IRDESS, KAYUAGUNG, OKI – Di tengah
gencar-gencarnya sosialisasi penanggulangan kebakaran hutan dan lahan gambut
oleh berbagai pihak seperti dari jajaran Kodim 0402 dan perusahaan-perusahaan
perkebunan yang beroperasi di wilayah Kabupaten OKI, pihak Dinas Kehutanan
(Dishut) setempat malah belum mengetahui adanya titik api atau hotspot beberapa
bulan terakhir.
Kondisi ini jelas sangat memprihatinkan lantaran Dishut yang merupakan
perpanjangan tangan dari Bupati OKI, Iskandar SE, seharusnya lebih pro aktif
dalam melakukan sosialisasi ataupun pencegah adanya kebakaran hutan atau lahan
gambut akibat pembukaan lahan perkebunan baru oleh masyarakat.
Kepala Dishut OKI, Alibuddin melalui Kabid Penanggulangan Kebakaran dan
Perlindungan Hutan, Junaidi mengaku, belum mengetahui adanya titip api yang
tersebar di 18 kecamatan dalam wilayah Kabupaten OKI.
”Saya belum tahu adanya titik api, sekarang sedang menghadiri acara hajatan,
coba hubungi Pak Taufik (Ka UPTD Karhutlah Provinsi Sumsel),” ujarnya kepada Media Irdess sembari mengirimkan
nomor ponsel orang yang dimaksud, kemarin (4/8).
Hal tersebut sangat disayangkan mengingat di Kabupaten OKI ada tiga
kecamatan yang dianggap rawan kebakaran hutan, yakni di Kecamatan Air Sugihan,
Cengal, serta Tulung Selapan.
Meski demikian, baru ada beberapa lokasi yang terjadi kebakaran hutan
ataupun lahan, salah satunya di Lebak Desa Deling, Kecamatan Pangkalan Lampam. Dimana
puluhan hektar lahan gambut terbakar.
Sementara itu Kepala Dishut Kabupaten OKI, Alibuddin sebelumnya menuturkan,
sampai saat ini belum ada titik api yang terpantau di wilayah Kabupaten OKI.
”Saat ini kondisinya masih kondusif. Meski demikian kita sudah menyiagakan
unit penanggulangan kebakaran terutama di perusahaan-perusaahaan perkebunan,
Hutan Tanaman Industri (HTI) dan lainnya dalam wilayah Kabupaten OKI,” ujar
Alibuddin.
Menurutnya, kebakaran hutan tersebut banyak disebabkan ulah masyarakat yang
masih punya kebiasaan membakar hutan untuk membuka lahan kebun.
”Di samping itu di Kabupaten OKI ini banyak tersebar lahan gambut, sehingga
bisa memicu terjadinya kebakaran yang sulit dipadamkan,” bebernya.
Untuk mengantisipasi jangan sampai terjadi kebakaran hutan yang meluas,
pihaknya akan menyiapkan tim-tim penanggulangan kebakaran hutan, bekerjasama
juga dengan Manggala Agni.
”Tim dari perusahaan-perusahaan, mereka juga memiliki regu-regu pemadaman
yang siap dikerahkan, selain itu ada regu yang dinamai RKDP atau regu kebakaran
desa terlatih yang tersebar di 18 kecamatan,” ungkapnya.
Ditambahkannya, bahwa memang Kabupaten OKI merupakan salah satu wilayah
yang rawan terjadi kebakaran hutan. Karena wilayah yang sangat luas, kemudian
banyak didominasi perkebunan, kemudian ada lahan HTI yang merupakan lahan
gambut.
”Jika masuk musim kemarau rawan terjadi kebakaran, tetap saat ini masih
nihil titik api di OKI, jika memang ada kita sudah mengantisipasinya,”
tukasnya.
Wilayah OKI selama beberapa tahun terakhir kerap menjadi langganan
kebakaran lahan. Dengan luas wilayah Kabupaten mencapai 1.902.350 hektar, dari
luas wilayah itu 70 persen merupakan lahan rawa, sementara hutan di wilayah OKI
mencapai 924.390 hektar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar