JALAN LINTAS TIMUR KINI MULAI PADAT
IRDESS, INDRALAYA, OI – Pada H-8 Idul
Fitri 1434 H, Selasa (30/7), bus AKAP mulai memadati Jalan Lintas Timur
(Jalintim) ruas jalan Palembang-Indralaya, baik dari arah Palembang menuju Indralaya
dengan tujuan Jawa maupun sebaliknya. Antrean kendaraan sudah mencapai kisaran
15 km yang bergerak merayap.
Selain didominasi bus,
Jalintim juga dipadati oleh truk-truk besar pengangkut berbagai macam barang, mulai dari sembako, kayu gelondongan, hingga batubara. Namun dipastikan pada hari ini atau
H-7 sampai H+7, truk tidak diperbolehkan lagi melintas.
Banyaknya bus dan
truk-truk besar yang mendominasi Jalintim, lagi-lagi membuat jalur penghubung
Pulau Sumatera dan Pulau Jawa lumpuh, sekitar pukul 06.00 WIB. Pasalnya, satu unit
truk pengangkut batubara mengalami patah as di Jalintim KM28, Pemulutan,
Kabupaten Ogan Ilir. Hanya berjarak 10 meter dari truk batubara itu, truk besar
pengangkut kayu gelondongan pun mogok.
Alhasil, jalur tersebut
mengalami kemacetan parah. Ribuan kendaraan mengantre panjang
hingga 15km. Terpantau dari arah Palembang menuju Indralaya, kemacetan mulai
terlihat di Simpang Pemulutan Dalam, Pemulutan hingga depan Argo Wisata Bina
Dharma, Indralaya Utara.
Para sopir truk maupun bus
lebih memilih mematikan mesin mobil dan keluar dari kendaraan. Tidak
ketinggalan, banyak penumpang juga memilih keluar dari kendaraan.
Petugas Lantas Polres Ogan
Ilir dipimpin Kasat Lantas AKP Haris Barata terjun ke lokasi untuk mengurai
kemacetan. Beberapa anggota Lantas ditempatkan di beberapa titik untuk mencegah
pengendara nakal yang berusaha menerobos. Kendaraan mulai bergerak dan
perlahan-lahan terurai sekitar pukul 09.30 WIB.
Ridwan (45), salah seorang
pemudik yang sempat keluar bus mengatakan, bus yang ditumpanginya sudah
terjebak selama 1,5 jam. Pria yang akan mudik ke Solo ini mengeluhkan kondisi
Jalintim yang tidak pernah luput dari macet.
“Wah, payah, Jalintim
macet terus. Setiap saya lewat, dari Palembang mau ke Indralaya pasti macet,”
keluhnya.
Kasat Lantas AKP Haris
Barata saat dikonfirmasi mengatakan, sedikit demi sedikit bus mulai bisa namun
intensitas bus tersebut belum meningkat dan masih dibatas normal.
Sementara persiapan
menyambut arus mudik telah dilakukan Polres OKU Selatan dengan membentuk pos
jaga atau biasa disebut pos Operasi Ketupat, salah satunya di depan Terminal
Muaradua.
Pos Operasi Ketupat
difokuskan di tiga titik yakni di perbatasan OKU Selatan dan Kabupaten OKU
Timur serta OKU Induk yakni di Kecamatan Simpang, di Kecamatan Muaradua depan
terminal tipe B, serta di Kecamatan Buay Pematang Ribu Ranau Tengah.
“Masing-masing dijaga 13 anggota Polres OKU Selatan,” kata Kapolres OKU Selatan
AKBP Wira Satya Triputra, SIK, MH.
Terpisah, Kepala Dinas
Kesehatan (Dinkes) Drs Herman Azedi mengatakan, pihaknya dalam satu pos menempatkan
empat sampai lima petugas kesehatan yang dapat memberikan pertolongan pertama
pada pengendara pada arus mudik dan arus balik tahun ini. Tak hanya itu, ia pun
mengingatkan untuk puskesmas tetap buka meski libur bersama cukup panjang.
Masih terkait persiapan
menghadapi arus mudik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU Selatan
mencatat setidaknya ada tiga titik ruas jalan yang sering terjadi longsor.
Kepala BPBD Mahfi Abubakar, SE menyebutkan, daerah rawan longsor tersebut yakni
di Kecamatan Pulau Beringin, Kecamatan Buay Sandang Aji, dan Kecamatan Tiga
Dhaji. Kemungkinan masih ada tempat yang rawan longsor namun di tiga lokasi ini
paling sering terjadi longsor, sehingga pengendara diminta untuk tetap waspada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar