IRDESS, KAYUAGUNG, OKI – Dalam dua
tahun ini, petani di Kecamatan Jejawi dan SP Padang, Kabupaten OKI yang sejak
puluhan tahun selalu mengalami gagal tanam, diharapkan bisa menanam padi
seperti yang diinginkan.
Sebab, Pemerintah Pusat melalui dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) 2014 akan menggelontorkan dana sebesar Rp20 miliar lebih untuk
menormalisasi lebak di dua kecamatan tersebut.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII Dirjen Sumber Daya Air
Kementerian PU RI, Ir Bistok Simanjuntak Dipl HE mengatakan, sebenarnya program
pengendalian air rawa lebak di Kecamatan Jejawi OKI ini detailnya sudah sejak
2012 lalu, namun baru sekarang pengerjaannya dilakukan.
Dikatakan Bistok, sebenarnya selama ini pihaknya belum pernah mengerjakan
pengendalian air rawa lebak. Namun, untuk wilayah pasang surut yang sering
dilakukan dan hasil memang ada dan sesuai dengan yang diharapkan.
”Pelaksanaan pengerjaan administrasi proyek ini sudah dilakukan tender di
pusat. Hanya tinggal evaluasi kapan waktu tepat pihak ketiga untuk bekerja di
lapangan,” ucap Bistok saat paparan di Ruang Bende Seguguk 1 Kantor Bupati OKI,
kemarin (24/1).
Oleh karenanya, Bistok meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKI untuk
segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk merelakan wilayahnya
dijadikan normalisasi. Karena, yang dilakukan merupakan normalisasi anak sungai
yang masuk dalam Daerah Aliran Sungai (DAS).
Sementara Bupati OKI, Iskandar SE pada pertemuan tersebut menyambut baik
rawa lebak Kecamatan Jejawi dijadikan pilot project. Karena selama ini akibat
banjir melanda sejak beberapa tahun ini wilayah tersebut selalu mengalami gagal
tanam.
Apalagi dengan hadirnya sejumlah perusahaan perkebunan di wilayah Sepucuk
yang tidak mengindahkan dampak lingkungan yang akhirnya mengakibatkan beberapa
wilayah termasuk Kecamatan Jejawi dan SP Padang selalu mengalami gagal tanam.
”Padahal semestinya sesuai kesepakatan pihak perusahaan harus membuatkan
saluran menuju ke Kecamatan Tulung Selapan. Tapi, kenyataannya saluran tersebut
tidak dibangunkan, sehingga mengakibatkan beberapa wilayah di OKI mengalami
gagal tanam,” tukasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar