IRDESS, KAYUAGUNG, OKI – Kebocoran setoran
retribusi Terminal Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) masih terjadi,
sehingga hal ini dapat memicu tidak tercapainya target retribusi yang telah
ditentukan pada tahun 2013.
Kepala Unit Pelaksana
Teknis Dinas (UPTD) Terminal Kayuagung, Zakaria SSos, kepada Koran ini, kemarin
(17/7) mengakui masih adanya kebocoran penghasilan retribusi di lembaga yang
dipimpinnya, kendati demikian pihaknya tetap optimis akan mencapai target yang
telah ditentukan.
Dijelaskannya, tahun 2013
ini, target retribusi angkutan di terminal Kayuagung senilai Rp1,840 miliar,
jumlah ini meningkat jika dibandingkan tahun 2012 yakni Rp1,7 miliar. “Tahun
lalu retribusi tidak mencapai 100 persen, karena hanya terealisasi Rp1,633
miliar atau 96 persen, tapi mudah-mudahan tahun 2013 ini bisa 100 persen,”
ujarnya.
Optimisme pencapaian
target tersebut, lanjut Zakaria, bukan tanpa alasan, karena hingga triwulan
kedua ini realisasi retribusi karcis angkutan sudah mencapai 50 persen lebih.
“Untuk Januari-April 2013 rata-rata perbulannya terealisasi Rp130 juta,
sementara untuk Mei terealisasi Rp140 juta dan Juni Rp146 juta, sehingga lebih
dari 50 persen realisasinya,” urainya.
Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) OKI tahun ini optimis bisa mencapai
target tersebut, sebab tahun ini pihaknya akan mengintensifkan lagi penarikan
retribusi dari kendaraan seperti truk, tronton, bus pariwisata dan fuso. Selain
itu juga pihaknya akan meminimalisir kebocoran yang terjadi di lapangan.
“Kita akan tekan sedikit
mungkin, bila perlu jangan sampai terjadi kebocoran di lapangan baik yang
dilakukan oleh petugas di lapangan maupun mengantisipasi kendaraan yang tidak
membayar retribusi,” tukasnya.
Mengenai tarif, Zakaria
mengatakan, berdasarkan Perda Nomor 9 tahun 2011, tentang Retribusi Terminal,
maka retribusi bus pariwisata Rp5.000 setiap melintas, retribusi fuso Rp5.000,
Tronton Rp8.000 dan truk Rp2.000.
“Dengan menerapkan sistem
penyetoran retribusi secara langsung di pos terminal, maka kita yakin target
tersebut bisa tercapai, kemudian kebocoran di lapangan yang selama ini
kemungkinan dilakukan oleh oknum penarik retribusi dapat diminimalisir,”
ungkapnya.
Menyambut arus mudik 2013
ini, pihaknya akan menutup pos penarikan retribusi pada H-7 hari raya Idul
Fitri, dengan maksud agar mengurangi kemacetan arus lalu lintas, dimana
mendekati Lebaran volume kendaraan akan sangat padat. “Sementara setiap Jum’at,
menjelang adzan Zuhur pos juga kami tutup, ini dimaksudkan agar petugas penarik
retribusi bisa ikut menjalankan ibadah sholat Jum’at,” tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar