Rabu, 13 November 2013

TRAILER DAN EKSAVATOR BELUM DIEVAKUASI (Dinas PU OI Tutup Mata)


IRDESS, INDRALAYA, OI –  Sudah hampir dua pekan lalu truk trailer BH 8868 AU bermuatan alat berat berupa eksavator ’ditelan sungai’ usai terjebak di jembatan Ulak Aur Standing, Kecamatan Pemulutan Selatan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), belum juga dievakuasi.
Tampaknya, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga (BM) OI sampai saat ini, terkesan tutup mata melihat kondisi tersebut. Sementara masyarakat di beberapa desa dalam Kecamatan Pemulutan Selatan tidak bisa menyeberang menggunakan jembatan itu dan hanya memanfaatkan perahu sebagai alat untuk menyeberang.
”Kami heran mengapa pemerintah tidak kunjung membantu bagaimana agar jembatan kami ini segera diperbaiki. Masyarakat disini terisolir tidak bisa beraktifitas dan hanya mengandalkan perahu untuk menyeberang,” ujar Sangkut pada Irdess Sumsel,” kemarin (12/11).
Sebelum truk trailer bermuatan alat berat itu nyemplung ke dasar sungai, terang Sangkut, sebagian masyarakat masih bisa menyeberangi sungai melalui jembatan. Namun menyeberang pun harus berhati-hati.
Namun, setelah jembatan ambruk akibat keteledoran kontraktor cetak sawah yang mengangkut alat berat, sebagian penduduk di Kecamatan Pemulutan Selatan tidak bisa menyeberang. ”Untuk biaya menyeberang saja dikenakan biaya Rp5000. Sampai kapan jembatan kami ini diperbaiki,” katanya.
Sangkut hanya berharap pemerintah melalui Dinas PU BM untuk cepat memperbaiki jembatan besi ini dengan harapan aktivitas sehari-hari masyarakat terakomodir.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Ulak Aur Standing, Saina membenarkan keberadaan truk trailer bermuatan alat berat itu nyemplung ke dalam sungai dan mematahkan jembatan satu-satunya yang menjadi akses masyarakat beberapa desa di Kecamatan Pemulutan Selatan.
”Semua warga sudah berusaha untuk menarik atau mengangkat trailer dan alat berat ini. Tapi, sampai saat ini usaha tersebut tidak berhasil bahkan jembatan tersebut akhirnya benar-benar ambruk,” ujarnya.
Diungkapkannya, dengan ambruknya jembatan tersebut, maka transportasi masyarakat untuk menyeberang dengan perahu. Jika dalam satu pekan ini tidak ada tanda untuk diperbaiki, maka pihaknya bersama dengan Kades Pematang Bangsal berencana akan membuat jembatan darurat.
”Fungsinya agar masyarakat dapat dengan mudah bepergian menuju ke pusat kecamatan. Jika begini imbasnya langsung ke masyarakat. Semua aktivitas terganggu akibat jembatan ambruk ini,” ujarnya.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar