Sabtu, 11 Januari 2014

810 HEKTAR SAWAH TERENDAM


IRDESS, KAYUAGUNG, OKI – Sedikitnya 810 hektar sawah milik warga di tujuh desa dalam Kecamatan Lempuing dan Lembaga Jaya OKI, terendam banjir. Akibatnya, tanaman yang baru berusia sekitar dua minggu tersebut dipastikan fuso dan petani mengalami kerugian lebih kurang Rp5 milyar.
Menurut petani warga Desa Sungai Belida dan Lubuk Makmur, Imam Syafei, Munawir dan Yatimin, bahwa bencana banjir melanda desanya sudah sejak satu minggu ini. Namun saat itu belum menenggelamkan padi.
Setelah dua tiga hari ini, wilayah tersebut sering diguyur hujan deras membuat tanaman padi tenggelam kedalaman hingga satu meter lebih. ”Selain menenggelamkan sawah warga, juga puluhan hektar kebun karet ikut terendam banjir,” ujarnya kemarin (10/1).
Dikatakan Yatimin, bahwa luas sawah miliknya kurang lebih 1,5 hektar terhampar di pinggir jalan aspal Desa Lubuk Makmur. ”Akibat terendam air, aku mengalami kerugian Rp7,5 juta dengan rincian biaya untuk pembersihan lahan, pupuk, bibit dan lainnya,” urainya.
Hal senada juga dikatakan, H Munawir dan Imam Syafei, bahwa sawahnya seluas 1 hektar lebih di Desa Sungai Belida juga ikut terendam. Dipastikan kalau air sudah surut tanaman padi mengalami mati atau fuso, karena air merendam padi sudah lebih dari sepuluh hari.
Karena itu, Munawir mengharapkan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKI atau Pemprov Sumsel untuk cepat tanggap segera membantu menyalurkan bibit padi kepada petani, jangan sampai terlambat sebab kalau terlambat nanti keburu air sudah surut.
”Karena petani terlebih dulu akan menyemaikan bibit tersebut sebelum ditanam, kalau tanam kedua terlambat bisa mengancam terjadi rawan pangan, sebab stok beras petani sudah mulai menipis,” bebernya.
Sementara UPTD Pertanian Kecamatan Lempuing Jaya, Slamet mengakui bahwa sawah di tujuh desa dalam Kecamatan Lempuing Jaya terendam antara lain sawah warga Desa Muara Burnai I dan II, Rantau Durian I dan II, Tanjung Sari I, Sungai Belida dan Lubuk Makmur.
”Adanya bencana banjir ini sudah saya laporkan ke Dinas Pertanian OKI, kita belum tahu solusinya, namun petani mengharapkan bantuan bibit padi, karena yang dibutuhkan petani adalah bibit padi,” tuturnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian OKI, Ir Asmar Wijaya ketika dihubungi melalui telepon selulernya beberapa kali tidak mendapatkan jawaban.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar