IRDESS, INDRALAYA, OI – Dinas
Pekerjaan Umum (PU) Cipta Karya (CK) Ogan Ilir (OI) tahun ini mencatat ada
sekitar 27 desa dalam kecamatan di Kabupaten OI yang menjadi sasaran target
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP).
Dengan adanya program tersebut diupayakan dapat mengurangi kemiskinan dan
memperkuat implementasi tata kelola pemerintah yang baik (good governance) di tingkat pemerintah daerah.
”Kami sangat bersyukur di tahun ini di OI ada 27 desa yang menerima PPIP. Berbeda
di tahun sebelumnya hanya empat desa yang menerima PPIP. Kami harap setiap desa
dapat memaksimalkan kerja PPIP secara optimal,” ujar Kepala Dinas PU CK OI, H
Asmiran, kemarin (7/10).
Dirincikannya, 27 desa di OI kecamatan dalam Kabupaten OI yang menjadi
sasaran PPIP diantaranya Desa Munggu, Seri Menanti, Kuang Anyar, Rantau
Sialang, Sukajadi, Kecamatan Muarakuang, Desa Tangi, Tanjung Miring, Kecamatan
Rambang Kuang dan desa lainnya.
Dilajutkannya, jika PPIP hanya diperuntukkan untuk pembangunan yang bersentuhan
langsung dengan masyarakat seperti pembangunan air minum, sanitasi,
infrastruktur jalan, jembatan dan irigasi serta lainnya.
Untuk alokasi fisik yang diterima setiap desa dalam PPIP ini, sebesar Rp245
juta yang pengerjaan pembangunannya ditenggat berakhir hingga Desember tahun
ini.
”Sesuai dengan arahan Bupati beberapa waktu lalu, bahwa setiap desa
silahkan merancang dan mengajukan rencana pembangunannya sendiri, sesuai dengan
apa yang dibutuhkan masyarakat. Nanti PU CK akan mengoreksi apa yang diajukan
masing-masing desa itu,” terangnya.
Diakuinya, keberadaan PPIP ini berupaya untuk menciptakan dan meningkatkan
kualitas kehidupan masyarakat, baik secara individu maupun kelompok melalui
partisipasi dalam memecahkan berbagai permasalahan yang terkait kemiskinan dan
ketertinggalan desanya, sebagai upaya meningkatkan kualitas kehidupan,
kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Kabid Tata Ruang Lingkungan dan Perumahan, Ahmad Gunawan
menambahkan, output yang diharapkan
setelah kegiatan PPIP ini selesai, yakni untuk meningkatkan akses masyarakat ke
pusat kegiatan perekonomian.
”PPIP dikerjakan sendiri oleh masyarakat dengan sistem swakelola. Jadi,
pembangunan disesuaikan dengan apa yang dibutuhkan masyarakat. Kami harap pula
PPIP ini dapat saling bersinergi dengan program yang sudah dicanangkan oleh
daerah sehingga dapat menunjang percepatan target kinerja untuk mensejahterakan
rakyat,” ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar