghabiskan dana miliaran rupiah.
Setelah berkeliling melihat kondisi
aset pemerintah yang terletak di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Kecamatan Teluk
Gelam itu, Iskandar merasa prihatin karena aset itu tidak difungsikan sehingga
dipenuhi rumput. ”Tentu ini menjadi pekerjaan baru saya sebagai Bupati OKI,
bagaimana bisa merawat aset daerah ini agar bermanfaat, jika melihat kondisinya
kita cukup prihatin, akan dievaluasi lagi untuk perbaikannya,” katanya.
Menurut dia, lantaran lokasinya jauh dari pusat pemerintahan, sehingga
pemerintah sulit untuk memantaunya setiap saat, agar dapat terawat dengan baik
dan bisa menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pemkab akan mengupayakan untuk
mengelola objek wisata sekaligus Bumi Perkemahan Teluk Gelam tersebut.
”Kita carikan lagi investor yang bagus dari segi pengelolaannya, sehingga
objek wisata Teluk Gelam ini bisa beroperasi lagi seperti layaknya objek
wisata, begitu juga bumi perkemahan ini bisa dijadikan tempat rekreasi keluarga
dan lainnya, nanti diharapkan bisa menjadi salah satu sumber PAD,” terangnya.
Sementara itu menurut pengelola Teluk Gelam, Arif, saat ini pihaknya
kewalahan mengelola tempat rekreasi tersebut. ”Saat ini Cuma hotel saja yang
berfungsi, kalau yang lainnya tidak, karena tidak ada karyawan, setelah
investor yang lama kabur setelah merumahkan 70 karyawan, sekarang kami hanya
mempekerjakan 16 orang saja, hanya saja untuk mengurus hotel,” tukasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar