IRDESS, INDRALAYA, OI – Sudah hampir dua pekan lalu truk trailer BH
8868 AU bermuatan alat berat berupa eksavator ’ditelan sungai’ usai terjebak di
jembatan Ulak Aur Standing, Kecamatan Pemulutan Selatan, Kabupaten Ogan Ilir
(OI), belum juga dievakuasi.
Tampaknya, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga (BM) OI sampai saat ini,
terkesan tutup mata melihat kondisi tersebut. Sementara masyarakat di beberapa
desa dalam Kecamatan Pemulutan Selatan tidak bisa menyeberang menggunakan
jembatan itu dan hanya memanfaatkan perahu sebagai alat untuk menyeberang.
”Kami heran mengapa pemerintah tidak kunjung membantu bagaimana agar
jembatan kami ini segera diperbaiki. Masyarakat disini terisolir tidak bisa
beraktifitas dan hanya mengandalkan perahu untuk menyeberang,” ujar Sangkut
pada Irdess Sumsel,” kemarin
(12/11).
Sebelum truk trailer bermuatan alat berat itu nyemplung ke dasar sungai,
terang Sangkut, sebagian masyarakat masih bisa menyeberangi sungai melalui jembatan.
Namun menyeberang pun harus berhati-hati.
Namun, setelah jembatan ambruk akibat keteledoran kontraktor cetak sawah
yang mengangkut alat berat, sebagian penduduk di Kecamatan Pemulutan Selatan
tidak bisa menyeberang. ”Untuk biaya menyeberang saja dikenakan biaya Rp5000.
Sampai kapan jembatan kami ini diperbaiki,” katanya.
Sangkut hanya berharap pemerintah melalui Dinas PU BM untuk cepat
memperbaiki jembatan besi ini dengan harapan aktivitas sehari-hari masyarakat
terakomodir.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Ulak Aur Standing, Saina membenarkan
keberadaan truk trailer bermuatan alat berat itu nyemplung ke dalam sungai dan
mematahkan jembatan satu-satunya yang menjadi akses masyarakat beberapa desa di
Kecamatan Pemulutan Selatan.
”Semua warga sudah berusaha untuk menarik atau mengangkat trailer dan alat
berat ini. Tapi, sampai saat ini usaha tersebut tidak berhasil bahkan jembatan
tersebut akhirnya benar-benar ambruk,” ujarnya.
Diungkapkannya, dengan ambruknya jembatan tersebut, maka transportasi masyarakat
untuk menyeberang dengan perahu. Jika dalam satu pekan ini tidak ada tanda
untuk diperbaiki, maka pihaknya bersama dengan Kades Pematang Bangsal berencana
akan membuat jembatan darurat.
”Fungsinya agar masyarakat dapat dengan mudah bepergian menuju ke pusat
kecamatan. Jika begini imbasnya langsung ke masyarakat. Semua aktivitas
terganggu akibat jembatan ambruk ini,” ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar