Kamis, 17 Oktober 2013

KEMENAG KATAKAN PT KNT ILEGAL


IRDESS, INDRALAYA, OI – Menyusul insiden gagalnya keberangkatan ratusan calon haji (Calhaj) yang menggunakan PT Karibin Nur Travel (KNT) hingga dua tahun berturut-turut. Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten OI menegaskan PT KNT belum mengantongi izin alias illegal.
Kepala Seksi (Kasi) Haji Kantor Kemenag OI, Edy Prasetya mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum mengantongi izin resmi dari PT KNT tentang kuantitas Calhaj yang berangkat ke tanah suci. Bahkan permasalahan itu sudah berlangsung sejak beberapa tahun lalu.
”Tidak ada konfirmasi ke kami, sehingga jelas PT KNT tidak memiliki izin. Jangankan di-blacklist, izin saja tidak mengajukan. Secara otomatis penyedia jasa itu illegal,” kata Edy kepada Irdess Sumsel, Rabu (16/10).
Ady menuturkan, tidak ada sanksi yang mengikat dari pihak Kemenag, hanya saja masyarakat perlu berhati-hati. ”Saya minta khususnya kepada warga untuk lebih berhati-hati dalam mencari penyedia ibadah haji. Diupayakan mencari penyedia jasa yang benar-benar terdaftar di Kemenag,” tukasnya.
Terpisah, PT KNT OI membantah keras kalau layanan jasa haji plus dan umroh yang dijalankannya illegal. Sebab, sejak PT KNT OI berdiri sejak 2009 lalu telah mengantongi izin resmi dari Kemenag Pusat maupun payung hukum akta notaris Nomor 27/2012, Menkumham Nomor AHU 05759. AH.01.01.2012 dan izin Pariwisata Nomor 330/2012.
”Legal atau illegal itu kan merupakan versinya Kemenag. Sejak berdiri kami telah mengantongi beberapa izin. Sebab KNT merupakan konsorsium yang berinduk ke Albis Jakarta yang telah memiliki izin resmi haji dan umroh,” ujar Humas PT KNT OI, Ferry Heryadi di Indralaya, Rabu (16/10).
Sebagai bukti bahwa layanan jasa yang dikelolanya itu legal yakni, sambung dia, pada tahun 2009 lalu pihaknya PT KNT memberangkatkan sebanyak 5 orang calon haji (Calhaj). Kemudian pada tahun 2010 juga memberangkatkan 85 orang dan 2011 memberangkatkan 350 orang.
Dia menjelaskan bahwa keberangkatan Calhaj tersebut merupakan kewenangan penuh Kedutaan Arab Saudi di Indonesia sebagai perpanjangan tangan Kerajaan Arab Saudi. Sementara PT KNT hanya mengajukan saja.
”Selama dua tahun, ratusan Calhaj gagal berangkat sebenarnya ada beberapa indikator yakni adanya pengurangan kuota dari Kerajaan Arab Saudi sebagai akibat dari adanya perbaikan di Masjidil Haram. Kami sudah berupaya semaksimal mungkin (melobi), tapi apa daya, visa non kuota tidak dikeluarkan,” tuturnya.
Keberangkatan Calhaj melalui jalur non kuota itu langsung ke Kerajaan Arab Saudi dan tidak melalui Kemenag (jalur kuota). Sebab ada jatah untuk seluruh dunia dan diurus resmi oleh pemerintahan Arab Saudi melalui maktab atau pemondokan khusus ataupun yayasan.
”Saya tegaskan di sini bahwa Calhaj ini berangkat melalui jalur non kuota, bukan kuota. Dampak pengurangan kuota 20% juga dirasakan travel-travel yang langsung berhubungan dengan Kedutaan Arab Saudi,” bebernya.
Kendatipun demikian, masih kata dia, pihaknya sudah berulang kali menjelaskan kepada ratusan Calhaj mengenai permasalahan ini. Bahkan para Calhaj paham, ikhlas dan menerima musibah tersebut. ”Kami tidak bisa memaksakan kehendak, bagi Calhaj yang ingin uangnya dikembalikan, kami siap mengembalikannya 100%. Kami masih berikan waktu bagi Calhaj untuk berpikir apakah uang akan dikembalikan atau kerap kukuh bertahan berangkat melalui pengelola jasa KNT tahun depan. Kalau ingin uangnya kembali, kami minta waktu 20 hari setelah pengumuman diberitahukan,” jelasnya.
Khusus untuk tahun ini, lanjut dia, setidaknya ada 252 Calhaj, termasuk 8 petugas Calhaj yang siap diberangkatkan pada 8 Oktober lalu. Ratusan Calhaj tersebut didominasi berasal dari Ogan Komering Ilir (OKI) disusul kabupaten lain di Sumatera Selatan (Sumsel) seperti Palembang, OI, Ogan Komering Ulu (OKU) dan lainnya.
”Total Calhaj yang siap berangkat memang benar ada 244 plus 8 petugas sehingga total Calhaj mencapai 252 orang. Asumsinya tahun 2013 ini ada 70 Calhaj yang mendaftar, sisanya sekitar 174 orang merupakan Calhaj tahun 2012 lalu,” ucap Ferry.
Disinggung apakah tahun depan (2014) akan membuka kembali pendaftaran Calhaj, imbuh Ferry, pihaknya tetap akan membuka pendaftaran Calhaj. Bahkan pihaknya sangat optimis di tahun depan kejadian serupa tidak terulang lagi. ”Insya Allah tahun depan tidak terulang lagi. Kami akan berupaya semaksimal mungkin (melobi) guna memperjuangkan keberangkatan ratusan Calhaj,” tegasnya.
Diketahui, sekitar 250 Calhaj asal Sumsel gagal berangkat ke tanah suci lantaran tidak mengantongi visa haji dari Arab Saudi. Kejadian itu sudah terjadi dua tahun terakhir. Namun masyarakat tetap memberikan kepercayaan kepada PT KNT untuk mengurusi masalah keberangkatan haji.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar