Rabu, 31 Juli 2013

JALAN LINTAS TIMUR KINI MULAI PADAT 

IRDESS, INDRALAYA, OI – Pada H-8 Idul Fitri 1434 H, Selasa (30/7), bus AKAP mulai memadati Jalan Lintas Timur (Jalintim) ruas jalan Palembang-Indralaya, baik dari arah Palembang menuju Indralaya dengan tujuan Jawa maupun sebaliknya. Antrean kendaraan sudah mencapai kisaran 15 km yang bergerak merayap.
Selain didominasi bus, Jalintim juga dipadati oleh truk-truk besar pengangkut berbagai macam barang, mulai dari sembako, kayu gelondongan, hingga batubara. Namun dipastikan pada hari ini atau H-7 sampai H+7, truk tidak diperbolehkan lagi melintas.
Banyaknya bus dan truk-truk besar yang mendominasi Jalintim, lagi-lagi membuat jalur penghubung Pulau Sumatera dan Pulau Jawa lumpuh, sekitar pukul 06.00 WIB. Pasalnya, satu unit truk pengangkut batubara mengalami patah as di Jalintim KM28, Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir. Hanya berjarak 10 meter dari truk batubara itu, truk besar pengangkut kayu gelondongan pun mogok.
Alhasil, jalur tersebut mengalami kemacetan parah. Ribuan kendaraan mengantre panjang hingga 15km. Terpantau dari arah Palembang menuju Indralaya, kemacetan mulai terlihat di Simpang Pemulutan Dalam, Pemulutan hingga depan Argo Wisata Bina Dharma, Indralaya Utara.
Para sopir truk maupun bus lebih memilih mematikan mesin mobil dan keluar dari kendaraan. Tidak ketinggalan, banyak penumpang juga memilih keluar dari kendaraan.
Petugas Lantas Polres Ogan Ilir dipimpin Kasat Lantas AKP Haris Barata terjun ke lokasi untuk mengurai kemacetan. Beberapa anggota Lantas ditempatkan di beberapa titik untuk mencegah pengendara nakal yang berusaha menerobos. Kendaraan mulai bergerak dan perlahan-lahan terurai sekitar pukul 09.30 WIB.
Ridwan (45), salah seorang pemudik yang sempat keluar bus mengatakan, bus yang ditumpanginya sudah terjebak selama 1,5 jam. Pria yang akan mudik ke Solo ini mengeluhkan kondisi Jalintim yang tidak pernah luput dari macet.
“Wah, payah, Jalintim macet terus. Setiap saya lewat, dari Palembang mau ke Indralaya pasti macet,” keluhnya.
Kasat Lantas AKP Haris Barata saat dikonfirmasi mengatakan, sedikit demi sedikit bus mulai bisa namun intensitas bus tersebut belum meningkat dan masih dibatas normal.
Sementara persiapan menyambut arus mudik telah dilakukan Polres OKU Selatan dengan membentuk pos jaga atau biasa disebut pos Operasi Ketupat, salah satunya di depan Terminal Muaradua.
Pos Operasi Ketupat difokuskan di tiga titik yakni di perbatasan OKU Selatan dan Kabupaten OKU Timur serta OKU Induk yakni di Kecamatan Simpang, di Kecamatan Muaradua depan terminal tipe B, serta di Kecamatan Buay Pematang Ribu Ranau Tengah. “Masing-masing dijaga 13 anggota Polres OKU Selatan,” kata Kapolres OKU Selatan AKBP Wira Satya Triputra, SIK, MH.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Drs Herman Azedi mengatakan, pihaknya dalam satu pos menempatkan empat sampai lima petugas kesehatan yang dapat memberikan pertolongan pertama pada pengendara pada arus mudik dan arus balik tahun ini. Tak hanya itu, ia pun mengingatkan untuk puskesmas tetap buka meski libur bersama cukup panjang.
Masih terkait persiapan menghadapi arus mudik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU Selatan mencatat setidaknya ada tiga titik ruas jalan yang sering terjadi longsor. Kepala BPBD Mahfi Abubakar, SE menyebutkan, daerah rawan longsor tersebut yakni di Kecamatan Pulau Beringin, Kecamatan Buay Sandang Aji, dan Kecamatan Tiga Dhaji. Kemungkinan masih ada tempat yang rawan longsor namun di tiga lokasi ini paling sering terjadi longsor, sehingga pengendara diminta untuk tetap waspada.



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar