IRDESS, KAYUAGUNG, OKI – Sedikitnya
810 hektar sawah milik warga di tujuh desa dalam Kecamatan Lempuing dan Lembaga
Jaya OKI, terendam banjir. Akibatnya, tanaman yang baru berusia sekitar dua
minggu tersebut dipastikan fuso dan petani mengalami kerugian lebih kurang Rp5
milyar.
Menurut petani warga Desa Sungai Belida dan Lubuk Makmur, Imam Syafei,
Munawir dan Yatimin, bahwa bencana banjir melanda desanya sudah sejak satu
minggu ini. Namun saat itu belum menenggelamkan padi.
Setelah dua tiga hari ini, wilayah tersebut sering diguyur hujan deras
membuat tanaman padi tenggelam kedalaman hingga satu meter lebih. ”Selain
menenggelamkan sawah warga, juga puluhan hektar kebun karet ikut terendam
banjir,” ujarnya kemarin (10/1).
Dikatakan Yatimin, bahwa luas sawah miliknya kurang lebih 1,5 hektar
terhampar di pinggir jalan aspal Desa Lubuk Makmur. ”Akibat terendam air, aku
mengalami kerugian Rp7,5 juta dengan rincian biaya untuk pembersihan lahan,
pupuk, bibit dan lainnya,” urainya.
Hal senada juga dikatakan, H Munawir dan Imam Syafei, bahwa sawahnya seluas
1 hektar lebih di Desa Sungai Belida juga ikut terendam. Dipastikan kalau air
sudah surut tanaman padi mengalami mati atau fuso, karena air merendam padi
sudah lebih dari sepuluh hari.
Karena itu, Munawir mengharapkan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKI
atau Pemprov Sumsel untuk cepat tanggap segera membantu menyalurkan bibit padi
kepada petani, jangan sampai terlambat sebab kalau terlambat nanti keburu air
sudah surut.
”Karena petani terlebih dulu akan menyemaikan bibit tersebut sebelum
ditanam, kalau tanam kedua terlambat bisa mengancam terjadi rawan pangan, sebab
stok beras petani sudah mulai menipis,” bebernya.
Sementara UPTD Pertanian Kecamatan Lempuing Jaya, Slamet mengakui bahwa
sawah di tujuh desa dalam Kecamatan Lempuing Jaya terendam antara lain sawah
warga Desa Muara Burnai I dan II, Rantau Durian I dan II, Tanjung Sari I,
Sungai Belida dan Lubuk Makmur.
”Adanya bencana banjir ini sudah saya laporkan ke Dinas Pertanian OKI, kita
belum tahu solusinya, namun petani mengharapkan bantuan bibit padi, karena yang
dibutuhkan petani adalah bibit padi,” tuturnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian OKI, Ir Asmar Wijaya ketika dihubungi
melalui telepon selulernya beberapa kali tidak mendapatkan jawaban.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar