IRDESS, INDRALAYA, OI – Gara-gara
sempitnya waktu pembangunan, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Ogan Ilir (OI)
membatalkan pembangunan gedung perkantoran senilai Rp2,2 miliar. Dana dari APBN
tersebut bakal dikembalikan ke KPU Pusat. ”Kita memang membatalkannya karena
mepet waktu, tidak dimungkinkan untuk pengerjaan,” ujar Ketua KPUD Ogan Ilir,
Amrah Muslimin di ruang kerjanya, Selasa (22/10).
Menurut Amrah, dalam acuannya, 27 September dimulai penjadwalan tender
proyek selama satu bulan. Kemudian pada 5 Oktober mulai perhitungan pembangunan
gedung perkantoran yang sketsa gambarnya langsung berdasarkan acuan dari KPU
Pusat.
”Serah terima kunci 13 Desember, sementara sekarang sudah tanggal berapa.
Jadi, hemat kami, susah dilaksanakannya. Dikhawatirkan terburu-buru sehingga
bangunannya jelek, jadi kita kembalikanlah,” terang Amrah.
Dikatakan Amrah, pihaknya sudah mengonsultasikan persoalan tersebut ke
Bagian Teknis Dinas PUBM, namun lantaran sempitnya waktu pengerjaan dikhawatirkan
tidak bakal rampung sesuai tenggat waktu. ”Disamping itu kita juga takutkan
pembangunan gedung ini bakal asal-asalan. Kita juga mempertanyakan mengapa KPU
Pusat menggelontorkan dana APBN menjelang akhir tahun, bahkan Ogan Ilir hanya
satu-satunya daerah di Sumsel tahun 2013 mendapatkan dana pembangunan gedung,”
imbuhnya.
Sekadar informasi, hingga saat ini, pihak KPUD Ogan Ilir masih menumpang di
gedung perkantoran Pemkab OI. ”Tapi tahun depan kami akan mengajukan lagi untuk
pembangunan gedung,” katanya.
Disinggung apakah optimis KPU Pusat bakal kembali mengucurkan dana
pembangunan kantor, Amrah mengaku optimis. Andaipun meleset, ia berkeyakinan
KPU Ogan Ilir tahun 2015 akan mendapatkan dana pembangunan gedung kembali.
Lebih jauh Amrah mengaku, nantinya pembangunan gedung kantor tersebut akan
dilakukan di lahan hibah dari Pemkab Ogan Ilir, seluas 3.200 meter persegi di
sebelah SMA Unggulan Indralaya, Desa Tanjung Pering, Kecamatan Indralaya Utara.
”Tahun depan kita ajukan lagi, kalau tidak disetujui 2015 kita usulkan lagi
untuk dibangun, karena baru Empat Lawang dan Pagaralam yang mendapatkan dana
dari pusat untuk perkantoran,” terangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar