IRDESS, KAYUAGUNG, OKI – Konflik
internal pemekaran Pantai Timur menjadi Daerah Otonomi Baru (DOB) dari kabupaten
induk Kabupaten OKI semakin meluas. Beberapa kecamatan yang digadang-gadang
menjadi bagian wilayah Pantai Timur yakni Sungai Menang, Air Sugihan dan
Pangkalan Lampam, mempertanyakan pemekaran itu untuk siapa.
Karena masyarakat, terutama Air Sugihan mengharapkan bukan adanya
pemekaran, melainkan perbaikan dan pembangunan infrastruktur yang harus segera
dilakukan.
Seperti yang dikatakan tokoh masyarakat Air Sugihan, Turmudi kepada Irdess Sumsel, kemarin siang (28/4).
Menurutnya, masyarakat mempertanyakan upaya pemekaran calon DOB Pantai Timur,
karena menurut mereka isu pemekaran yang berkembang tidak mewakili suara hati
nurani mereka dan hanya kepentingan segelintir kelompok orang.
”Bagi kami warga Air Sugihan, rencana pemekaran tidak penting, tapi
terpenting daerah yang sangat terisolir ini dibangun oleh pemerintah daerah
adalah infrastruktur, sarana dan prasarana yang sekarang sangat kurang. Bahkan,
beberapa elemen masyarakat mempertanyakan isu pemekaran dan banyak masyarakat
menolak untuk menjadi kabupaten baru,” ujar Turmudi.
Isu pemekaran Pantai Timur sebagai DOB ternyata belum diketahui oleh
masyarakat banyak di kecamatan wilayah Pantai Timur. ”Sosialisasinya juga tidak
jelas. Kami merasa tidak pernah dilibatkan. Hanya sebagian kelompok saja yang
getol,” ujar Sarbini, tokoh masyarakat di Kecamatan Sungai Menang .
Menurut Sarbini, rentang wilayah dan infrastruktur Pantai Timur akan
menyusahkan masyarakat di wilayah Sungai Menang, Air Sugihan dan Kecamatan
Cengal, jika DOB ini nantinya benar-benar terwujud.
”Kami semakin susah, makin jauh jika harus ke Tulung Selapan yang menjadi
ibukota Pantai Timur. Kalau memang harus, ya perbaiki dulu jalan kesana,”
ungkapnya.
Sementara dikatakan Supriadi H Serin, tokoh masyarakat Pantai Timur yang
menetap di Jakarta, perlu sosialisasi lebih lanjut kepada masyarakat untuk
membentuk DOB agar tidak timbul permasalahan di kemudian hari.
”Tentunya, pemerintah dan segenap masyarakat harus dilibatkan, jangan hanya
oleh sekelompok orang. Dan yang terpenting adalah infrastruktur wilayah Pantai
Timur diutamakan,” tegas Supriadi.
Sedangkan Sekda OKI, Husin SPd mengatakan, pihaknya masih melakukan
pengkajian terkait pemekaran wilayah Pantai Timur, karena banyaknya aspirasi
masyarakat yang tidak menghendaki adanya pemekaran.
Bupati OKI, Iskandar SE sebelumnya mengatakan perlu kaji ulang pemekaran
Pantai Timur tersebut. Bukannya dirinya tidak menginginkan pemekaran Pantai
Timur, tetapi memang dirinya belum mempelajari sepenuhnya, terkait rencana
pemekaran itu, karena dirinya baru menjabat Bupati OKI pada Januari 2014 lalu.
Dijelaskannya, pihaknya perlu mempelajari rencana pemekaran Pantai Timur
itu, mengingat saat ini infrastruktur wilayah perairan itu dianggap belum
memadai untuk menjadi kabupaten sendiri.
”Kalau memang dimekarkan, pasti dalam beberapa tahun pertama tetap
menginduk ke Kabupaten OKI, sehingga kami sebagai kepala daerah bertanggung
jawab, berhasil atau tidak pemekaran itu,” terangnya.
Menurutnya, faktor infrastruktur perlu dikaji ulang, karena 5 kecamatan
yang akan memisahkan diri itu didominasi oleh perairan, sementara rencana
ibukotanya akan dipusatkan di Tulung Selapan.
”Warga Sungai Menang terutama dari Gajah Mati, Sungai Sibur, Sungai Ceper dan
lainnya, mereka akan tambah jauh ke Tulung Selapan, tetap akan memutar dulu ke
Kayuagung, begitu juga dari Air Sugihan sebagian tetap harus lewat Palembang
dan beberapa wilayah lainnya, ini yang perlu kita pelajari lagi,” tukasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar